Ada banyak alasan kenapa email masuk ke folder spam.
Ada banyak alasan kenapa email masuk ke folder spam.

Tips & Trik

Kenapa Email Masuk ke Folder Spam? Ini 6 Penyebab dan Solusinya

Arif Wicaksono • 29 Juli 2025 06:23
Jakarta: Kamu pernah alami email penting yang kamu tunggu malah nyangkut di folder spam? 
 
Nah, ada banyak alasan kenapa email masuk ke folder spam, bahkan yang seharusnya penting.
 
Baca juga: 5 Contoh Body E-mail Lamaran Kerja Bahasa Inggris yang Baik dan Benar
 
Penyedia layanan email punya "satpam" ketat yang mencurigai dan langsung mengklasifikasikan email tertentu sebagai junk.
 
Filter spam ini sangat sensitif. Contohnya, email masuk ke folder spam karena adanya kata-kata pemicu seperti "gratis," "menangkan sekarang," atau frasa keuangan yang terlalu muluk-muluk. Bahkan, email yang terlalu minim konten pun bisa dicurigai sebagai upaya phishing yang tidak sempurna, dan alhasil, email masuk ke folder spam.

Semakin banyak orang menandai email kamu sebagai spam, sistem akan "belajar" dan otomatis mengarahkan semua pesan kamu ke folder sampah. 
 
Selain itu, kurangnya autentikasi email seperti SPF, DKIM, dan DMARC bisa bikin server penerima kesulitan memverifikasi keaslian email kamu, sehingga sangat rentan dianggap pemalsuan dan akhirnya email masuk ke folder spam.
 
Ini 6 penyebab utamanya dan bagaimana cara ampuh mengatasinya biar email masuk ke folder spam bukan lagi jadi masalah.
 

1. Konten Email yang Mencurigakan

Penggunaan kata-kata yang sering dikaitkan dengan penipuan, janji muluk, atau promosi berlebihan seperti "gratis," "hadiah," "menangkan sekarang," "uang cepat," "klik di sini," atau frasa terkait "obat-obatan terlarang" dan "pornografi" dapat langsung memicu filter spam. Email yang minim atau bahkan tanpa isi sama sekali juga bisa dicurigai sebagai upaya spam atau phishing yang tidak sempurna.
 

2. Reputasi Pengirim yang Buruk 

Jika alamat IP server pengirim atau domain email (misalnya, @namaperusahaan.com) pernah digunakan untuk mengirim spam dalam jumlah besar di masa lalu, maka semua email dari sumber tersebut cenderung akan ditolak atau langsung masuk spam oleh penyedia email.
 

3. Tidak Ada Autentikasi Email 

Ini adalah hal teknis di balik layar yang sangat penting. Pengirim perlu mengaktifkan autentikasi email seperti SPF (Sender Policy Framework), DKIM (DomainKeys Identified Mail), dan DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting, and Conformance) berfungsi sebagai "paspor digital" untuk email kamu. Dengan autentifikasi ini server penerima dapat memverifikasi email pengirim berasal dari domain yang sah.
 

4. Daftar Penerima yang Buruk 

Kamu patut waspada jika sering mengirim email ke alamat yang sudah tidak ada atau tidak aktif.
Hal ini akan membuat tingkat bounce email kamu akan tinggi.Ini menunjukkan kepada penyedia email bahwa daftar kamu tidak berkualitas, yang bisa menurunkan reputasi kamu sebagai pengirim.
 
Filter spam juga bisa ketika kamu kerap mengirim email ke daftar alamat yang dibeli atau dikumpulkan tanpa izin (tanpa opt-in). Sebaiknya gunakan daftar e-mail yang bersih, aktif, dan diperoleh secara legal dari pendaftaran sukarela. Rutin perbarui daftar untuk menjaga kualitas pengiriman.
 

5. Email Pengirim

Jika kamu tidak menambahkan email pengirim ke daftar kontak kamu, penyedia layanan email mungkin kurang mempercayai email dari alamat tersebut, terutama jika pengirimnya baru.
Kredibilitas pengirim sangat menentukan keberhasilan ini. Jika banyak pengguna lain sering menandai email dari pengirim tertentu sebagai spam maka emailnya bisa masuk ke folder spam.
 

6. Ukuran Email yang Terlalu Besar atau Server Lambat

Email dengan banyak gambar beresolusi tinggi, lampiran besar, atau kode HTML yang kompleks bisa menjadi sangat besar.  Beberapa filter spam menganggap email berukuran jumbo sebagai potensi ancaman atau indikator spammy behavior. Pengiriman dari server yang lambat atau kurang responsif juga bisa menimbulkan kecurigaan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan