Dukungan langsung disampaikan Komisaris PT Hasnur Group, Hasnuryadi Sulaiman saat menerima perwakilan komunitas pencinta sepak bola wanita, Kaukus Anak Gawang (KAG) di Jakarta, semalam.
Seperti disampaikan sosok yang juga menjabat manager klub elit PS Barito Putera ini, tidak berbeda saat dimainkan pria, ruang eksistensi di lapangan hijau juga harus diberikan kepada putri-putri bangsa.
Meski sudah menjadi program pokok di induk tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dan sudah menjadi isu global, tapi banyaknya tantangan yang harus dihadapi membuat sepak bola wanita sulit berkembang, termasuk juga di Indonesia.
"Tentu butuh dukungan dari semua pihak untuk bersama-sama membangun sepak bola putri di Indonesia. Sebagai satu keluarga sepak bola Indonesia,” ujar Hasnuryadi Sulaiman yang juga menjabat Anggota Komisi X DPR RI.
Satu yang pasti, kesenjangan penanganan sepak bola putra dan putri di dunia, oleh beberapa negara di Asia dimanfaatkan untuk memangkas dominasi sepak bola Eropa dan Amerika Latin di level dunia. Di mana saat dimainkan pria, sepak bola Asia hanya sebatas jadi pelengkap. Tapi, kini mampu dimanfaatkan tim putri Jepang dengan angkat trofi juara FIFA Women's World Cup 2011 di Jerman.
Bukan sekadar berlalu, kini Jepang menjadi negara disegani di sepak bola lewat tim putrinya, bahkan saat musim 2015 bergulir di Kanada, Jepang mampu finis sebagai runner up usai dipaksa menyerah 2-5 oleh Amerika Serikat.
Bahkan, bukan hanya gengsi Asia, Asia Tenggara yang tidak ada riwayat tampil di ajang dunia lewat tim putri Thailand lolos tampil di FIFA Women's World Cup 2015. Dan, kini jejak negeri gajah putih sedang diikuti Vietnam dan Filipina.
Baca juga:Joko Driyono Ungkap Tujuan Kirim 7 Wasit Wanita di Piala Soeratin
Thailand, Vietnam, dan Filipina sudah memastikan diri lolos ke putaran final AFC Women's Asian Cup 2018, bersama lima negara Asia lain tengah bersaing memperebutkan lima slot ke FIFA Women's World 2019 di Prancis.
"Semakin banyak pihak terlibat, tentu bagus untuk sepak bola putri di Indonesia. Kami hanya mencoba menjembatani pemain dan klub serta pihak-pihak yang ingin berpartisipasi. Segala dukungan, sepenuhnya untuk kepentingan klub dan pemain," ujar Achmad Jaenuri, Koordinator Program, KAG secara terpisah.
Sebelum mendapat dukungan Hasnuryadi, KAG juga intens berkomunikasi dengan pemerintah lewat Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga serta PSSI. Selain Hasnur Group, saat ini komunitas dengan calon sponsor lain terus dijajaki.
KAG sendiri merupakan komunitas yang mayoritas berisikan pekerja media yang lebih banyak melakukan peliputan sepak bola di Indonesia, serta beberapa personal yang bekerja tidak jauh dari areal sepak bola nasional.
Video:?Jadwal Laga Timnas di Kualifikasi Piala Asia U-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)