Tangkapan layar pemberitaan palsu di media sosial. Foto: Facebook
Tangkapan layar pemberitaan palsu di media sosial. Foto: Facebook

[Fakta atau Hoaks]

[Cek Fakta] Benarkah Setelah Divaksin Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19? Begini Faktanya

Medcom Files Cek Fakta
Wanda Indana • 11 Maret 2021 19:39
Beredar narasi yang menyebutkan penerima vaksin covid-19 lebih gampang terpapar virus korona. Narasi ini beredar di media sosial dan pesan berantai.
 
Akun Facebook Lynda Magdalena Nitimidjojo turut membagikan narasi ini pada Rabu, 10 Maret 2021. Akun itu membagikan narasi itu pada sebuah laman grup bernama GROUP RISMA MENUJU DKI 1 #2022-2027. Berikut penggalan narasi yang beredar:
 

"*Bagi bp/ibu yg udah vaksin ke 1/ pertama* :
spy tidak banyak aktifitasnya yg berat2..
lbh bnyk istirahat..dan jangan pergi kemana2 dulu..
krn kl sudah vaksin justru lbh gampang terinfeksi virus..
imunitas tubuh belum terbentuk sempurna..
Ini ada bbrp lansia di Sby yg kena covid stlh di vaksin. gak mau istirahat.. krn merasa sudah aman lalu keluyuran keluar..
Ada bbrp lansia di Sby yg sudah vaksin kena covid..
Antibodi terbentuk sempurna 2 minggu setelah vaksin ke 2..
*Itu pesan dari seorang dokter ponakan teman q..minta tlng u disampaikan kpd teman2 semuamya..*"

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 

Benarkah narasi bahwa seseorang sudah menerima vaksin akan lebih gampang terpapar virus korona (covid-19)? Berikut cek faktanya.
[Cek Fakta] Benarkah Setelah Divaksin Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19? Begini Faktanya
 

Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa penerima vaksin covid-19 akan lebih gampang terpapar virus korona adalah salah. Faktanya, tingkat kerentanan infeksi covid-19 sebelum dan sesudah vaksinasi sama saja.
 
Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo menerangkan, penyuntikan vaksin covid-19 tidak mencegah infeksi virus korona, melainkan hanya mencegah gejala berat setelah terinfeksi virus korona SARS-CoV-2. Kata Ahmad, semua uji klinis pada vaksin covid saat ini tidak didesain untuk membuktikan mampu mencegah infeksi virus korona.
 
Walaupun vaksin belum terbukti mampu mencegah virus masuk ke tubuh manusia. Namun, ketika virus masuk, maka antibodi manusia bisa melawan karena sebelumnya ia sudah 'dilatih' untuk mengenali dan memerangi virus itu dari suntikan vaksin.
 
Meski demikian, Ahmad menekankan bahwa vaksinasi tetap berguna untuk meringankan beban faskes. Gunanya, mengurangi beban perawatan mereka yang bergejala sedang hingga berat.
 
"Yang dicoba buktikan adalah mampukah mencegah gejala paska infeksi. Maka terlepas dari angka efikasi sekian persen, itu kebal dari gejala bukan infeksi," cuitnya, Kamis 14 Januari 2021.
 

 
Hal yang sama juga diungkapkan Ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono. Melaui media sosialnya, Pandu mengingatkan infeksi hanya bisa dicegah dengan memakai masker dan disiplin protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak).
 
"Vaksinasi hanya cegah agar orang yg divaksinasi tak sakit covid-19 yang sampai dirawat di RS, dengan kematian yang tinggi," cuitnya Jumat 15 Januari 2021.
 

 
Kesimpulan:
Klaim bahwa penerima vaksin covid-19 akan lebih gampang terpapar virus korona adalah salah. Faktanya, tingkat kerentanan infeksi covid-19 sebelum dan sesudah vaksinasi sama saja.
 
Informasi ini jenis hoaks misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 

[Cek Fakta] Benarkah Setelah Divaksin Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19? Begini Faktanya
 

 
Referensi:
https://twitter.com/PakAhmadUtomo/status/1349556234005827584
https://twitter.com/drpriono1/status/1349878172402106369
https://archive.md/ssUc2
 
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082 113322 016
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WAN)
LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan