63 tahun lalu atau pada 5 Januari 1952, Uli Hoeness lahir di Ulm, Baden-Wurttemberg, Jerman, dari ayah yang berprofesi sebagai tukang daging. Hoeness mulai mengenal sepak bola dengan bergabung di klub amatir, TSG Ulm 1846 pada 1965, atau saat usianya 13 tahun.
Lima tahun menimba ilmu di Ulm, Hoeness direkrut Bayern Muenchen saat usianya 18 tahun. Di klub inilah dia menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Berposisi sebagai penyerang, Hoeness mampu mewujudkan ekspektasi fan dan klub dengan mencetak banyak gol. Total, selama sembilan tahun mengabdi, dia melesakkan 115 gol dari 336 pertandingan.
Torehan golnya juga berbanding lurus dengan capaian klub. Hoeness sukses mempersembahkan total delapan trofi juara, di mana tiga di antaranya ialah titel Piala Eropa yang diraih secara beruntun (1973-1974, 1974-1975 dan 1975-1976).
Di level timnas, Hoeness juga terbilang sukses. Tergabung bersama skuat Jerman Barat, Hoeness sukses merebut gelar Euro 1972 dan kemudian melanjutkannya dengan sukses jadi kampiun di Piala Dunia 1974.
Karier Hoeness terbilang cukup singkat. Di usianya yang baru 27 tahun (masih usia emas), dia dipaksa gantung sepatu akibat cedera lutut yang tak kunjung pulih. Dia pensiun saat menjalani masa pinjaman di klub 1.FC Nuernberg.
Namun, kariernya tak lantas meredup. Di tahun yang sama setelah memutuskan pensiun, dia langsung ditunjuk sebagai manajer umum Bayern Muenchen dan sukses membantu FC Hollywood jadi salah satu klub terbaik dunia dengan menyabet berbagai trofi bergengsi seperti Liga Champions, UEFA Cup, dan 15 titel Bundesliga.
Sukses ini lantas membuat Hoeness diangkat sebagai salah presiden klub untuk menggantikan Franz Beckenbauer pada 2009. Namun, dia harus lengser dari jabatannya pada 2014 akibat tersandung masalah pajak.
Sebastian Deisler

28 tahun setelah Hoeness lahir, tepat di tanggal yang sama, Jerman kembali melahirkan seorang pemain hebat. Dia adalah Sebastian Deisler yang lahir pada 5 Januari 1980.
Deisler memulai karier sepak bolanya bersama klub FV Turmringen saat usianya baru enam tahun. Di usia 15 tahun, dia dipinang salah satu klub Bundesliga, Borussia Moenchengladbach.
Tiga tahun menimba ilmu di akademi Gladbach, Deisler mendapat kesempatan memainkan debut di Bundesliga dengan menghadapi Eintracht Frankfurt pada 8 September 1998. Sayang, kariernya di Gladbach tidak berjalan mulus lantaran klubnya terdegradasi.
Deisler lantas direkrut Hertha Berlin, dan kemudian merapat ke Bayern Muenchen. Sayang, kariernya di klub tidak berjalan mulus. Cedera lutut yang dialaminya tidak kunjung sembuh, sehingga dirinya tak pernah bisa maksimal di klub dan lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan. Deisler akhirnya memutuskan pensiun pada Januari 2007, saat usianya baru 27 tahun.
Kondisi yang dialami Deisler tentunya sangat disayangkan banyak kalangan. Pasalnya, dia sempat disebut-sebut sebagai salah satu calon pemain besar merujuk pada kualitas yang dimilikinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)