| Baca juga: Kapan Saatnya Kamu Ganti HP? |
Apa itu Force Stop?
Force Stop adalah tindakan untuk menghentikan paksa semua proses yang terkait dengan suatu aplikasi. Ini menghentikan aplikasi secara total, bahkan proses latar belakang yang mungkin sedang berjalan. Aplikasi tidak akan aktif lagi hingga kamu membukanya kembali secara manual.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kapan dan mengapa kamu perlu melakukannya, serta kapan tidak perlu.
Kapan kamu Perlu Melakukan Force Stop?
Kamu perlu melakukan Force Stop pada aplikasi jika aplikasi mengalami Crash atau Tidak Merespons. Ini adalah alasan paling umum. Jika sebuah aplikasi tiba-tiba berhenti bekerja, hang, atau tidak bisa ditutup, Force Stop seringkali menjadi solusi pertama untuk me-reset-nya.Jika kamu melihat suatu aplikasi memakan terlalu banyak baterai, data, atau memori di latar belakang meskipun tidak kamu gunakan, Force Stop dapat menghentikan konsumsi tersebut untuk sementara.
Misalnya, notifikasi yang terus-menerus muncul meskipun kamu sudah menutup aplikasi, atau fitur tertentu tidak berfungsi dengan baik.
Kadang-kadang, Force Stop dapat menyelesaikan bug kecil yang terjadi pada aplikasi tanpa perlu menghapus instalasi atau mengunduh ulang.
Kapan kamu tidak perlu melakukan force stop secara rutin?
Banyak pengguna keliru menganggap Force Stop sebagai cara untuk "menutup" aplikasi secara normal. Sistem operasi Android dan iOS dirancang untuk mengelola aplikasi di latar belakang secara efisien.
Menekan tombol "Home" atau "Kembali" akan menempatkan aplikasi dalam status background yang hemat daya, dan sistem akan menghentikannya jika sumber daya dibutuhkan.
Jika kamu sering melakukan Force Stop pada aplikasi yang kamu gunakan berulang kali (misalnya, media sosial atau messenger), kamu sebenarnya bisa membuat baterai lebih boros.
Mengapa? Karena setiap kali kamu membuka aplikasi yang di-force stop, aplikasi tersebut harus dimuat ulang sepenuhnya dari awal, yang memerlukan lebih banyak daya dan waktu daripada jika aplikasi berada dalam status background yang dioptimalkan oleh sistem.
Force Stop adalah solusi sementara. Jika aplikasi sering crash atau berperilaku aneh, mungkin ada masalah yang lebih dalam yang memerlukan pembaruan aplikasi, membersihkan cache, atau bahkan menginstal ulang aplikasi.
Membersihkan Cache Aplikasi
Cache aplikasi adalah data sementara yang disimpan oleh aplikasi untuk mempercepat pemuatan dan kinerja.Contohnya, gambar profil di media sosial, data feed berita yang sudah dimuat, atau thumbnail video. Tujuan cache adalah agar aplikasi tidak perlu mengunduh atau memproses data yang sama berulang kali.
Kadang-kadang, cache lama bisa bertabrakan dengan bug dalam pembaruan aplikasi baru, menyebabkan masalah kinerja atau crash. Membersihkan cache bisa membantu.
Beberapa aplikasi, terutama yang sering digunakan atau aplikasi media, dapat mengakumulasi cache hingga berukuran gigabyte. Membersihkan cache dapat mengosongkan ruang penyimpanan yang signifikan di HP kamu.
Misalnya, gambar profil teman kamu tidak diperbarui, atau informasi di aplikasi tidak sinkron dengan versi web. Cache yang usang bisa jadi penyebabnya.
Cache yang korup atau terlalu besar kadang-kadang dapat menyebabkan aplikasi melambat atau mengalami error. Membersihkan cache sering menjadi langkah pertama dalam mengatasi masalah aplikasi sebelum beralih ke penghapusan data atau instal ulang.
Kapan kamu tdak perlu membersihkan cache secara rutin? Meskipun membersihkan cache bisa mengosongkan ruang, data tersebut akan kembali terisi seiring kamu menggunakan aplikasi.
Jika kamu terus-menerus membersihkan cache tanpa alasan jelas, kamu hanya akan membuat aplikasi bekerja lebih keras untuk mengunduh ulang data yang sama, yang bisa memperlambat pengalaman dan bahkan mengonsumsi lebih banyak data internet dalam jangka panjang.
Membersihkan cache tidak akan membantu jika masalahnya berasal dari koneksi internet kamu atau server aplikasi itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
