Mencadangkan data menjadi hal penting yang harus dilakukan. Namun kamu harus melakukanya dengan sebaik mungkin.
Mencadangkan data menjadi hal penting yang harus dilakukan. Namun kamu harus melakukanya dengan sebaik mungkin.

Tips & Trik

5 Kesalahan Backup Data yang Harus Kamu Hindari

Arif Wicaksono • 01 April 2025 22:23

Jakarta: Mencadangkan data atau backup data menjadi hal penting yang harus dilakukan. Namun kamu harus melakukanya dengan sebaik mungkin.

Kamu juga perlu memastikannya aman, andal, dan dapat diakses saat dibutuhkan. Dikutip dari Make Use Of ini cara hindari kesalahan pencadangan data umum secara proaktif.

Baca juga: Cara Melindungi File dan Drive Pakai Kata Sandi dengan Aman

Menyimpan Semua Cadangan kamu di Satu Tempat

Salah satu kesalahan pencadangan data paling mahal yang dapat kamu lakukan adalah menyimpan semua cadangan kamu di satu tempat.

Menyimpan cadangan hanya di satu tempat, bahkan layanan cloud atau perangkat NAS, membuat data kamu rentan.

Pendekatan yang paling aman dengan mengikuti aturan pencadangan 3-2-1. Ini berarti menyimpan tiga salinan data kamu yang terdiri dari satu file asli dan dua cadangan.

Untuk meminimalkan risiko, cadangan ini harus disimpan pada dua jenis media yang berbeda, seperti hard drive eksternal dan layanan cloud.

Setidaknya satu cadangan harus disimpan di luar lokasi fisik yang berbeda dari data utama kamu untuk memastikan perlindungan terhadap bencana lokal apa pun. Oleh karena itu, hard drive eksternal kemungkinan besar ada di rumah, dan cadangan cloud kemungkinan besar ada di server.

Jarang Lakukan Backup

Jika kamu hanya mencadangkan data sesekali, kamu berisiko kehilangan file penting yang dibuat atau dimodifikasi sejak pencadangan terakhir kamu.

Untuk menghindari hal ini, sebaiknya buat jadwal pencadangan rutin. Idealnya, pencadangan harus dilakukan setiap hari atau setidaknya setiap minggu. Namun, frekuensinya dapat bervariasi tergantung pada pentingnya dan volume data yang dicadangkan.

Kamu juga dapat mengotomatiskan pencadangan menggunakan layanan cloud atau perangkat lunak pencadangan khusus untuk memastikan data kamu terlindungi secara konsisten.

Ini menghilangkan kebutuhan untuk backup manual, meminimalkan risiko kehilangan informasi yang berharga.

Menimpa Backup Lama

Mengotomatiskan pencadangan memang berguna, tetapi kamu juga harus berhati-hati untuk tidak menimpa cadangan lama terlalu cepat.

Banyak orang berasumsi bahwa memiliki cadangan terkini berarti data mereka aman.  Namun, jika file rusak atau hilang dan kamu tidak segera menyadarinya, cadangan terkini kamu mungkin telah menggantikan versi lama yang masih utuh. Ini berarti kamu dapat kehilangan file penting selamanya.

Untuk menghindari hal ini, kamu harus memiliki sistem cadangan yang menyimpan beberapa versi file kamu. Banyak layanan penyimpanan awan dan program cadangan populer menawarkan "versi" yang memungkinkan kamu memulihkan salinan lama file. Kamu juga dapat mengatur jadwal untuk menyimpan cadangan selama periode tertentu sebelum dihapus.

Misalnya, menyimpan backup mingguan selama sebulan dan backup bulanan selama setahun memastikan kamu memiliki beberapa titik pemulihan. Jika kamu menggunakan hard drive eksternal, kamu harus menghindari penyimpanan file cadangan yang sama. Sebaliknya, sebaiknya simpan cadangan dengan tanggal yang berbeda atau gunakan perangkat lunak yang mengelola versi berbeda.

Dengan cara ini, jika terjadi kesalahan, kamu akan memiliki beberapa opsi untuk memulihkan file kamu daripada mengandalkan satu backup saja.

Mengabaikan Keamanan Cadangan

Backup saja tidak cukup jika rentan terhadap ancaman siber seperti ransomware, akses tidak sah, atau penghapusan tidak disengaja.

Dengan kata lain, cadangan yang tidak diamankan dengan baik bisa sama berisikonya dengan tidak memiliki cadangan sama sekali.

Mengenkripsi backup kamu memastikan bahwa meskipun seseorang memperoleh akses, mereka tidak akan dapat membaca atau menggunakan data tanpa kunci dekripsi.

Demikian pula, menggunakan autentikasi multifaktor (MFA) yang andal untuk sistem cadangan kamu dapat menambahkan lapisan keamanan ekstra dan mempersulit pengguna yang tidak sah untuk memperoleh akses.

Kamu juga dapat menyimpan salinan offline (air-gapped) dari cadangan kamu yang paling penting. Penjahat siber sering menargetkan penyimpanan online dan backup jaringan dalam serangan ransomware, tetapi cadangan offline tetap aman dan dapat digunakan untuk pemulihan.

Secara keseluruhan, audit keamanan rutin dan pemantauan proaktif dapat membantu kamu mendeteksi dan mengatasi kerentanan sebelum menjadi ancaman besar.

Gagal Memverifikasi Data Cadangan

Mencadangkan data kamu dengan aman, teratur, dan terlindungi itu penting, tetapi kamu juga perlu memastikan cadangan data kamu benar-benar berfungsi.

File yang rusak, backup yang tidak lengkap, atau kegagalan penyimpanan adalah masalah umum yang dapat membuat kamu tidak dapat mengakses data penting saat kamu sangat membutuhkannya.

Hal terakhir yang kamu inginkan adalah menganggap file kamu aman, hanya untuk mengetahui bahwa file tersebut tidak dapat digunakan saat kamu membutuhkannya.

Untuk mencegah hal ini, verifikasi backup kamu secara berkala dengan memulihkan beberapa file atau melakukan pemulihan uji penuh. Ini memastikan perangkat lunak cadangan kamu berfungsi dengan baik dan file kamu tetap utuh.

Jika kamu menggunakan hard drive eksternal, layanan cloud, atau drive jaringan, luangkan waktu sejenak untuk membuka beberapa file cadangan guna memastikan file tersebut dapat diakses dan tidak rusak.

Menghindari kesalahan backup umum ini tidak terlalu sulit dan dapat menyelamatkan kamu dari stres dan potensi kehilangan data berharga.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan