[Cek Fakta] Benarkah Buah Tanpa Biji Hasil Rekayasa Genetika Berbahaya dan Haram Dikonsumsi? Cek Faktanya

Beredar sebuah video yang menyebut buah tak berbiji merupakan hasil rekayasa genetika. Disebutkan juga, buah tanpa biji berbahaya dan haram untuk dikonsumsi. Video tersebut beredar di sejumlah platform media sosial.
 
Akun TikTok ini mengunggah video tersebut pada 8 Juni 2022. Pada video yang beredar terdapat terdengar suara narator untukberhati-hati mengonsumsi buah yang tidak berbiji seperti anggur dan semangka.

"Bahaya buah tanpa biji bisa membuat kita sakit di masa yg akan datang" tulis akun tersebut.

Benarkah? Berikut cek faktanya.
 

 
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim pada video yang beredar bahwa buah tak berbiji merupakan hasil rekayasa genetika, berbahaya dan haram untuk dikonsumsi adalah salah. Faktanya, informasi ini telah dibantah BPOM dan MUI. Dikutip dari situs BPOM, dijelaskan bahwa sampai saat ini belum ada pengaruh Produk Rekayasa Genetik (PRG) terhadap kesehatan manusia. BPOM juga mengungkapkan sebelum diedarkan untuk dikonsumsi, PRG harus sudah dikaji terlebih dahulu.
 
Pemerintah juga telah menyusun peraturan perundang-undangan terkait pengkajian keamanan pangan PRG yakni melalui PP No 69 Tahun 1999 tentang label dan iklan pangan dan PP No.28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan.
 
Pula, dilansir situs resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga terangkan bahwa sudah ada fatwa terkait pangan PRG melalui Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 35 tahun 2013 Tentang Rekayasa genetik dan Produknya. Dalam fatwa itu dijealskan bahwa melakukan rekayasa genetik terhadap hewan, tumbuhan, dan mikroba adalah mubah (boleh) dengan syarat: bermanfaat, tidak membahayakan, dan sumber asal gen pada produk rekayasa genetika bukan berasal dari yang haram.
 
Kesimpulan:
Klaim pada video yang beredar bahwabuah tak berbiji merupakan hasil rekayasa genetika, berbahaya dan haram untuk dikonsumsi adalah salah. Faktanya, informasi ini telah dibantah BPOM dan MUI.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.
 

 
Referensi:
https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/50/Klarifikasi-Penjelasan-tentang-Isu-Keamanan-Pangan-Produk-Rekayasa-Genetik.html
https://mui.or.id/wp-content/uploads/files/fatwa/No.-35-Rekayasa-Genetika-dan-Produknya.pdf
 
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News