Pemain Marseille tengah melakukan pemanasan sebelum pertandingan Liga Europa mereka melawan Vitoria Guimaraes di Portugal saat Evra menjadi sasaran para pendukung dengan nyanyian yang tidak baik. Evra menanggapi dengan melompati papan iklan dan menendang kepala penggemar itu, yang berjalan turun dari tribun dan mendekatinya.
Eks pemain Manchester United itu kemudian dipisahkan oleh rekan satu timnya dan dibawa menjauh dari penggemar itu. Akan tetapi, Evra diusir dari lapangan, menjadi pemain pertama dalam sejarah yang pernah menerima kartu merah sebelum kick-off.
Marseille memastikan setelah pertandingan mereka membuka penyelidikan atas insiden tersebut, sementara UEFA juga memulai proses penyelidikan tersebut dan mengatakan bahwa mereka akan menghukum Evra setidaknya untuk satu pertandingan.
Kini tampaknya masa depannya di klub tersebut diragukan, dengan Marseille mengungkapkan bahwa mereka telah menangguhkannya dari tim dan akan mengadakan pertemuan pada waktunya untuk menentukan sanksi lebih lanjut.
0 - Patrice Evra is the 1st player to receive a red card before the kick off of a game in the history of the EL (2009/10). Karateka. pic.twitter.com/9Ii92bLnU7
— OptaJean (@OptaJean) November 2, 2017
Sebuah pernyataan di situs klub tersebut berbunyi: "Jacques-Henri Eyraud, Presiden Olympique de Marseille (OM), bertemu dengan Patrice Evra hari ini dan memberitahukan kepadanya tentang penangguhan sementara dengan segera dan surat perintahnya untuk melakukan wawancara sebelum dikenakan sanksi disipliner."
"Selain itu, hasil pertama dari penyelidikan internal yang dilakukan oleh klub tersebut mengungkapkan perilaku yang tidak dapat diterima dari segelintir provokator yang mengucapkan serangan kebencian yang sangat serius terhadap pemain tersebut,"
"Sebagai pemain profesional dan berpengalaman, Patrice Evra tidak bisa menanggapi dengan cara yang tidak tepat."
"Klub akan melanjutkan penyelidikannya dan akan menggunakan semua cara hukum untuk melawan individu-individu yang coba menjatuhkan OM, membahayakan reputasi mereka dengan memasuki lapangan dan menghina pemain daripada mendukungnya."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)
