Chief Operational Officer YCAB, Virza Imam Putra.
Chief Operational Officer YCAB, Virza Imam Putra.

YCAB

Teknologi Ibarat Pisau yang Bermanfaat Sekaligus Berbahaya

Lufthi Anggraeni • 16 Maret 2016 09:25
medcom.id, Jakarta: Anak-anak menjadi aset utama demi kelangsungan suatu bangsa. Menjaga anak-anak dari dampak negatif yang dihadirkan oleh perubahan yang terjadi di dalam kehidupan tidak hanya menjadi tanggung jawab orangtua, juga seluruh lapisan masyarakat.
 
Jika dulu anak-anak, terutama remaja, lebih rentan terhadap bahaya dan dampak negatif yang dihadirkan oleh obat-obatan terlarang, kini perkembangan dan penetrasi teknologi yang pesat menjadi hal yang lebih mengkhawatirkan bagi anak-anak. Dalam dua tahun terakhir, banyak kasus yang melibatkan anak-anak dan teknologi serta internet.
 
Teknologi Ibarat Pisau yang Bermanfaat Sekaligus Berbahaya
 
Hal ini juga diamini oleh Chief Operational Officer YCAB, Virza Imam Putra. Organisasi yang didirikan oleh Veronica Colodam pada tahun 1999 ini telah terfokus pada pengembangan kaum muda, terutama anak-anak sejak awal. Hanya saja, saat berdiri, fokus YCAB baru sebatas pendidikan terkait pencegahan terhadap bahaya obat-obatan terlarang.
 
Bergerak sebagai organisasi non-pemerintah atau NGO, Virza mengaku lebih menyukai memanggil organisasi yang dinaunginya sebagai Social Enterprise, meski perusahaan jenis ini masih tergolong langka di Indonesia.
 
Kini, YCAB tidak hanya terfokus pada pendidikan, namun juga sudah merambah segi lainnya, yaitu kesehatan dan pemberdayaan ekonomi. Pada segi pendidikan, YCAB hadir sebagai penyedia layanan pendidikan, khususnya untuk anak-anak dari keluarga prasejahtera.
 
Layanan yang disediakannya berupa pendidikan kejar paket a, b dan c, serta kursus bahasa Inggris, komputer, dan kemampuan teknik melalui pelatihan keterampilan. Seluruh pelatihan keterampilan yang disediakan YCAB, jelas Virza, berhubungan dengan industri-industri maju di Indonesia.

Teknologi Ibarat Pisau yang Bermanfaat Sekaligus Berbahaya
 
Sementara itu, di segi kesehatan, YCAB lebih banyak melakukan kampanye untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perilaku berisiko untuk anak muda. Namun, Virza mengaku, perkembangan dan penetrasi teknologi dan internet yang pesat turut andil dalam mengubah fokus YCAB pada segi ini.
 
“Kalau dulu banyak kita bicarakan tentang narkoba, dan bahayanya, sekarang lebih banyak anak-anak ini tendensinya ke arah seks yang bisa diakses melalui internet. Jadi kita punya materi love, death, and sex.”
 
Perkembangan teknologi dan internet yang terlihat, salah satunya, melalui geliat media sosial, juga menjadi salah satu fokus YCAB dalam hal pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak. Perkembangan teknologi dan internet disebut Virza bagaikan pisau yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mempermudah hidup manusia, namun juga berbahaya jika tidak digunakan dengan bijaksana.
 
Hingga saat ini, Virza mengaku YCAB belum membuat program yang terfokus pada hal ini. Namun, YCAB telah bekerja sama dengan beberapa raksasa media sosial di Indonesia untuk memberikan edukasi terkait pemanfaatan teknologi dengan cerdas bagi anak-anak.
 
Hidup di era teknologi, juga disebut Virza turut berpengaruh dengan kerja sama yang dijalin YCAB dengan sejumlah rekan. Dari industri teknologi, YCAB telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi, seperti Accenture dan Microsoft.
 
Kerja sama dengan Accenture, jelas Virza, hadir dalam bentuk penyediaan dashboard untuk infrastruktur TI di YCAB. Hal ini, lanjutnya, memudahkan organisasinya untuk melakukan digitalisasi pada data-data serta alur kerja YCAB. Virza juga menyebut, kerja sama ini akan berlangsung hingga tahun 2020 mendatang.
 
Sementara itu, kerja sama dengan Microsoft tidak hanya dalam bentuk pendanaan untuk program terkait dengan anak-anak. Kerja sama ini juga diwujudkan, salah satunya, dalam penyediaan software yang digunakan di rumah belajar dan di kantor YCAB.
 
