[Cek Fakta] Vaksin Covid-19 Dipasang Cip Mengandung Magnet? Ini Faktanya

Beredar sebuah video yang menggambarkan lubang suntikan bekas vaksin Covid-19 dipasang cip dan mengandung magnet. Video beredar lewat pesan berantai di whatsapp.
 
Dalam video tersebut, pembuktian adanya cip dengan menempelkan magnet. Magnet menempel di bekas lubang luka suntikan vaksin Covid-19. Sementara, magnet tidak menempel di bagian tubuh lain.
 

 
Penelusuran:
Dari penelusuran tim cek fakta medcom, klaim vaksin Covid-19 dipasang cip dan mengandung magnet adalah salah. Faktanya, tidak ada komposisi bahan baku vaksin mengandung magnet. Dilansir afp.com, Dr Stephen Schrantz, spesialis penyakit menular di University of Chicago Medicine menjelaskan sebagai berikut.
 
"Divaksin Covid-19 tidak dapat menyebabkan lengan Anda menjadi magnet. Ini tipuan, jelas dan sederhana. Sama sekali tidak mungkin vaksin dapat menyebabkan reaksi yang ditunjukkan dalam video yang diposting ke Instagram dan / atau YouTube ini," ujar Dr Stephen.
 
Selain itu terdapat juga penjelasan dari Dr Thomas Hope, peneliti vaksin dan profesor biologi sel dan perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg.
 
"Hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Bahan dalam vaksin isinya protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga pH dan semuanya tidak bisa berinteraksi dengan magnet," ujar Hope.
 

 
Dilansir factcheck.org, Randall Victora, Kepala Departemen Teknik Kelistrikan dan Komputer di University of Minnesota, lebih lanjut mengatakan hampir semua material bersifat magnetis seperti paramagnetisme, diamagnetisme, dan ferromagnetisme, hanya ferromagnet yang berpotensi membuat magnet menempel di lengan.
 
Victora mengatakan tidak ada bahan yang terdaftar dalam vaksin Pfizer, Moderna, atau Johnson dan Johnson yang mengandung feromagnet. Sebagian besar mikrocip juga tidak memiliki komponen feromagnetik.
 

 
Kesimpulan:
Klaim vaksin Covid-19 dipasang cip dan mengandung magnet adalah salah. Faktanya, tidak ada komposisi bahan baku vaksin mengandung magnet.
 
Informasi ini jenis hoaksn misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 

Referensi:
1.https://www.factcheck.org/2021/05/scicheck-magnet-videos-refuel-bogus-claim-of-vaccine-microchips/
2.https://factcheck.afp.com/covid-19-vaccines-do-not-contain-magnetic-microchips
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News