Video itu diunggah akun Twitter Jenderal oleng. (@LestineMaha) pada 6 Februari 2022. Pria berkemeja putih yang dipiting itu terus meronta hendak melepaskan diri.
"Allahu Akbar, Lailahailallah Muhammad Rasulullah, Lailahaillallah Muhammad Rasulullah," teriak pria yang sedang ditindih.
"Iya istighfar, istighfar tenang. Divaksin ini," sahut orang di sekitarnya.
Pula, akun akun tersebutmenyertakan cuitan pada unggahan videonya, bertuliskan sebagai berikut:
"Gimana ini vaksin dipaksa,
bukankah pelanggaran HAM berat..!!!?."
Benarkah demikian? Berikut cek faktanya.
![[Cek Fakta] Beredar Video Pria Dipaksa Vaksin? Begini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-02-08%20at%2011_33_00.png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim pada video yang beredar personel TNI dan sejumlah petugas memaksa seorang pria untuk divaksin Covid-19 adalah salah. Faktanya, pria yang ditindih disuntik penenang karena memiliki gangguan jiwa.
Dilansir Medcom.id, pria yang memiliki gangguan jiwa itu membahayakan dan sering meresahkan warga karena membawa senjata tajam. Karena itu, para personel Babinsa beserta petugas mengamankan serta memberikan suntikan penenang untuk memudahkan penanganan dan menghindari adanya korban, akibat senjata tajam yang dibawa pria tersebut.
Dandim 0508 Depok menjelaskan video itu direkam pada Jumat (4/2) dan terjadi di Kelurahan Duren Mekar. Anggota TNI di video itu justru ingin menenangkan ODGJ yang mengamuk dan mengancam warga dengan senjata tajam.
Karena tak bisa didekati secara persuasif saat akan dibawa ke RS. Petugas pun terpaksa menyuntikkan obat penenang dengan alasan vaksin agar ODGJ itu tidak memberontak.
![[Cek Fakta] Beredar Video Pria Dipaksa Vaksin? Begini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-02-08%20at%2011_59_38.png)
Pula, dilansir Merdeka.com, Anggota Babinsa Sertu Mukidi dari satuan Koramil 05/Sawangan menjelaskan kejadian itu bukan tindakan kekerasan. Upaya itu bentuk pengamanan kepada Mulyadi (34) yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Ketua RT melaporkan kepada Babinsa Duren Mekar untuk membantu menangani Saudara Mulyadi yang sedang mengalami gangguan kejiwaan dan suka meresahkan warga sekitar dengan membawa senjata tajam," kata Mukidi dalam keterangannya, Minggu, 6 Februari 2022.
Babinsa Duren Mekar, beserta Bhabinkamtibmas, pihak puskesmas serta Dinas Sosial Kota Bogor kemudian melakukan upaya penanganan terhadap Mulyadi. Setelah berhasil ditahan, pihak dari Puskesmas Bojongsari memberikan suntikan penenang untuk memudahkan penanganan dan menghindari adanya korban, akibat senjata tajam yang dibawa Mulyadi.
"Kemudian setelah berhasil diamankan, Mulyadi di bawa ke RS Dr H Marzoeki Mahdi (RSMM Bogor)," ucapnya.
Kesimpulan:
Klaim pada video yang beredar personel TNI dan sejumlah petugas memaksa seorang pria untuk divaksin Covid-19 adalah salah. Faktanya, pria yang ditindih disuntik obat penenang karena memiliki gangguan jiwa.
Informasi ini jenis hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
![[Cek Fakta] Beredar Video Pria Dipaksa Vaksin? Begini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Cek%20Fakta%20-%20False%20Context(61).jpeg)
Referensi:
-https://video.medcom.id/medcom-nasional/zNAXVG8K-penjelasan-tni-soal-video-viral-prajurit-diduga-memiting-warga
-https://www.merdeka.com/peristiwa/viral-video-pria-dipiting-tni-di-depok-ini-penjelasan-babinsa-dan-ketua-rt.html
-https://www.instagram.com/p/CZo0--gBw53/
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News