medcom.id, Jakarta: Perjuangan Timnas Indonesia U-19 di kancah Piala Asia U-19 sudah berakhir. Dua kekalahan yang diterima oleh Evan Dimas dkk dari Uzbekistan U-19 dan Australia U-19 membuat asa membawa Indonesia mentas ke turnamen Piala Dunia U-20 harus pupus.
Selanjutnya, Indonesia akan menjalankan laga formalitas menghadapi Uni Emirat Arab. Apapun hasil dalam pertandingan tersebut, tidak akan mengubah keadaan bagi Indonesia.
Jika melihat performa anak asuh Indra Sjafri selama dua pertandingan di Piala Asia ada beberpa perbaikan. Di laga Uzbekistan, Indonesia cenderung bermain lebih bertahan dan sesekali melakukan penyerangan. Sementara, saat berhadapan dengan Australia, Indonesia tidak jarang menebar ancaman ke barisan pertahanan Australia.
Hal itu menandakan, kualitas Indonesia sebenarnya tidak terlau jauh dibandingkan dengan tim muda Australia. Kendati demikian, nasi sudah menjadi bubur dan Indonesia harus tersingkir di Piala Asia.
Dengan kegagalan ini, terlalu naif rasanya jika menyalahkan performa pemain. Harusnya, kita harus terus memberikan suntikan motivasi agar para pemain tetap percaya diri dan bisa berkembang lebih hebat lagi.
Mantan pemain Timnas U-19 era 1996, Ismed Sofyan juga menyayangkan kekalahan dari Australia. Pemain Persija Jakarta itu menilai Indonesia U-19 mempunyai potensi besar untuk berbicara di kancah Asia.
Ismed juga menambahkan bahwa kita harus menghargai perjuangan Indonesia U-19. Mereka masih muda dan perjalanan masih panjang untuk meraih banyak prestasi.
“Sayang kita harus gagal, tapi kita harus bangga dan menghargai perjuangan garuda muda. Buat ke depan harus ada evaluasi dari PSSI,” ungkap Ismed kepada Metrotvnews.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)