Virza juga menyebut, Youth Spark milik Microsoft, yang berskala internasional, diterjemahkan YCAB ke dalam bentuk pelatihan employement dan entrepreneurship untuk anak-anak di Indonesia. Salah satu bentuk kegiatan ini adalah pelatihan coding yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Yogyakarta.
 
Teknologi Ibarat Pisau yang Bermanfaat Sekaligus Berbahaya
 
Melalui pelatihan yang juga didukung Microsoft ini, YCAB ingin menunjukan kepada anak-anak bahwa internet tidak hanya dapat digunakan untuk melihat hal-hal negatif seperti pornografi, juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan game yang bagus, ataupun aplikasi yang menarik dan berguna.
 
Pada segi pemberdayaan ekonomi, YCAB berharap dapat membantu anak-anak yang dinaunginya untuk lebih mandiri. Di segi ini, YCAB lebih banyak membekali anak-anak dengan kemampuan soft skill, seperti pengetahuan cara berbicara terhadap atasan di tempat kerja, membuat Curriculum Vitae, dan sebagainya.
 
Pemberdayaan ekonomi juga dihadirkan dengan memberikan contoh jenis usaha yang dapat anak-anak rambah dan geluti, serta mendukung anak-anak untuk dapat memiliki mimpi. Menurut Virza, saat ini banyak anak-anak yang takut untuk memiliki mimpi dan cita-cita. Sebagian besar anak-anak, jelasnya, merasa mimpi mereka terlalu besar untuk diwujudkan ataupun terlalu remeh sehingga dianggap memalukan oleh rekan.
 
Dorongan untuk memiliki mimpi dihadirkan, salah satunya, melalui pemberian modal awal sebesar Rp500 ribu. Dorongan ini juga disebut sebagai cara YCAB menantang anak-anak muda untuk mencoba merambah industri atau usaha yang sesuai agar dapat mewujudkan mimpi mereka.
 
Selain untuk anak-anak, pemberdayaan ekonomi juga dihadirkan untuk para ibu dari keluarga prasejahtera, melalui macro financing atau macro loan. Program ini dinilai cukup unik, karena menghubungkannya dengan pendidikan untuk anak-anak mereka.
 
YCAB memberikan pinjaman kepada ibu pemilik usaha kecil sebesar Rp1 juta hingga Rp3 juta. Sisa profit dan margin program peminjaman tersebut akan dialihkan seluruhnya ke rumah belajar, yang juga disebut YCAB sebagai investasi sosial.
 
Teknologi Ibarat Pisau yang Bermanfaat Sekaligus Berbahaya
 
Saat disinggung terkait rekan terbesar YCAB, Virza menyebut rekan organisasi ini terbagi menjadi dua, yaitu dari sisi korporasi dan sisi funding. Namun, Virza mengaku lebih menyukai menilainya dari segi keterlibatan mereka dalam program-program YCAB. Beberapa rekan yang disebut terlibat dalam kegiatan pro bono, di antaranya adalah PWC dan Accenture.
 
“Perusahaan yang menjadi partner kita sebagai pro bono consultant juga kita anggap penting, karena mendukung salah satu misi kita untuk membuat organisasi efisien dan profesional layaknya perusahaan.”
 
Sementara untuk rekan yang sifatnya berhubungan langsung, Virza menyebut nama Samsung, Microsoft dan Intel sebagai rekan di area teknologi, yang mendukung program YCAB di segi pendidikan.
 
Sedangkan terkait dengan target dan kegiatan utama YCAB untuk 2016, Virza menyebut tidak banyak perbedaan yang akan diusung organisasi ini, dari sisi program, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Program yang akan dijalankan YCAB tahun ini, jelas Virza, akan lebih banyak dikembangkan ke area teknologi.
 
Salah satu pengembangan program ini dilakukan melalui kerja sama dengan Microsoft pada kegiatan pelatihan coding, serta dengan mengandeng media sosial besar di Indonesia, yaitu Twitter dan Facebook. Melalui jejaring sosial tersebut, YCAB untuk meningkatkan awareness secara organisasi, branding, mekanisme pendanaan serta program.
 
Media sosial dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengajak masyarakat berkontribusi, serta sarana informasi terkait kegiatan dan program yang sedang dan akan dijalankan oleh YCAB. Selain itu, media sosial juga digunakan YCAB memberikan materi edukasi terkait dengan penggunaan media sosial lebih cerdas dan aman.
 
Fokus memberikan edukasi untuk menjaga anak-anak dari dampak negatif teknologi dan internet juga menjadi salah satu program yang tengah digalakan oleh pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika.
 
Saat disinggung hal tersebut, Virza menyebut, YCAB belum bekerja sama secara strategis dengan pemerintah. Namun, program yang dijalankan YCAB tetap mengacu pada program yang dicanangkan pemerintah, sehingga dapat mendukung dan berjalan dengan beriringan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan