Sebagian pengguna meyakini shutdown setiap malam adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan perangkat, sementara yang lain merasa mode sleep lebih praktis dan efisien. Dikutip dari berbagai sumber, jawaban yang tepat sering kali bergantung pada pemahaman tentang perbedaan teknis keduanya serta pola penggunaan masing-masing individu.
Memahami Perbedaan Mendasar: Sleep vs. Shutdown
Sebelum menentukan pilihan, penting untuk memahami apa yang terjadi pada MacBook dalam kedua mode tersebut.Saat Anda mengaktifkan mode sleep, MacBook memasuki kondisi daya sangat rendah. Sesi kerja Anda, termasuk semua aplikasi dan dokumen yang terbuka, disimpan sementara di dalam memori akses acak (RAM).
Komponen lain seperti prosesor, layar, dan drive penyimpanan dimatikan, namun RAM tetap dialiri sedikit daya untuk menjaga data tersebut. Keuntungan utamanya adalah Anda dapat melanjutkan pekerjaan dalam hitungan detik, persis di titik terakhir Anda meninggalkannya.
Sebaliknya, mode shutdown adalah proses mematikan semua komponen perangkat keras secara total. Semua aplikasi ditutup, sistem operasi berhenti berjalan, dan RAM dikosongkan sepenuhnya.
Saat dinyalakan kembali, MacBook harus memulai ulang seluruh sistem dari awal melalui proses yang disebut booting, yang memakan waktu lebih lama.
Pro dan Kontra Masing-Masing Mode
Keunggulan Mode Sleep:
Kenyamanan dan Kecepatan: Ini adalah manfaat terbesar. Anda bisa langsung kembali bekerja tanpa harus menunggu proses booting dan membuka ulang semua aplikasi. Komunitas pengguna Apple pun setuju bahwa MacBook dirancang untuk dapat "terjaga" secara instan.Efisiensi Daya: MacBook modern sangat efisien dalam mengelola daya saat dalam mode sleep, hanya mengonsumsi energi dalam jumlah yang sangat kecil.
Beban Kerja Background: Menurut Macworld, macOS dirancang untuk menjalankan beberapa skrip pemeliharaan dan tugas latar belakang penting saat dalam kondisi idle atau sleep. Terlalu sering mematikannya justru dapat mengganggu jadwal pemeliharaan otomatis ini.
Manfaat Melakukan Shutdown:
Menyegarkan Sistem: Shutdown secara berkala dapat mengatasi masalah kinerja dan glitch minor. Proses ini membersihkan RAM dari data-data sisa dan menghentikan proses latar belakang yang mungkin menumpuk dan menyebabkan kelambatan seiring waktu.Mencegah Masalah Jangka Panjang: Media seperti CNET berpendapat bahwa tidak mematikan komputer secara rutin adalah kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan sistem menjadi tidak stabil. Restart atau shutdown secara teratur dianggap sebagai langkah preventif yang baik.
Penghematan Baterai Maksimal: Meskipun mode sleep sangat efisien, ia tetap mengonsumsi daya. Jika Anda tidak akan menggunakan MacBook selama beberapa hari atau lebih, melakukan shutdown adalah cara terbaik untuk memastikan tidak ada daya baterai yang terbuang sama sekali.
Kesimpulan: Mana yang Terbaik?
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, menyimpulkan bahwa tidak ada satu jawaban yang mutlak, melainkan pendekatan hybrid yang paling ideal.-Untuk penggunaan harian dan jeda singkat (misalnya selesai bekerja di sore hari dan akan lanjut esok pagi), mode sleep adalah pilihan terbaik. Ini praktis, cepat, dan sesuai dengan cara macOS dirancang untuk beroperasi.
-Jika merasa MacBook mulai melambat atau mengalami eror, melakukan shutdown atau restart adalah solusi paling efektif untuk menyegarkan kembali sistem. Disarankan untuk melakukannya setidaknya sekali seminggu.
-Jika tidak akan menggunakan perangkat untuk waktu yang lama (misalnya saat berlibur), lakukan shutdown untuk menghemat masa pakai baterai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id