Istilah
Istilah

Tips & Trik

Mengenal Istilah Beta dalam Program Aplikasi

Arif Wicaksono • 06 Juni 2025 10:21

Jakarta: Apakah kamu pernah mendengar istilah "Beta" ketika memakai suatu program? 

Istilah "beta" dalam pengembangan perangkat lunak merujuk pada tahap pengujian di mana perangkat lunak sudah cukup stabil untuk diuji oleh pengguna di luar tim pengembang, tetapi belum sepenuhnya siap untuk rilis final.
 
Baca juga: 6 Pengaturan Privasi Android untuk Menjaga Keamanan Digital
 

Istilah "beta" bukan sekadar label, tetapi cerminan proses pengembangan perangkat lunak yang sistematis dan berorientasi pada kualitas. .

Kata "beta" berasal dari alfabet Yunani, di mana beta adalah huruf kedua setelah alfa. Dalam konteks pengembangan perangkat lunak, istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh IBM pada 1950-an dan 1960-an saat mengembangkan sistem komputer besar.
 
IBM menggunakan istilah "alpha" untuk pengujian internal awal oleh tim pengembang, dan "beta" untuk pengujian eksternal oleh pengguna terpilih.

Nama ini dipilih karena secara logis menggambarkan urutan: alfa sebagai tahap pertama (pengujian internal), dan beta sebagai tahap kedua (pengujian lebih luas). Istilah ini kemudian menjadi standar industri karena kesederhanaannya.

Pengujian Beta

Pengujian beta adalah fase di mana perangkat lunak dilepaskan kepada sekelompok pengguna terbatas untuk mengidentifikasi bug, masalah performa, atau kekurangan fitur yang tidak terdeteksi selama pengujian alpha.
 
Pada tahap ini, perangkat lunak biasanya sudah memiliki fitur utama yang berfungsi, tetapi masih memerlukan penyempurnaan.

Jenis Pengujian Beta

Ada dua jenis utama pengujian beta: beta tertutup dan beta terbuka. Beta tertutup melibatkan sekelompok pengguna terpilih, seperti pelanggan setia atau penguji yang diundang, untuk memberikan umpan balik terfokus.

Sebaliknya, beta terbuka memungkinkan siapa saja untuk mencoba perangkat lunak, sering kali untuk menarik perhatian publik atau menguji skalabilitas. 

Contoh beta terbuka adalah peluncuran awal Gmail oleh Google pada 2004, yang hanya bisa diakses melalui undangan, menciptakan kesan eksklusivitas sekaligus mengumpulkan umpan balik.

Istilah "beta" dipilih karena sifatnya yang netral dan tidak membingungkan. Huruf Yunani memberikan kesan teknis dan ilmiah, yang cocok dengan dunia pengembangan perangkat lunak. 

Selain itu, penggunaan huruf alfabet memudahkan untuk menandakan urutan tahapan tanpa perlu penjelasan panjang. Istilah ini juga fleksibel, bisa digunakan untuk berbagai jenis perangkat lunak, dari aplikasi mobile hingga sistem operasi, tanpa kehilangan makna.

Pengujian beta sangat penting karena membantu pengembang menemukan masalah yang tidak terlihat selama pengujian internal. Misalnya, pengguna beta mungkin menggunakan perangkat lunak di perangkat atau lingkungan yang berbeda, sehingga mengungkap bug yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Umpan balik dari pengguna beta juga membantu pengembang memahami preferensi pengguna, seperti antarmuka yang lebih intuitif atau fitur yang kurang relevan, sebelum produk dirilis secara resmi.

Contoh Nyata Pengujian Beta

Banyak produk teknologi terkenal melewati fase beta sebelum rilis penuh. Misalnya, Microsoft Windows sering merilis versi beta untuk pengujian publik, seperti Windows 10 Insider Preview, yang memungkinkan pengguna mencoba fitur baru dan melaporkan masalah.

Demikian pula, game seperti "Cyberpunk 2077" menggunakan beta testing untuk mengidentifikasi masalah performa, meskipun dalam kasus ini, peluncuran final masih menuai kritik karena bug yang tersisa, menunjukkan pentingnya beta testing yang menyeluruh.

Risiko dan Tantangan Pengujian Beta

Meskipun penting, pengujian beta memiliki risiko. Perangkat lunak beta sering kali belum stabil, yang dapat menyebabkan crash atau kehilangan data bagi pengguna. 

Selain itu, umpan balik dari pengguna beta mungkin bervariasi kualitasnya, sehingga pengembang harus menyaring mana yang relevan. Pengujian beta terbuka juga bisa memengaruhi reputasi jika perangkat lunak dianggap terlalu bermasalah, seperti yang terjadi pada beberapa peluncuran game besar.

Di era modern, istilah "beta" kadang-kadang digunakan secara longgar, bahkan untuk produk yang hampir selesai atau sebagai strategi pemasaran. Misalnya, beberapa perusahaan merilis produk dengan label "beta" untuk menurunkan ekspektasi pengguna terhadap bug, sambil tetap mengumpulkan data penggunaan. 

Google terkenal dengan pendekatan ini, menjaga produk seperti Gmail dalam status beta selama bertahun-tahun meskipun sudah digunakan jutaan orang, untuk menekankan bahwa produk masih dalam pengembangan.

Dengan beragam perangkat, sistem operasi, dan kebutuhan pengguna, pengujian beta memastikan produk dapat berfungsi di berbagai skenario. Selain itu, beta testing memungkinkan pengembang membangun komunitas pengguna awal yang merasa dilibatkan dalam proses pengembangan, meningkatkan loyalitas.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan