Tangkapan layar unggahan hoaks di media sosial
Tangkapan layar unggahan hoaks di media sosial

[Fakta atau Hoaks]

[Cek Fakta] Video Timor Leste Ingin Kembali ke Indonesia? Begini Faktanya

Medcom Files Pencak Silat hoax Cek Fakta Timor Leste kabar hoaks
Wanda Indana • 06 Januari 2022 12:20
Beredar sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pemuda Warga Negara Asing asal Timor Leste kembali ke Indonesia. Dinarasikan, warga Timor Leste ingin kembali bergabung ke Indonesia.
 
Akun Facebook Thyni Tiara Nafie turut membagikan video itu pada Jumat, 26 November 2021. Akun itu menyertakan narasi pada unggahannya, sebagai berikut:

"APAKAH BENAR TIMUR LESTE INGIN KEMBALI KE INDONESIA,,,????"


Benarkah video tersebut memperlihatkan ratusan pemuda Timor Leste masuk ke wilayah Indonesia? Berikut cek faktanya.
 

[Cek Fakta] Video Timor Leste Ingin Kembali ke Indonesia? Begini Faktanya

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 

Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim pada video yang beredar memperlihatkan ratusan pemuda Timor Leste masuk ke wilayah Indonesia adalah salah. Faktanya, ratusan pemuda Timor Leste dalam video tersebut datang ke Atambua, Nusa Tenggara Timur, untuk belajar pencak silat bukan bergabung ke NKRI. Video serupa diunggah kanal YouTube KOMPASTV berjudul "Ratusan Warga Timor Leste Dideportase Dari Indonesia" dimuat pada 20 Agustus 2021. Pada kolom deskripsi video, dijelaskan bahwa sebanyak 352 warga asal Timor Leste dikumpulkan di markas Kodim 1605 Belu setelah menyerahkan diri untuk dipulangkan ke negara asal mereka.
 
Ratusan warga itu sebelumnya masuk ke Negara Indonesia secara ilegal tanpa mengantongi dokumen resmi. Para warga negara asing diduga anggota salah satu perguruan silat yang akan melaksanakan kegiatan di wilayah Kabupaten Belu dan kabupaten lainnya di NTT.
 

[Cek Fakta] Video Timor Leste Ingin Kembali ke Indonesia? Begini Faktanya
 

Dilansir Antaranews.com, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTT Marciana D Jone mengatakan ratusan WN Timor Leste itu didata untuk kemudian dideportasi ke negara asal pada 19 Agustus 2021.
 
"Mereka diduga tergabung di persatuan pencak silat yang menurut laporan datang ke Atambua untuk mengikuti kenaikan sabuk persatuan pencak silat Pesaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) di Kabupaten Belu," kata Marciano seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
 
Pula, dilansir Merdeka.com, Konsul Jenderal Timor Leste di Kupang Jesuino Dos Reis Matos Carvalho mengakui ratusan warganya masuk ke wilayah Indonesia secara nonprosedural. Mereka tidak mengantongi dokumen keimigrasian, serta melanggar ketentuan UU Karantina Kesehatan.
 
"Warga kami telah menyalahi aturan karena melintas ke Indonesia tanpa dokumen terlebih lagi Covid-19 telah membatasi aktivitas masyarakat di wilayah Indonesia maupun Timor Leste, sehingga ketentuannya semua warga tersebut akan segera dideportasi, serta wajib menjalani karantina mandiri," jelas Jesuino.
 

Kesimpulan:
Klaim pada video yang beredar memperlihatkan ratusan pemuda Timor Leste masuk ke wilayah Indonesia adalah salah. Faktanya, ratusan pemuda Timor Leste dalam video tersebut datang ke Atambua, Nusa Tenggara Timur, untuk belajar pencak silat bukan bergabung ke NKRI.
 
Informasi ini jenis hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
 

[Cek Fakta] Video Timor Leste Ingin Kembali ke Indonesia? Begini Faktanya
 

Referensi:

-https://www.antaranews.com/berita/2336918/ratusan-pelintas-ilegal-asal-timor-leste-dideportasi
-https://www.youtube.com/watch?v=but2Gf9cKRo
-https://cekfakta.tempo.co/fakta/1606/keliru-video-ratusan-wn-timor-leste-ingin-kembali-bergabung-dengan-indonesia
-https://www.merdeka.com/peristiwa/hadiri-kenaikan-tingkat-bela-diri-361-warga-timor-leste-masuk-ri-tanpa-dokumen.html
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WAN)
LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan