Adalah akun twitter @RoshanCricket yang turut mengunggah video tersebut. Ia membuat narasi bahwa video itu terkait dengan suasana kedatangan Raja Bahrain di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Berikut narasi selengkapnya:
"Raja Bahrain tiba di Dubai dengan pengawal robotnya dilengkapi dengan kamera 360 dan pistol. Teknologi bergerak sangat cepat dari sebelumnya dalam sejarah. Sekarang politisi mungkin memesan ini juga," unggah akun twitter @RoshanCricket, Jumat 14 Agustus 2020.
![[Cek Fakta] Video Penampakan Raja Bahrain Dikawal Robot Bersenjata? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/bahrain1.jpg)
Unggahan ini juga beredar di facebook. Di antaranya seperti yang dibagikan akun Aarish Malik, Selasa 15 Agustus 2020.
![[Cek Fakta] Video Penampakan Raja Bahrain Dikawal Robot Bersenjata? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/bahrain2.jpg)
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa video itu memperlihatkan sebuah robot menjadi pengawal Raja Bahrain ketika tiba di Dubai, adalah salah. Faktanya, tidak ada Raja Bahrain bersama robot di dalam video tersebut.
Video itu sebenarnya memperlihatkan suasana sebuah pameran pertahanan internasional (IDEX) yang berlangsung di Abu Dhabi, Februari 2019. Robot pada video itu, diketahui bernama Titan dengan tinggi 8 kaki dan berat 60 kilogram.
Dilansir Khaleejtimes.com, para pengunjung pameran terhibur dengan keberadaan robot Titan tersebut. Pasalnya, robot Titan aktif menyapa pengunjung dan memperkenalkan dirinya dalam bahasa Arab dan Inggris.
"Damai dan berkah menyertaimu. Bagaimana kabarmu semua pengunjung? Hal terbaik yang terjadi padaku di Idex tahun ini adalah disewa oleh Safe City Group. Hore!," kata Titan ketika berada di tengah kerumunan.
![[Cek Fakta] Video Penampakan Raja Bahrain Dikawal Robot Bersenjata? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/bahrain3.jpg)
Robot Titan ini dikembangkan perusahaan asal Inggris, Cyberstein Robots. Robot ini kerap digunakan perusahaan manajemen acara di UEA dan seluruh dunia untuk menambahkan sesuatu yang sangat istimewa pada festival, pesta perusahaan, atau sebagai hiburan utama di pusat perbelanjaan.
"Robot Titan sebelumnya telah muncul di banyak acara bergengsi di UEA termasuk Grand Prix F1 Abu Dhabi dan Pameran Internasional untuk Keamanan dan Ketahanan Nasional di Abu Dhabi pada tahun 2018," tulis Khleejtimes.com dalam laporannya pada 19 Februari 2019.
Di sisi lain, situs Indiatimes.com mengatakan bahwa pria di depan robot Titan bukanlah Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifah. Situs ini mengunggah foto raja Bahrain sebagai penegasan bantahan terhadap klaim yang kadung beredar.
"Seperti yang disebutkan, pria dalam video tersebut juga bukan Emir Bahrain. Emir Bahrain adalah Hamad bin Isa Al Khalifa, gambarnya ditunjukkan di bawah ini," tulis Indiatimes.com dalam laporannya pada Sabtu 15 Agustus 2020.
![[Cek Fakta] Video Penampakan Raja Bahrain Dikawal Robot Bersenjata? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/bahrain4.jpg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa video itu memperlihatkan sebuah robot menjadi pengawal Raja Bahrain ketika tiba di Dubai, adalah salah. Faktanya, tidak ada Raja Bahrain bersama robot di dalam video tersebut.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
![[Cek Fakta] Video Penampakan Raja Bahrain Dikawal Robot Bersenjata? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/hoaks%20false%20context(1).jpeg)
Referensi:
https://www.khaleejtimes.com/nation/abu-dhabi/video-8-ft-titan-robot-greets-visitors-at-uae-defence-show-idex-
https://www.indiatimes.com/technology/news/king-of-bahrain-titan-robot-fact-check-520355.html
https://archive.today/Y8lZU
https://archive.today/Y8lZU
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016