Tangkapan layar pemberitaan palsu melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp
Tangkapan layar pemberitaan palsu melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp

[Fakta atau Hoaks]

[Cek Fakta] Covid-19 Adalah Senjata Biologis dari Laboratorium di North Carolina? Cek Faktanya

Medcom Files Cek Fakta
Wanda Indana • 08 Desember 2020 16:12
Beredar kabar yang menyebutkan bahwa virus korona baru (covid-19) adalah hasil rekayasa genetika sebagai senjata biologis yang berasal North Carolina, Amerika Serikat. Pada narasi yang beredar covid-19 dikembangkan oleh Profesor Ralph Barrick.
 
Narasi itu beredar melalui media sosial dan pesan berantai WhatasApp. Tim Cek Fakta Medcom.id menerima aduan informasi itu pada Senin, 7 Desember 2020. Berikut penggalan narasi yang beredar:
 
"Terbongkarlah,sungguh Sangat Mengejutkan!
Hari ini Pembunuh yg Meracuni Dunia Akhirnya Ditemukan, dan itu Benar-benar Amerika Serikat !
Sebenarnya sangat menyeramkan, virus mahkota baru adalah buatan manusia dan berasal dari laboratorium virus P3 di North Carolina, AS !

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 
Greg Roubini, seorang ahli intelijen Amerika yg terkenal, secara resmi mengungkap kan rahasia hari ini dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi First News Network.
Menurut Greg, virus mahkota baru hasil rekayasa genetika sebagai senjata biologis yg berasal dari laboratorium BSL-3 di North Carolina dan dikembangkan oleh Profesor Ralph Barrick. "

[Cek Fakta] Covid-19 Adalah Senjata Biologis dari Laboratorium di North Carolina? Cek Faktanya
 

Penelusuran:

Dari hasil penelusuruan, klaim bahwa covid-19 hasil rekayasa genetika sebagai senjata biologis yang berasal North Carolina, Amerika Serikat adalah salah. Faktanya, sejumlah pakar membantah klaim tersebut.
 
Dilansir Washington Post melalui artikel berjudul "Experts debunk fringe theory linking China’s coronavirus to weapons research" dimuat pada 29 Januari 2020, Profesor biologi-kimia di Universitas Rutgers Richard Ebright menolak gagasan bahwa virus korona baru buatan manusia.
 
"Berdasarkan genom virus dan sifatnya, tidak ada indikasi apa pun bahwa itu adalah virus rekayasa," kata Rutgers.
 
Tim Trevan, seorang ahli keamanan biologis yang berbasis di Maryland, mengatakan sebagian besar negara telah meninggalkan sebagian besar penelitian bioweapons mereka setelah bertahun-tahun terbukti tidak membuahkan hasil. “Sebagian besar penyakit baru yang tidak menyenangkan berasal dari alam,” katanya.
 

[Cek Fakta] Covid-19 Adalah Senjata Biologis dari Laboratorium di North Carolina? Cek Faktanya
 

Pula, narasi asli yang beredar tersebut dibantah situs weehingthong.org, melalui artikel berjudul "Dr Ralph Baric didn’t create Covid-19…" dimuat pada 8 Juni 2020. Artikel itu menjelaskan, klaim palsu tersebut berasal dari kelompok pro teori konspirasi.
 
"Penulis bahkan tidak bisa mengeja nama orang-orang penting dengan benar.
(1) Ralph Barrick seharusnya Ralph Baric.
(2) Greg Roubini seharusnya menjadi Greg Rubini.
(3) Profesor Luc Montanier atau Luc Montanille? Ini Luc Montagnier." tulis situs itu.
 

[Cek Fakta] Covid-19 Adalah Senjata Biologis dari Laboratorium di North Carolina? Cek Faktanya
 

Dilansir Kompas.com melalui artikel berjudul "Bukan Rekayasa Genetika, Ini Bukti Virus Corona dari Epidemi Alami" dimuat 18 Maret 2020,seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research Kristian Andersen, PhD mengatakan hasil analisis data urutan genom publik dari virus corona, SARS-CoV-2 tidak ditemukan bukti epidemi virus penyebab covid-19 itu dibuat di laboratorium.
 
Virus corona yang muncul di kota Wuhan, Tiongkok, pada tahun lalu telah menyebabkan epidemi covid-19 skala besar yang telah menyebar ke lebih dari 150 negara di dunia.
 
"Dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia untuk strain virus corona yang diketahui, Andersen dapat dengan tegas menyatakan SARS-CoV-2 berasal dari proses alami," kata Kristian Rabu (18/3/2020).
 
Makalah yang diterbitkan di Nature Medicine ini, berjudul The proximal origin of SARS-CoV-2. Selain Andersen, penelitian ini juga melibatkan sejumlah peneliti. Di antaranya Robert F. Garry dari Tulane University, Edward Holmes dari University of Sydney, Andrew Rambaut dari University of Edinburgh, dan W. Ian Lipkin dari Columbia University.
 

 
Kesimpulan:
Dari hasil penelusuruan, klaim bahwa covid-19 hasil rekayasa genetika sebagai senjata biologis yang berasal North Carolina, Amerika Serikat adalah salah. Faktanya, sejumlah pakar membantah klaim tersebut.
 
Informasi ini jenis hoaks Fabricated Content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.
 

[Cek Fakta] Covid-19 Adalah Senjata Biologis dari Laboratorium di North Carolina? Cek Faktanya
 

Referensi:
https://www.washingtonpost.com/world/2020/01/29/experts-debunk-fringe-theory-linking-chinas-coronavirus-weapons-research/
https://weehingthong.org/2020/06/08/dr-ralph-baric-didnt-create-covid-19/
https://www.kompas.com/sains/berita/190200123-bukan-rekayasa-genetika-ini-bukti-virus-corona-dari-epidemi-alami?page=all
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WAN)
LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan