medcom.id, Dortmund: Wonderkid AS Monaco, Kylian Mbappe menyebut laga leg pertama perempat final Liga Champions kontra Borussia Dortmund sangat emosional. Menjadi salah satu karier ekstrem baginya.
Mbappe mencetak dua gol saat Monaco mengalahkan Dortmund 3-2. Akan tetapi, pertandingan ini dimainkan dengan latar belakang ledakan yang menimpa bus tim Die BOrussen yang menyebabkan penundaan pertandingan.
BACA:Dwi Gol Mbappe Warnai Kemenangan Monaco atas Dortmund
Baik sebelum dan setelah pertandingan, pelatih Dortmund Thomas Tuchel mengungkapkan kemarahan dipaksa untuk bermain kurang dari 24 jam setelah serangan itu. Sementara itu, Nuri Sahin secara emosional mengatakan bahwa ia benar-benar tak mampu untuk fokus untuk sepak bola pasca ledakan.
Mbappe menggambarkan bagaimana insiden itu membuat panik pemain Monaco ini karena mereka menunggu berita dari Signal Iduna Park.
"Kami telah menderita dengan apa yang telah terjadi. Kami mendengar ada ledakan, maka lebih banyak berita. Kami khawatir, kami takut yang terburuk," kata Mbappe L'Equipe.
"Saya mencoba menelepon Ousmane Dembele. Ia menjelaskan situasi kepada saya, saya mengatakan kepadanya saya dengan ia dan timnya, bahwa kami semua bersama-sama," lanjutnya.
"Saya tidak ingin hidup melalui itu dengan siapa pun lagi. Para pemain tersentuh oleh apa yang terjadi, sangat tersentuh. Kami semua bersama dengan Bartra. Kami tahu bahwa sulit baginya, seperti untuk semua pemain dari Dortmund," sambungnya.
BACA:Komentar Pertama Marc Bartra Usai Jadi Korban Ledakan Bom
"Hal ini tidak stabil tapi kami profesional, kami harus terbiasa dengan segala sesuatu, bahkan dalam kondisi yang paling ekstrem. Hari ini adalah ekstrem, dan kami mencoba untuk mendapatkan ke tingkat perempat final Liga Champions," ujar Mbappe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)