Aplikasi peta gratis milik Google ini bukan hanya menampilkan arah, tapi juga memberi informasi lalu lintas, kecelakaan, hingga penutupan jalan secara langsung.
| Baca juga: Cara Praktis Buat QR Code Google Maps, Cocok untuk Undangan & Poster Acara |
Contohnya saat ada aksi demonstrasi di Jakarta, Google Maps bisa menampilkan ruas jalan yang ditutup, seperti di kawasan Jalan Pramuka dan Jalan Basuki Rahmat.
Walau tidak selalu 100 persen presisi, data yang ditampilkan jelas membantu pengendara mencari jalur alternatif.
Dari Mana Google Maps Dapat Data?
Akurasi Google Maps bukan datang begitu saja. Aplikasi ini menghimpun data dari berbagai sumber, lalu menggabungkannya agar hasilnya lebih detail dan real-time. Beberapa sumber utama di antaranya:Citra satelit, untuk menampilkan lanskap dari udara.
Street View, lewat mobil Google berkamera 360 derajat atau perangkat Street View Trekker yang bisa dibawa orang maupun hewan.
Data GPS pengguna, yang memberi informasi kepadatan lalu lintas secara langsung.
Penyedia data pihak ketiga, guna menambah atau memverifikasi informasi.
Basis data publik, termasuk data resmi dari pemerintah terkait jalan dan fasilitas umum.
Kombinasi berbagai sumber ini membuat Google Maps bisa menyajikan peta yang lebih detail sekaligus up-to-date.
Algoritma di Balik Google Maps
Selain sumber data, Google Maps juga ditopang oleh algoritma canggih yang bekerja di belakang layar.Google Maps memanfaatkan AI untuk membaca citra satelit dan Street View, lalu mengenali bangunan, jalan, atau landmark.
Machine learning membantu Google memahami pola lalu lintas dan kebiasaan pengguna sehingga rekomendasi rute makin akurat.
Analisis data geospasial membantu memetakan permukaan bumi dan fitur geografis secara lebih detail.
Ketika akan melewati rute yang mungkin terjadi demonstrasi, menggunakan Google Maps dengan cerdas sangat membantu untuk menghindari kemacetan dan situasi yang tidak diinginkan. Berikut beberapa tips cerdas yang bisa kamu terapkan.
1. Cek Informasi Lalu Lintas Secara Real-time
Nyalakan Lapisan Lalu Lintas (Traffic Layer): Sebelum memulai perjalanan, aktifkan fitur ini di Google Maps. Caranya, ketuk ikon berlapis di kanan atas layar, lalu pilih Lalu Lintas. Warna-warna di peta akan menunjukkan kondisi jalan:Hijau: Lancar
Kuning: Padat
Merah: Macet
Merah Gelap/Marun: Sangat macet atau berhenti total
Jika rute utama berwarna merah, Google Maps biasanya akan menawarkan rute lain yang lebih lancar. Perhatikan estimasi waktu tempuh untuk setiap rute.
2. Manfaatkan Laporan Pengguna
Google Maps memungkinkan pengguna melaporkan berbagai insiden di jalan. Ini sangat berguna saat ada demo. Kamu bisa melihat laporan tentang penutupan jalan, kecelakaan atau bahaya.Seringkali, saat ada kerumunan besar, pengguna akan melaporkan sebagai "kemacetan" atau "bahaya". Perhatikan ikon-ikon ini.
Google Maps menghitung kecepatan rata-rata kendaraan di suatu ruas jalan. Jika kecepatan di area tertentu sangat rendah, bisa jadi ada kemacetan parah atau bahkan berhenti total.
Cek Berita dan Media Sosial dan Atur Jadwal
Saat mau berangkat sebaiknya kamu luangkan waktu sejenak untuk mencari tahu kabar terbaru tentang lokasi demo. Kamu bisa cek berita online atau media sosial dari akun-akun resmi kepolisian atau media massa terpercaya.Informasi dari sumber-sumber ini seringkali lebih cepat dan detail, terutama mengenai titik kumpul massa atau jalan-jalan mana saja yang akan ditutup.
Jika memungkinkan, hindari bepergian pada waktu dan lokasi yang bertepatan dengan jadwal demo yang sudah diumumkan. Jika kamu harus melewati area tersebut, usahakan berangkat lebih awal atau tunda perjalanan hingga situasi sudah lebih kondusif.
Dengan menggabungkan data real-time dari Google Maps dengan informasi dari sumber lain, kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dan menghindari terjebak di tengah keramaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id