Pemain jebolan akademi muda Piacenza itu mulai dikenal khalayak ketika memperkuat Juventus pada 1997. Bagaimana tidak, ia sukses menorehkan 57 gol dari 120 caps bersama Bianconeri. Ia juga turut membantu Juventus menyabet gelar Scudetto 1997 -- 1998. Selain itu, ada gelar Super Coppa Italia dan UEFA Intertoto Cup yang dipersembahkan Inzaghi.
Empat tahun setia bersama Juventus, ia melanjutkan kariernya bersama AC Milan. Di Milan, Inzaghi semakin menunjukkan kapasitasnya. Meski harus bersaing dengan striker-striker hebat di Rossoneri, peran Inzaghi masih dibutuhkan oleh tim.
Tidak tanggung-tanggung, Inzaghi memberikan dua gelar Liga Champions pada 2002 -- 2003 dan 2006 -- 2007. Pun begitu di level liga domestik, dua gelar Scudetto diberikan kepada Milan.
Sebelum pensiun, Inzaghi menorehkan catatan manis. Ia menjadi raja gol Eropa dengan mengemas total 70 gol di pentas Eropa. Gol ke-70 Inzaghi tercipta tatkala Milan menjamu Real Madrid pada leg kedua di San Siro pada 3 November 2010.
Inzaghi memborong dua gol ke gawang Iker Casillas. Namun, Madrid mampu menyamakan kedudukan melalui aksi Gonzalo Higuain dan Pedro Leon.
Baca: Dianggap Pakai Pemain Ilegal, Bolivia Dikurangi Empat Poin
Akan tetapi, catatan mentereng Inzaghi mampu dilampui oleh striker legendaris Madrid, Raul Gonzales. Ia menciptakan gol ke-71 ketika melawan Schalke pada babak 16 besar Liga Champions tiga bulan setelah Inzaghi menorehkan gol ke-70.
Seusai menjadi pemain profesional, Inzaghi memutuskan untuk menimba ilmu sebagai pelatih sepak bola. Alhasil, ia mendapatkan kesempatan menangani tim Primavera Milan pada 2013. Lalu setahun kemudian, ia dipercaya melatih AC Milan senior pada 2014. Hanya setahun melatih Milan, Inzaghi akhirnya melanjutkan karier bersama Venezia. (TDIFH)
Video: Messi Cetak Rekor Top Skorer Fase Grup Liga Champions
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
