Cookies memungkinkan situs web mengingat preferensi dan pengaturan pengguna, seperti bahasa atau tema yang dipilih, sehingga pengalaman browsing menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan individu.
Baca juga: Bukan Cuma buat Buka Website yang Diblokir, 8 Fungsi Penting VPN |
Cookies sering digunakan untuk menyimpan informasi login, sehingga pengguna tidak perlu memasukkan username dan password setiap kali mengunjungi situs web yang sama.
Situs web dapat menggunakan cookies untuk melacak aktivitas pengguna, misalnya untuk menganalisis perilaku pengunjung, memberikan rekomendasi yang lebih relevan, atau menampilkan iklan yang lebih tepat sasaran.
Dengan menggunakan cookies, situs web dapat mengingat data yang sudah diunduh, sehingga mengurangi waktu pemuatan halaman pada kunjungan berikutnya.
Cookies juga digunakan untuk mengumpulkan data analitik tentang pengunjung situs, yang membantu pemilik situs untuk meningkatkan kinerja dan konten berdasarkan perilaku pengunjung.
Namun, pengguna juga harus berhati-hati, karena cookies dapat digunakan untuk melacak perilaku mereka secara lebih luas, yang terkadang dapat menimbulkan masalah privasi.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola pengaturan cookies sesuai dengan preferensi privasi pengguna. Berikut adalah 10 jenis cookies di internet beserta fungsinya.
1. Session Cookies
Session Cookies digunakan untuk melacak aktivitas pengguna selama sesi browsing. Cookies ini bersifat sementara dan akan dihapus setelah pengguna menutup browser.Contoh penggunaan: Menjaga keranjang belanja tetap aktif di situs e-commerce.
2. Persistent Cookies
Persistent Cookies disimpan di perangkat pengguna untuk jangka waktu tertentu, bahkan setelah browser ditutup. Cookies ini berguna untuk mengingat preferensi atau login pengguna.Contoh penggunaan: Menyimpan pengaturan bahasa di sebuah website.
3. First-Party Cookies
Cookies jenis ini dihasilkan oleh situs web yang sedang dikunjungi pengguna untuk menyimpan informasi seperti preferensi atau data login.Contoh penggunaan: Memastikan pengguna tetap login di situs yang sama.
4. Third-Party Cookies
Third party cookies dihasilkan oleh pihak ketiga, seperti pengiklan, untuk melacak aktivitas pengguna di berbagai situs web.Contoh penggunaan: Menampilkan iklan yang relevan berdasarkan riwayat browsing.
5. Secure Cookies
Cookies yang hanya dikirim melalui koneksi HTTPS yang aman untuk melindungi data dari akses tidak sah.Contoh penggunaan: Digunakan untuk mengamankan informasi login.
6. HttpOnly Cookies
Cookies yang tak dapat diakses oleh skrip pihak ketiga (seperti JavaScript), sehingga meningkatkan keamanan terhadap serangan seperti cross-site scripting (XSS).Contoh penggunaan: Digunakan untuk menyimpan token otentikasi.
7. Flash Cookies (Local Shared Objects)
Digunakan oleh Adobe Flash untuk menyimpan preferensi atau data pengguna di aplikasi berbasis Flash.Contoh penggunaan: Menyimpan pengaturan volume di video player berbasis Flash.
8. Zombie Cookies
Ini adalah Cookies yang dibuat ulang setelah dihapus oleh pengguna. Biasanya digunakan oleh pengiklan untuk pelacakan agresif.Contoh penggunaan: Digunakan untuk memastikan pengguna tetap dilacak meskipun cookies telah dihapus.
9. Performance Cookies
Cookies ini akan mengumpulkan data anonim tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan situs web untuk meningkatkan kinerja situs.Contoh penggunaan: Memonitor halaman mana yang sering dikunjungi.
10. Functionality Cookies
Cookies yang berguna untuk mengingat pilihan pengguna untuk memberikan pengalaman yang lebih personal di situs web.Contoh penggunaan: Menyimpan tema atau tata letak yang dipilih pengguna.
Semua jenis cookies ini memiliki peran penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna di internet, meskipun pengguna tetap perlu berhati-hati terhadap privasi dan keamanan data.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id