[Cek Fakta] Foto Anggota FPI Palak Truk yang Lewat sebelum Jihad? Ini Faktanya

Beredar sebuah foto memperlihatkan dua orang menggunakan baju bertuliskan FPI sedang meminta sumbangan ke sejumlah truk yang melintas di jalan raya. Foto itu beredar melalui grup WhatsApp, baru-baru ini.
 
Pada foto itu terdapat sebuah narasi. FPI disebutkan sedang memalak truk yang sedang melintas. Berikut narasi selengkapnya:

"JUMAT BAROKAH...SEBELUM JIHAD MALAKIN DOLO."

 

 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa foto itu memperlihatkan FPI sedang memalak, adalah salah. Faktanya, foto itu terkait penggalangan dana untuk korban banjir tahun 2019. Kami menemukan foto itu dalam kolom gambar di mesin pencari Google. Foto itu merujuk ke sebuah artikel situs yang berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, kailipost.com pada 28 Januari 2019. Artikel itu berjudul "FPI Morowali Galang Dana Banjir Sulsel".
 


 

Pada artikel itu disebutkan, DPW FPI Kabupaten Morowali, Sulawasi Tengah menggelar aksi penggalangan dana untuk korban banjir bandang yang terjadi di Sulawesi Selatan. Penggalangan dana itu dipimpin langsung ketua DPD FPI Sulawesi Tengah, Ustaz Sugianto Kaimudin.
 
Aksi tersebut berpusat di lampu merah perkantoran Bumi Fonuasingko. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah pengurus dan Laskar Pembela Islam (LPI).

"Di hari pertama yang hanya berlangsung sekira 3 jam itu, terkumpul dana kurang lebih Rp11 juta," tulis Kailipost.com dalam laporannya.

Aksi serupa juga digelar di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah. Hasil penggalangan dana kemudian dibawa ke Sulawesi Selatan oleh tim relawan FPI.
 
Belakangan ini, isu FPI ramai diperbincangkan. Salah satunya buntut dari peristiwa yang berujung pada meninggalnya enam orang laskar FPI.
 


 

Kesimpulan:
Klaim bahwa foto itu memperlihatkan FPI sedang memalak, adalah salah. Faktanya, foto itu terkait penggalangan dana untuk korban banjir tahun 2019.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://kailipost.com/2019/01/fpi-morowali-galang-dana-banjir-sulse.html
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016