Berikut narasai lengkapnya:
"Waspadai coronavirus, tingkatan kesehatan Anda dengan GER-MAS: konsumsi gizi seimbang, rajin olahraga, istirahat cukup serta jauhi orang cina disekitar anda'".
![[Cek Fakta] Kemenkes Imbau Jauhi Warga Tiongkok Agar Terhindar dari Virus Korona? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/WhatsApp%20Image%202020-02-19%20at%2017_31_01.jpeg)
Penelusuran:
Setelah dilakukan penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, pesan dalam tangkapan layar yang mengatasnamakan Kemenkes untuk menjauhi warga Tiongkok agar terhindar dari virus Korona adalah salah. Pesan tersebut telah diedit.
Kami telah menghubungi Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan Busroni pada Rabu, 19 Februari 2020. Busroni menjelaskan, bahwa pesan tersebut adalah hoaks.
"Ini hoaks, tidak ada kata 'cina'", tegas Busroni.
Adapun, Kemenkes tengah menyosialisasikan program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Dalam program tersebut ada 10 poin yang bisa masyarakat lakukan agar terhindar dari virus Korona, sebagai berikut:
1. Makan dengan gizi yang seimbang
2. Rajin olahraga dan istirahat cukup
3. Jaga kebersihan lingkungan
4. Tidak merokok
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Minum air mineral 8 gelas/hari
7. Makan makanan yang dimasak sempurna jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan
8. Bila demam dan sesak nafas segera fasilitas kesehatan
9. Gunakan bila masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam
10. Jangan lupa doa
Tidak ada satupun dari 10 poin program GERMA yang menyarankan menghindari masyarakat Tionghoa dalam upaya menghindari virus Korona.
![[Cek Fakta] Kemenkes Imbau Jauhi Warga Tiongkok Agar Terhindar dari Virus Korona? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/WhatsApp%20Image%202020-02-19%20at%2017_34_15.jpeg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa Kemenkes mengimbau untuk menjauhi warga Tiongkok untuk menghindari virus Korona adalah salah. Pesan tersebut telah diedit oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Informasi tersebut masuk dalam kategori hoaks misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
Referensi:
Wawancara Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan Busroni
Sumber:
Pesan berantai WhatsApp
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News