[Cek Fakta] Habib Rizieq jadi Tangan Kanan Donald Trump? Ini Faktanya

Beredar narasi di media sosial bahwa pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi tangan kanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hal ini menjadi bukti bahwa HRS tetap eksis dan tidak telantar di Arab Saudi.
 
"...Saat ini Hababina Rizieq sudah menjadi tangan kanan yang mulia Baginda Donald Trump.."
 
Turut disertakan sebuah foto yang memperlihatkan HRS, Trump dan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). HRS tampak berpose di samping kanan Trump.
 
Adalah akun facebook Iqbal Oktavian yang mengunggah narasi dan foto tersebut pada Rabu 1 April 2020. Berikut narasi lengkapnya: "Wooooi cebong, ini satu lagi bukti bahwa Imam Jumbo kami masih eksis dan tidak gembel di ngarab sana. Saat ini Hababina Rizieq sudah menjadi tangan kanan yang mulia Baginda Donald Trump. Bahkan kunci nuklir Mamarika udah ada ditangan beliau sekarang. Sekali lagi ente bilang dia gembel, bakal almarhum ente sekecamatan..."
 


 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi tangan kanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, adalah salah. Foto yang disertakan dalam klaim ini merupakan suntingan.
 
Melalui teknik reverse image, kami menemukan bahwa foto tersebut berasal dari Biro Pers Sekretariat Presiden. Dilansir Medcom.id, di dalam foto asli hanya tampak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden RI Jokowi.
 
Foto itu diabadikan di sela momen KTT G20 di Osaka, Jepang pada Kamis 28 Juni 2018. Jokowi menyempatkan diri bercengkrama dengan sejumlah pemimpin dunia. Di antaranya Trump.
 


 

Sementara foto HRS yang dijadikan satu frame dengan pose Trump dan Jokowi, berasal dari akun twitter Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon @fadlizon. Fadli mengunggah pose bersama HRS pada Senin 11 Maret 2019.
 
"Semalam silaturahim dg Imam Besar Habib Rizieq Syihab di Mekkah," ujar Fadli.
 


 

Dilansir Tagar.id, keberadaan HRS di Arab Saudi diduga merupakan bentuk pengasingan politik melalui operasi intelijen. FPI membantah pencekalan HRS karena persoalan overstay di Arab Saudi.
 
"Terjadinya overstay adalah akibat rekayasa sistemik terhadap HRS agar tidak bisa ke luar guna kembali ke Indonesia. Dengan kata lain, apa yang terjadi pada HRS bukan masalah overstay keimigrasian," kata Sekretaris Umum FPI Munarman seperti dilansir Tagar.id, Jumat 27 Maret 2020.
 


 

Dari sisi pemerintah Indonesia, beberapa kali muncul pernyataan tidak ada halangan bagi HRS untuk pulang ke Indonesia. Bahkan pemerintah menegaskan HRS bisa pulang ke Indonesia kapanpun.
 
"Soal Habib Rizieq, kalau beliau mau masuk (ke Indonesia), ya masuk saja. Enggak ada, kami enggak ada daftar cekal, enggak ada daftar tangkal di kami,” kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly seperti dilansir Tempo.co, Selasa 25 Februari 2020.
 

Kesimpulan:
Klaim bahwa pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi tangan kanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, adalah salah. Foto yang disertakan dalam klaim ini merupakan suntingan.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis manipulated content (konten manipulasi). Manipulated content atau konten manipulasi biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel. Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik
 

Referensi:
1.https://www.medcom.id/internasional/asia/GNlYGP9b-cengkrama-presiden-jokowi-bersama-para-pemimpin-dunia
2.https://twitter.com/fadlizon/status/1105017479707934720?lang=en
3.https://www.tagar.id/fpi-pengasingan-politik-rizieq-shihab-peran-intelijen
4.https://nasional.tempo.co/read/1312046/yasonna-laoly-persilakan-rizieq-shihab-pulang-ke-tanah-air/full&view=ok
 

*Jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks, dapat melaporkan kepada kami melalui surel cekfakta@medcom.id.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News