Perjalanan Thailand untuk menjadi Raja ASEAN begitu mudah. Pada fase grup saja, anak-anak asuhan Kiatiuk Senamuang ini berhasil meraih hasil sempurna, yaitu menang tiga kali dengan mengalahkan Indonesia 4-2, Singapura 1-0, dan Filipina 1-0.
Pada laga semifinal, Thailand mendapat tantangan dari Myanmar. Namun lagi-lagi Negeri Gajah Putih tak menemui hambatan yang berarti. Pada dua laga semifinal yang mereka mainkan, Thailand menang agregat telak 6-0.
Klik di sini: Klub Tiongkok Mengajukan Transfer dan Gaji Selangit, Ronaldo Cuek
Di final Thailand kembali bertemu Indonesia. Bagi pelatih Kiatisuk Senamuang, laga melawan Indonesia bukan perkara mudah. Pasalnya skuat Alfred Riedl melakukan langkah mengejutkan dengan mampu menginjakkan kaki di final.
Sebab kalau ditarik cerita awal bagaimana Riedl membangun tim, banyak menemui hambatan. Keterbatasan pemanggilan pemain di setiap klub, hingga cedera pemain bintang seperti Irfan Bachdim sempat menganggu fokus Riedl menyambut Piala AFF keempat kali baginya.
Sempat mengalami kekalahan atas Thailand pada laga perdana penyisihan klub, Indonesia kian tumbuh menjadi tim yang tangguh. Stefano Lilipaly cs mampu menyingkirkan juara empat kali Singapura demi lolos ke semifinal perdana mereka sejak 2010.
.jpg)
Pada laga final pertama di Stadion Pakansari, Indonesia terus menunjukkan permainan impresif mereka setelah berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 2-1. Sayang pada laga final kedua di Stadion Rajamangala, Indonesia kalah 0-2. Hasil yang membuat Indonesia kalah agretgat 2-3 dengan Thailand.
Bagi Indonesia, meski gelar juara sejauh ini baru impian, paling tidak penampilan yang ditampilkan pasukan Riedl bisa membuat mata dunia terbuka, kalau sepak bola Indonesia sedang bangkit, usai disanksi FIFA karena adanya intervensi dari pemerintah.
Kini dengan melihat penampilan Indonesia seperti itu, bisa diprediksi sepak bola Indonesia akan menemui titik terang dan berbicara banyak di kancah internasional. Terutama dalam menatap SEA Games 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.
Fakta-Fakta Menarik dari Pegelaran Piala AFF 2016
-Riedl untuk ketiga kalinya gagal mempersembahkan juara Piala AFF meski telah lolos membawa Vietnam pada 1998, Indonesia pada 2010 dan 2016 lolos ke final.
-Sebaliknya, Kiatisuk Senamuang terus mencatatkan tinta emas untuk Thailand. Setelah puas membawa Thailand juara Piala AFF sebanyak tiga kali (1996, 2000, 2002) saat menjadi pemain. Kini pelatih yang disapa Zico itu juga mengoleksi dua gelar Piala AFF (2014 dan 2016) sebagai pelatih.
-Le Chong Vinh gagal menyamai rekor gol yang dibuat Wayne Rooney di level negara. Dia hanya bisa mencatatkan dua gol sepanjang Piala AFF kali ini. Padahal ia membutuhkan empat gol. Sayang usahanya itu sudah terputus, sebab di usia 31 tahun ia memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola.
-Stadion Pakansari untuk pertama kalinya menggelar laga internasional. Hebatnya stadion berkapasitas 30 ribu tempat duduk itu mampu menggelar dua laga dengan menghasilkan kemenangan atas Indonesia. (Vietnam 2-1 dan Thailand 2-1).
-Bus yang menampung skuat, staf pelatih, dan ofisial tim Indonesia ditimpuki oknum suporter Vietnam di stadion My Dinh Stadium. Tepatnya usai Indonesia menyingkirkan Vietnam dari ajang Piala AFF.
Bis Timnas Indonesia kena lemparan batu oleh oknum suporter Vietnam. Semoga tdk ada luka serius. Dokter & asisten coach kena pecahan kaca ???? pic.twitter.com/naqdcl8EXO
— PSSI - FAI (@pssi__fai) December 7, 2016
- Duo Thailand Bersinar di Piala AFF. Striker Teerasil Dangda keluar sebagai top skorer karena mengemas enam gol. Sedangkan untuk gelar pemain terbaik, jatuh kepada Chanathip Songkrasin.
-Federasi sepak bola Thailand memberikan bonus sebesar 15 juta Baht atau setara Rp5,6 miliar kepada Timnas Thailand atas sukses di Piala AFF 2016. Ini belum termasuk uang 7 juta Baht (Rp2,6 miliar) yang disiapkan AFF untuk tim juara.
-Sementara itu meski hanya finis sebagai runner up, nilai bonus yang didapatkan Indonesia cukup tinggi, yaitu Rp200 juta per pemain. Bahkan ofisial dan staf pelatih kabarnya juga mendapatkan bonus masing-masing 150 juta. ditambah dengan uang hadiah sebagai runner up sebesar Rp 1 miliar, maka total uang yang diperoleh Timnas Indonesia sebesar Rp 7,5 miliar.
Video Momentum Kebangkitan Timnas Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)