Yapping berasal dari kata kerja yap, yang berarti menggonggong kecil atau menggonggong terus-menerus,
Yapping berasal dari kata kerja yap, yang berarti menggonggong kecil atau menggonggong terus-menerus,

Tips & Trik

Yapping, Istilah Slang yang Berseliweran di Media Sosial

Arif Wicaksono • 16 Juni 2025 14:23
Jakarta: Jika kamu sering berselancar di media sosial seperti Twitter, TikTok, atau Instagram, mungkin kamu pernah melihat seseorang berkomentar, “You’re just yapping at this point.” Atau mungkin kamu melihat video lucu dengan caption “Still yapping after being proven wrong.” Tapi, sebenarnya apa sih arti dari kata yapping ini?
 
Yapping berasal dari kata kerja yap, yang berarti menggonggong kecil atau menggonggong terus-menerus, biasanya diasosiasikan dengan suara anjing kecil yang nyaring.
 
Baca juga: Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok

Namun, dalam konteks manusia, kata ini memiliki makna yang lebih luas dan cenderung negatif. Yapping merujuk pada kebiasaan seseorang yang bicara terlalu banyak, sering kali tentang hal-hal yang tidak penting atau tanpa arah yang jelas.
 
Di jagat maya, kata ini kerap digunakan untuk menyindir seseorang yang terlalu vokal menyampaikan pendapat, terutama jika disampaikan tanpa dasar kuat atau dengan nada yang menggurui.

Dalam debat atau percakapan panas, komentar seperti “Stop yapping and listen” jadi bentuk kritik halus, atau kadang kasar, untuk menyuruh lawan bicara berhenti berbicara omong kosong.
Salah satu alasan kenapa yapping cukup populer adalah karena kesannya yang tajam tapi tetap terdengar kasual.
 
Popularitas yapping sendiri tak lepas dari tren Gen Z yang gemar menggunakan bahasa santai dan sarkastik untuk mengekspresikan kritik sosial.
 
Selain dalam bentuk teks, istilah ini juga kerap muncul dalam meme, video lipsync, hingga komentar bercanda antar teman. Sifatnya yang fleksibel membuat kata ini gampang dipakai di berbagai konteks, dari yang serius hingga sekadar lucu-lucuan.
 
Dibandingkan dengan kata talking atau speaking yang netral, yapping menyiratkan bahwa apa yang dikatakan seseorang tidak layak untuk didengarkan.
 
Dalam bahasa Indonesia, kata ini mirip dengan “ngoceh”, “cerewet”, atau “bawel”, namun dengan rasa bahasa yang lebih menohok dan konfrontatif.

Penggunaan di Media Sosial

Jadi, lain kali kamu melihat seseorang berkomentar “Y’all still yapping?” di media sosial, kamu tahu bahwa itu bukan sekadar kalimat iseng namun bisa jadi itu adalah sindiran tajam yang menyuruh orang untuk diam.
 
Istilah ini juga sering muncul dalam berbagai konteks. Bisa jadi untuk mengejek influencer yang dianggap terlalu banyak ngomong di podcast, bisa juga untuk menyindir warganet yang merasa dirinya paling benar dalam kolom komentar.
 
Misalnya, ketika seseorang terus memaksakan opini di thread Twitter, tak jarang muncul balasan seperti: “Bro’s still yapping even after being proven wrong.”
 
Maka, meski terkesan ringan dan gaul, penting untuk memahami kapan dan kepada siapa istilah ini cocok digunakan. Menariknya, popularitas yapping juga menunjukkan bahwa bahasa internet terus berevolusi.
 
Kata-kata seperti ini muncul, menyebar, dan membentuk budaya komunikasi baru yang khas dunia maya, penuh dengan ironi, ekspresi singkat, dan kepiawaian dalam menyindir. Ia adalah bagian dari dinamika percakapan digital yang tak hanya soal apa yang dikatakan, tapi juga bagaimana dan kepada siapa itu ditujukan.
 
Jadi, kalau kamu mulai merasa seseorang di kolom komentar sudah terlalu banyak bicara tanpa arah, kamu mungkin tergoda untuk mengetik: “Still yapping?”  Tapi sebelum kamu mengirimkannya, ada baiknya bertanya dulu: siapa sebenarnya yang sedang yapping—mereka, atau justru kamu?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan