\ 2005: Momen Ajaib Liverpool di Istanbul
Selebrasi kemenangan Liverpool. (MUSTAFA OZER / AFP)
Selebrasi kemenangan Liverpool. (MUSTAFA OZER / AFP)

Pada Hari Ini

2005: Momen Ajaib Liverpool di Istanbul

Bola liverpool 2017--2018 liga champions 2016--2017
Kautsar Halim • 25 Mei 2017 11:02
medcom.id, Jakarta: Liverpool mencatat sejarah menarik pada 25 Mei 2005 silam. Saat itu, mereka berhasil mengangkat trofi Liga Champions setelah bertarung dramatis dengan AC Milan di babak final.
 
Jalannya laga pamungkas berlangsung sengit di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki. The Reds yang tertinggal 3-0 lebih dulu, malah mampu menyamakan kedudukan dan memenangkan laga lewat adu penalti.
 
Milan yang memiliki pemain bintang lebih banyak bisa dibilang merupakan tim unggulan dalam laga tersebut. Terlebih lagi, kapten Paolo Maldini berhasil mencetak gol pembuka lewat tendangan voli saat laga baru bergulir 51 detik. Gol tercepat di sepanjang sejarah Liga Champions itu berhasil meningkatkan kepercayaan diri para pemain Milan dan membuat Liverpool makin kesulitan mengejar ketertinggalan.


Klik:Terkait Penggelapan Pajak, Messi Dihukum 21 Bulan Penjara


Milan langsung tampil bertahan dan membiarkan Liverpool mendominasi penguasaan bola ketika unggul 1-0. Namun, itu hanya strategi klasik agar Liverpool lupa dengan pertahanannya.
  Benar saja, Rossoneri akhirnya sukses memperbesar keunggulan menjelang turun minum. Saat itu, Hernan Crespo mencetak dua gol lewat serangan balik yang lahir pada menit ke-38 dan ke-42.
 
Liverpool tidak patah semangat ketika tertinggal tiga gol tanpa balas ketika memainkan babak kedua. Mereka langsung mengubah gaya permainan dan memilih tampil total menyerang sambil mengandalkan tiga bek.
 
Strategi itu terbukti manjur karena Liverpool mampu bangkit dan menyamakan kedudukan dalam waktu enam menit. Masing-masing gol ajaib Liverpool dicetak Steven Gerrard (menit ke-54), Vladimir Smicer (menit ke-56), dan Xabi Alonso (menit ke-60).


Klik:Imbas Teror Bom Manchester, Chelsea Tunda Parade Juara


Kendati Liverpool melemahkan pertahanannya, Milan tidak mau ambil risiko untuk meningkatkan intensitas permainan. Buktinya, laga terpaksa berlanjut menuju perpanjangan waktu karena kedudukan 3-3 bertahan hingga waktu normal selesai.
 
Milan sukses mendominasi pertandingan ketika memainkan perpanjangan waktu atau babak tambahan. Namun, upaya tersebut belum cukup kuat untuk menembus pertahanan para pemain Liverpool. Skor imbang tetap bertahan dan laga dilanjutkan dengan adu penalti.
 
Laga semakin dramatis ketika memainkan adu penalti. Pasalnya, Serginho dan Andrea Pirlo yang ditunjuk sebagai penendang Milan malah gagal mencetak gol. Di sisi lain, Dietmar Hamann dan Dijbril Cisse yang merupakan algojo Liverpool justru sukses melaksanakan tugasnya dengan baik.
 
Kendati demikian, keadaan kembali berubah ketika yang Ian Riise yang merupakan penendang ketiga Liverpool gagal mencetak gol. Kondisi itu diperburuk dengan hadirnya dua gol tambahan Milan lewat eksekusi John Dahl Tomassaon dan Kaka.
 
Beruntung, Smicer yang ditugaskan sebagai penendang keempat berhasil menyumbang gol untuk Liverpool. Selain itu, kiper Jerzy Dudek juga tampil mantap ketika menggagalkan sepakan striker Milan, Andriy Shevchenko. Drama adu penalti itu akhirnya usai dengan kedudukan 3-2 untuk kemenangan Liverpool.
 
Kemenangan di Liga Champions 2004--2005 merupakan pengobat luka bagi Liverpool yang gagal di seluruh kompetisi domestik. Pasalnya pada musim itu, Liverpool hanya finis di urutan lima Liga Primer Inggris, gugur lebih cepat di Piala FA, dan takluk oleh Chelsea di final Piala Liga. (tdifh)
 


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KAU)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif