Adalah akun facebook Mas Fatan yang turut mengunggah video tersebut, Selasa 19 Januari 2021. Akun itu mengatakan video tersebut memperlihatkan ratusan warga bergelimpangan usai disuntik vaksin.
"Ratusan Warga bergelimpangan menjadi korban usai di suntik vaksin. HATI HATI! Usahakan menghindari suntikan vaksin. Jika ada yang bertanya/menegor, tunjukan video ini sebagai bukti," tulis akun facebook Mas Fatan.
![[Cek Fakta] Video Ratusan Warga Bergelimpangan Usai Disuntik Vaksin Sinovac? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-01-19%20at%2007_51_15.png)
Video itu berdurasi 13 menit 11 detik. Pada video itu, terdapat narasi bahwa ratusan korban itu bergelimpangan usai disuntik vaksin Sinovac.
"Korban vaksin bergelimpangan. Usai disuntik vaksin Sinovac, ratusan warga terkapar," kata narator pada video itu.
Unggahan ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 16 emotikon, 11 komentar dan 251 kali dibagikan. Video ini berasal dari kanal Youtube Catatan Hitam. Berikut penampakannya:
![[Cek Fakta] Video Ratusan Warga Bergelimpangan Usai Disuntik Vaksin Sinovac? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-01-19%20at%2007_44_36.png)
Penelusuran:
Dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, klaim pada video itu, adalah salah. Faktanya, video itu sama sekali tidak terkait dengan vaksin Sinovac atau covid-19.
Video itu sebenarnya sudah lama. Video itu memperlihatkan suasana di kawasan Kadur, Pamekasan, Jawa Timur.
Kala itu, Minggu 11 Februari 2018, sejumlah santri dan santriwati mendapatkan imunisasi suntik difteri. Namun sejumlah santri tersebut diduga mengalami keracunan.
Namun Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan saat itu, Ismail Bey, membantah jika sejumlah santri dan santriwati tersebut mengalami keracunan. Ismail menegaskan para santri itu mengalami efek samping usai divaksin atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).
"Memang sejatinya begitu. Ada efek setelah diberi suntikan difteri. Jadi jelas bukan karena keracunan. Efek yang dialami seperti mual,” kata Ismail seperti dilansir karimatafm.
![[Cek Fakta] Video Ratusan Warga Bergelimpangan Usai Disuntik Vaksin Sinovac? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-01-19%20at%2007_39_39.png)
Dilansir Tribunnews.com, tidak hanya santri dan santriwati dari Al Falah saja yang mengalami KIPI usai divaksin. Tapi juga siswa dari salah satu MTs di Desa Pancoran Barat, Kecamatan Kadur, Pamekasan.
"Sekitar 90 siswi dan santriwati dari 3 sekolah di Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Minggu (11/2/2018) mengalami pusing dan sesak nafas setelah mendapatkan suntikan vaksin difteri," tulis Tribunnews.com dalam laporannya, Minggu 11 Februari 2018.
![[Cek Fakta] Video Ratusan Warga Bergelimpangan Usai Disuntik Vaksin Sinovac? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-01-19%20at%2007_39_52.png)
Kesimpulan:
Klaim pada video itu, adalah salah. Faktanya, video itu sama sekali tidak terkait dengan vaksin Sinovac atau covid-19.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Video Ratusan Warga Bergelimpangan Usai Disuntik Vaksin Sinovac? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/hoaks%20mislead(61).jpeg)
Referensi:
https://archive.md/0hG9E
https://archive.md/xERvQ
https://www.karimatafm.com/berita-utama/1072-usai-suntik-difteri-puluhan-santri-dirujuk-ke-rs.html
https://www.tribunnews.com/regional/2018/02/11/90-an-santriwati-bergelimpangan-usai-suntik-vaksin-difteri?page=2
https://www.youtube.com/watch?v=w5JwPgpH_1I
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
"Anda juga bisa bergabung di dalam Hoax Buster Medcom.id, sebuah komunitas yang fokus dalam misi memberantas hoaks. Ada sesuatu dari tim kami untuk kamu yang aktif dalam misi ini. Cara pendaftarannya mudah, tinggal klik link berikut ini: https://bit.ly/2H42ayb"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News