Kebiasaan ini bisa menyimpan beberapa risiko tersembunyi yang mungkin tidak pernah kamu bayangkan, mulai dari pemborosan energi hingga ancaman keamanan serius.
Salah satu dampak yang paling sering diabaikan adalah "konsumsi listrik hantu" atau phantom load. Meski tidak sedang mengisi daya, charger yang tercolok tetap menarik sedikit listrik.
Bayangkan jika ada beberapa charger yang selalu menancap di rumah kamu; sedikit demi sedikit, daya yang terbuang ini bisa membuat tagihan listrik bulanan membengkak tanpa kamu sadari.
Lebih dari sekadar boros dan merusak charger, membiarkan aksesori ini terpasang juga bisa menimbulkan bahaya besar. Risiko kebakaran menjadi ancaman nyata jika charger mengalami korsleting. Risiko semakin besar jika charger berada dekat bahan yang mudah terbakar seperti gorden atau karpet.
Bagi keluarga dengan anak kecil atau hewan peliharaan, charger yang menjuntai dengan ujung logamnya yang terbuka bisa sangat berbahaya, berpotensi menyebabkan sengatan listrik serius jika digigit atau dimasukkan ke mulut.
Jadi, demi keamanan, penghematan energi, dan menjaga charger kamu lebih awet, biasakanlah untuk mencabutnya dari stop kontak setelah tidak digunakan. Langkah kecil ini bisa membawa dampak besar bagi lingkungan dan dompet kamu.
Meskipun terlihat sepele, membiarkan charger tetap tertancap di colokan listrik setelah tidak digunakan memiliki beberapa risiko yang mungkin tidak kamu sadari. Berikut adalah 5 risiko utama yang perlu kamu ketahui.
1. Konsumsi Listrik "Hantu"
Charger yang tetap terhubung ke listrik, meskipun tidak sedang mengisi daya perangkat, masih menarik sedikit daya. Fenomena ini dikenal sebagai phantom load atau vampire drain. Meskipun jumlahnya kecil per charger, jika banyak perangkat dibiarkan tercolok terus-menerus, akumulasinya bisa menambah tagihan listrik bulanan kamu. Ini adalah pemborosan energi yang tidak perlu.
2. Risiko Korsleting dan Kebakaran
Kerusakan pada komponen elektronik di dalam pengisi daya bisa terjadi seiring waktu atau akibat fluktuasi listrik. Membiarkan pengisi daya yang bermasalah tetap tersambung ke listrik dapat menimbulkan bahaya korsleting.Dalam kasus yang parah, korsleting ini bisa memicu panas berlebih dan bahkan menyebabkan kebakaran, terutama jika terjadi di dekat bahan yang mudah terbakar seperti gorden atau perabotan kayu.
3. Kerusakan pada Charger itu Sendiri
Meskipun arus yang dialirkan kecil, membiarkan pengisi daya tetap terhubung ke listrik secara terus-menerus dapat mempercepat penurunan kualitas komponen internal. Hal ini dapat berakibat pada berkurangnya umur pakai pengisi daya dan menurunnya kinerjanya, seperti proses pengisian daya yang melambat atau menjadi tidak stabil.4. Bahaya bagi Anak-anak dan Hewan Peliharaan
Charger yang tergeletak begitu saja dengan ujung logamnya yang terbuka bisa menjadi daya tarik bagi anak-anak kecil atau hewan peliharaan. Mereka mungkin tidak tahu bahayanya dan bisa saja menggigit atau memasukkan ujung charger ke dalam mulut, yang berisiko menyebabkan sengatan listrik serius.5. Risiko Lonjakan Listrik
Lonjakan listrik atau power surge adalah peningkatan mendadak pada tegangan listrik. Fenomena ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari sambaran petir tidak langsung hingga permasalahan pada jaringan listrik itu sendiri.Jika charger terpasang saat terjadi lonjakan listrik, charger tersebut bisa langsung rusak. Bahkan, kerusakan ini bisa merambat dan mempengaruhi perangkat yang terhubung jika kebetulan sedang diisi dayanya, meskipun umumnya charger modern sudah dilengkapi dengan proteksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News