[Cek Fakta] Video Pembakaran Gereja di Belawan, Medan? Ini Faktanya

Beredar sebuah video dengan narasi terjadi pembakaran gereja di Belawan, Medan, Sumatera Utara. Video ini beredar di media sosial.
 
Adalah akun facebook SLW yang turut mengunggah video tersebut, Kamis 22 Juli 2021. Berikut narasi selengkapnya:

"Kejadian smlm
pembakaran gereja di
Belawan medan."

Benarkah demikian?
 


 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa video itu memperlihatkan peristiwa pembakaran gereja di Medan, adalah salah. Faktanya, tidak ada peristiwa pembakaran gereja di Medan seperti klaim pada video. Hal itu seperti disampaikan Pendeta MJ Sinaga. Ia membantah informasi terkait Gereja Pentakosta dibakar saat terjadi tawuran di sekitarnya.

"Kami pastikan Gereja kami tidak dibakar," kata Sinaga seperti dimuat Waspada.co.id, Kamis 22 Juli 2021.

Sinaga menjelaskan memang terdapat bom molotov yang ditemukan di halaman gereja. Namun bom molotov merupakan tindakan ketidaksengajaan.

"Bom molotov itu juga bukan bom molotov yang sengaja dilempar ke Gereja, melainkan sasarannya adalah rumah warga," ungkap Sinaga.

 

 

Pihak kepolisian juga menegaskan tidak ada pembakaran gereja di daerah tersebut. Kepolisian menjelaskan terjadi tawuran di sekitar gereja dan mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan kios terbakar pada Rabu 21 Juli 2021.
 
Leboh lanjut, aksi tawuran tidak ada kaitannya dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Akan tetapi tawuran memang kerap terjadi antarkelompok pemuda setempat.

"Itu tawuran pemuda yang sudah sering terjadi, dimediasi tapi terus berulang. Maka kemarin kami lakukan tindakan tegas, tangkap saja para provokatornya," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi seperti dimuat CNNIndonesia.com, Kamis 22 Juli 2021.

 

 

Kesimpulan:
Klaim bahwa video itu memperlihatkan peristiwa pembakaran gereja di Medan, adalah salah. Faktanya, tidak ada peristiwa pembakaran gereja di Medan seperti klaim pada video.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://redaksi.waspada.co.id/v2021/2021/07/pendeta-mj-sinaga-bantah-isu-pembakaran-gereja-di-lokasi-tawuran-belawan/
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210722145439-12-670869/polisi-sebut-tak-ada-bakar-gereja-saat-tawuran-di-belawan
https://www.facebook.com/groups/790139501066880/posts/4198974840183312
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News