Ngobras bertema Pentingnya Perlindungan Data Pribadi di Era Digital. Foto: Tangkapan layar
Ngobras bertema Pentingnya Perlindungan Data Pribadi di Era Digital. Foto: Tangkapan layar

Simak, Cara Agar Terhindar dari Kejahatan Digital

Medcom • 31 Mei 2023 12:22
Jakarta: Kebergantungan masyarakat pada telepon pintar membuat kejahatan digital semakin marak belakangan ini. Peretasan, kebocoran data, penipuan online, hingga ransomware seakan menjadi kejahatan yang terus terjadi di ranah digital.
 
Peneliti dan akademikus Yusup Rahman Hakim mengatakan fenomena ancaman di dunia maya bisa dikaitkan dengan perspektif peperangan menurut William S Lind. Dalam teori The Generation of Warfare, Lind membagi peperangan menjadi lima generasi.
 
"Dan saat ini kita berada pada peperangan generasi ke empat yaitu peperangan non-konvensional yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi," kata Yusup mengutip Lind, Rabu, 31 Mei 2023.

Yusup menjadi salah satu pembicara dalam Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) bertema “Pentingnya Perlindungan Data Pribadi di Era Digital”, kemarin. Diskusi ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siber Kreasi.
 
Yusup melanjutkan, era digital saat ini bahkan menjadi era peralihan dari peperangan generasi keempat menuju peperangan generasi kelima. Salah satunya ditandai dengan semakin berkembangnya kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligent) yang mulai digunakan pada dunia pendidikan dan bisnis. 
 

Agar terhindar dari kejahatan digital

Praktisi hukum Rachmanda Primayuda mendorong pengguna internet memahami literatur digital. Paling tidak mengaplikasikan lima aspek keamanan digital. Terdiri atas:
  1. keamanan diri di ruang digital,
  2. perlindungan perangkat digital,
  3. perlindungan identitas,
  4. menghindari penipuan, dan
  5. tantangan keamanan.

"Untuk membangun rasa aman dan nyaman dalam ruang digital, kita harus mengetahui alat ukur kecakapan digital terlebih dahulu," kata Rachmanda. 
 
Tak hanya itu, melindungi perangkat digital dari ancaman malware atau perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengontrol perangkat lain secara diam-diam, juga perlu dilakukan. Contohnya saat melakukan perbaikan ponsel. 
 
"Sebaiknya ponsel dalam keadaan kosong dan tidak aktif," ujar dia. 
 

Dimulai sejak saat membeli

Menurut Rachmanda, melindungi perangkat digital dapat dimulai dari saat kita membelinya. Karena itu, pastikan membeli perangkat digital di agen resmi. 
 
Sebelum membeli pun, lanjut dia, pengguna harus memastikan keamanan perangkat dengan cara mengecek kesesuaian kode yang tertera di kemasan dan di perangkat atau device. Membaca buku panduan secara menyeluruh dan selektif saat mengunduh aplikasi juga menjadi salah satu langkah awal melindungi diri dari kejahatan siber. 
 

Jangan asal download aplikasi

"Pastikan aplikasi yang kita download terjamin. Bisa dilihat dari rating seperti apa, berapa banyak orang men-download, dan bagaimana riwayat dari aplikasi itu," kata Rachmanda.
 
Baca: Waspada, Ini 5 Cara Jaga Dompet Aset Kripto
 

Privasi data digital bagian HAM

Anggota Komisi I DPR Fadli Zon mengatakan perlindungan data digital merupakan konsekuensi dari perkembangan dunia digital. Meski sudah banyak piranti dan upaya melindungi data pribadi, isu peretasan dan pola kejahatan baru masih bisa terjadi. 
 
"Seiring dengan kemajuan teknologi banyak informasi yang dibagikan, maka semakin besar kemungkinan data digital terancam," kata dia. 
 
Fadli menyatakan privasi data digital adalah hak asasi manusia yang diakui secara internasional dan dikutip dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setiap orang memiliki hak untuk tidak diganggu atau diserang dalam kehidupan pribadi maupun keluarga. 
 
"Hal ini juga mencaup hak memiliki kontrol penuh atas data pribadi untuk menentukan bagaimana data dibagikan atau digunakan. Meski memiliki data, kita tetap tidak bisa sembarangan membagikan data," kata Fadli.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan