[Cek Fakta] Benarkah Nenek Hindun Berakhir tidak Disalatkan Jenazahnya saat Pilgub DKI 2017 Lalu? Ini Faktanya

Beredar sebuah narasi bahwa jenazah warga bernama Nenek Hindun dikaitkan sebagai korban politisasi ayat dan mayat pada momentum Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu. Narasi ini beredar di media sosial.
 
Pada unggahan yang sama terdapat narasi bahwa sebuah masjid tidak mensalatkan jenazah penista agama.
 
Adalah akun twitter @nana_juhainah yang turut mengunggah narasi tersebut, 10 Juni 2022. Berikut narasi selengkapnya:

"Innalillahi
Alfatekha buat Nenek Hindun
Semoga nenek Hindun di tempatkan di sisi yg layak oleh Allah SWT, Aamin

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

• Happy
• Inspire
• Confuse
• Sad

 
Ingaaaaaat!!!!!
Ini fakta yg terjadi di pilgub dki tahun 2017 lalu ya.
Ini jgn sampai terjadi untuk NKRI.
CUKUP DKI YG JADI KORBAN NYA. INDONESIA JANGAAAAAAAN!!."

 

Benarkah demikian?
 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim jenazah Nenek Hindun berakhir tidak disalatkan pada momentum Pilgub DKI 2017 lalu, adalah salah. Faktanya, jenazah Nenek Hindun tetap disalatkan.
 
Pihak kepolisian membantah isu bahwa terdapat penolakan salat jenazah Nenek Hindun.

"Saya sudah konfirmasi sendiri ke pihak keluarga, bahwa tak ada penolakan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan saat itu, Kombes Iwan Kurniawan seperti dimuat Republika.co.id, Senin 13 Maret 2017.

Nenek Hindun memang tidak disalatkan di musala lantaran keterbatasan orang dan cuaca hujan. Alhasil jenazah disalatkan di rumah.

"Jadinya terpaksa Ustaz Syafi'i mensalatkan di rumah bu Hindun," kata Iwan.

 
Kesimpulan:
Klaim jenazah Nenek Hindun berakhir tidak disalatkan pada momentum Pilgub DKI 2017 lalu, adalah salah. Faktanya, jenazah Nenek Hindun tetap disalatkan.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 
Referensi:
https://www.republika.co.id/berita/omqum2377/polisi-tak-ada-penolakan-jenazah-nenek-hindun
https://twitter.com/nana_juhainah/status/1535133654498017280
https://archive.ph/GqtMf
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News