[Cek Fakta] Video Menteri PU Mongolia Bakar Diri karena Gagal Bangun 100 Ribu Unit Rumah? Ini Faktanya

Beredar sebuah video dengan narasi bahwa seorang Menteri Pekerjaan Umum (PU) Mongolia membakar dirinya lantaran gagal memenuhi jani pembangunan 100 ribu unit rumah. Video ini beredar melalui WhatsApp group, baru-baru ini.
 
Berikut narasi selengkapnya:

"Menteri Pekerjaan Umum di Mongolia berjanji untuk membangun 100.000 unit rumah berpenghasilan rendah dalam setahun. Dia mengatakan jika dia gagal dia akan membakar dirinya sendiri. Pada akhir tahun ia hanya bisa membangun 70.000 unit. Dia mengadakan konferensi pers di mana dia membakar dirinya sendiri."

 

 

Benarkah demikian?
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa video itu memperlihatkan seorang Menteri Pekerjaan Umum (PU) Mongolia membakar dirinya lantaran gagal memenuhi jani pembangunan 100 ribu unit rumah, adalah salah. Faktanya, pria pada video itu bukan seorang menteri.
 
Video identik sudah beredar pada November 2015 lalu. Pria pada video itu merupakan seorang petinggi serikat pekerja di Mongolia.
 
Ia menggelar konferensi pers terkait rencana otoritas Mongolia yang akan menjual sebagian dari industri pertambangan mereka ke pihak Tiongkok. Ia khawatir penjualan itu akan berdampak pada perekrutan pekerja asal Tiongkok.

"Para serikat pekerja khawatir penjualan ke China dapat memperburuk keadaan karena China dapat membawa staf mereka sendiri untuk mengoperasikan tambang," tulis dailymail.co.uk dalam laporannya, 16 November 2015.

Alhasil pria tersebut membakar dirinya sendiri saat konferensi pers tersebut. Ia mengklaim langkah ini merupakan wujud protes dan pengorbanan dirinya untuk rakyat Mongolia lainnya.
 


 

Kesimpulan:
Klaim bahwa video itu memperlihatkan seorang Menteri Pekerjaan Umum (PU) Mongolia membakar dirinya lantaran gagal memenuhi jani pembangunan 100 ribu unit rumah, adalah salah. Faktanya, pria pada video itu bukan seorang menteri.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
 


 

Referensi:
https://www.dailymail.co.uk/news/article-3320342/A-heated-press-conference-horrifying-moment-Mongolian-union-boss-sets-FIRE-protest.html
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News