AWS menyebut bahwa pandemi semakin memacu pengadopsian teknologi cloud computing.
AWS menyebut bahwa pandemi semakin memacu pengadopsian teknologi cloud computing.

Gunawan Susanto, Country General Manager of AWS Indonesia

Pandemi, Pemacu Adopsi Cloud Computing

Lufthi Anggraeni • 24 April 2021 15:54
Jakarta: Masa pandemi Covid-19 menjadi pemicu bisnis untuk memanfaatkan teknologi demi mempertahankan bisnis mereka. Salah satu teknologi yang banyak dimanfaatkan terutama untuk bertahan selama pandemi adalah komputasi awan atau computing cloud.
 
Secara umum, masyarakat mengetahui bahwa cloud computing sebagai layanan komputer yang terkait dengan ruang penyimpanan atau storage, yang kerap dimanfaatkan untuk menyimpan data operasional bisnis.
 
Namun, Country General Manager of AWS Indonesia Gunawan Susanto menyebut cloud computing tidak sekadar ruang penyimpanan di lokasi yang tidak terlihat. Secara lebih luas, Gunawan menjelaskan bahwa cloud computing terkait dengan permintaan dari konsumsi sumber daya Teknologi dan Informatika (TI).

“Secara lebih luas, cloud computing terkait dengan demand dari konsumsi IT resources, ga cuma sekadar storage, tapi juga termasuk compute dan server. Jadi baiknya layanan cloud computing bisa pay as you go,” jelas Gunawan.
 
Gunawan juga menjelaskan bahwa alih-alih membeli ruang penyimpanan server, dan membeli database dan fitur keamanan atau security, layanan cloud computing seharusnya memungkinkan pengguna untuk mengeluarkan biaya sesuai dengan penggunaan.
 
Bergerak di bidang cloud computing, AWS tidak hanya sekadar menawarkan infrastruktur terkait dengan layanan tersebut, tapi juga membantu mengelola infrastruktur tersebut dari call center, infrastruktur fisik, hingga penerapan sistem keamanan.
 
Pandemi, Pemacu Adopsi Cloud Computing
 
Dengan demikian, pengguna layanan computing cloud AWS juga dimungkinkan untuk mengakses aplikasi hingga membantu saat berada dalam fase kritis atau mission critical. Gunawan juga menyebut bahwa computing cloud turut menghadirkan banyak manfaat bagi pengguna terutama pemilik bisnis ritel.
 
“Untuk ritel, yang berjualan secara online, pengguna ga perlu pusing cari data scientist dan menentukan algoritma. Sebab dari layanan sederhana hingga canggih sudah ada di cloud computing.”
 
Selain itu, Gunawan juga menjelaskan bahwa cloud computing mengusung banyak manfaat, salah satunya hal yang mendorong banyak pihak beralih ke layanan komputasi awan ini adalah agility atau kelincahan.
 
Sebab, lanjut Gunawan, saat akan membuat layanan baru, teknologi komputasi awan atau cloud computing membantu mempercepat proses penerapan, terutama jika dibandingkan dengan periode sebelum pemanfaatan teknologi ini secara lebih luas.
 
Kecepatan dan kelincahan dengan menggunakan cloud computing ini juga disebut Gunawan memungkinkan pengguna melakukan inovasi. Selain itu, cloud computing juga membantu menghemat biaya, tidak hanya soal opex dan capex, tapi juga total biaya TI per tahun.
 
Penggunaan cloud computing juga memungkinkan tim TI di perusahaan atau bisnis untuk lebih terfokus dalam melakukan riset untuk ide baru, sehingga produktivitas meningkat, dan tidak hanya disibukan saat server mengalami masalah, terinfeksi virus dan lain-lain.
 
Cloud computing yang menawarkan elastisitas juga memungkinkan penerapan inovasi dan redefinisi ulang layanan dan bisnis dengan lebih cepat dan mudah. Selain itu, penggunaan cloud computing juga mendukung target pemilik bisnis untuk melakukan ekspansi layanan dengan cepat dan mudah.
 
Karena dengan layanan ini, pemilik bisnis yang ingin melakukan ekspansi dapat mewujudkannya tanpa perlu direpotkan oleh proses pembelian server serta pembukaan dan pengaturan kantor baru di masing-masing negara yang dituju.
 
Dengan demikian, cloud computing tidak hanya membantu soal backend operasional, tapi juga memungkinkan bisnis untuk menciptakan produk baru dan memungkinkan inovasi. Kemudahan yang dihadirkan cloud computing juga membantu bisnis yang telah lama berdiri untuk melakukan transformasi digital.
 
“Intinya, teknologi ini akan memungkinkan bisnis untuk mencari cara baru dalam menjangkau pelanggan, berinteraksi dengan pelanggan, kasih layanan baru untuk pelanggan, juga redefinisikan internal office.”
 
Sebab, lanjut Gunawan, untuk melakukan perubahan dengan cepat, saat ini tidak lagi memerlukan proyek berskala besar, yang kerap membutuhkan waktu lama untuk mengimplementasikan inovasi yang diciptakan oleh bisnis.
 
Pandemi, Pemacu Adopsi Cloud Computing
 
Gunawan juga menyebut bahwa inovasi harus dilakukan dalam skala kecil dan dengan frekuensi sering. Namun untuk menghasilkan inovasi, bisnis juga diharuskan untuk melakukan eksperimen dengan frekuensi sering.
 
Cloud computing menawarkan kemampuan untuk menakar risiko secara teknis maupun secara finansial. AWS juga menilai bahwa kesadaran perusahaan dalam mengadopsi telah ada sebelum pandemi melanda dunia.
 
Namun, pandemi mendorong adopsi cloud computing sebagai bagian dari strategi transformasi digital perusahaan, terutama di Indonesia, sebab memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan cepat guna menghadirkan layanan baru dalam menghadapi pandemi.
 
Hal ini juga didorong oleh layanan cloud computing AWS Cloud yang menawarkan sekitar 185 layanan, dari Artificial Intelligence (AI), Machine Learning hingga Image dan Video Recognition, dan lainnya.
 
Pengguna dapat menyesuaikan layanan yang digunakan dengan kebutuhan, guna meningkatkan kelincahan bisnis yang menjadi faktor penting selama pandemi dan dalam melakukan transformasi digital.
 
Selain itu, keinginan untuk mengurangi biaya juga mendorong kesadaran perusahaan dan pemilik bisnis dalam melakukan transformasi digital. Dan AWS turut menawarkan bantuan untuk melakukan uji coba layanan guna mengurangi biaya serta menjaga biaya pengeluaran agar tetap stabil.
 
Agar memiliki ketahanan bisnis atau business resiliency, Gunawan menyarankan pemilik bisnis  untuk belajar dari pengalaman yang mereka peroleh selama periode pandemi yang telah berjalan lebih dari satu tahun terakhir.
 
“Dengan pengalaman 1 tahun terakhir, bisa mengajarkan bagaimana kalau ada perubahan mendadak. Harus dipikirkan strategi untuk bisa tetep layanan konsumen baik online atau offline, harus bisa sesuaikan biaya sesuai kebutuhan, juga dengan memanfaatkan provider layanan yang sudah ada untuk membantu menjaga ketahanan bisnis, salah satunya aws.”
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan