Tidak terkecuali industri teknologi yang selama ini kerap diidentikkan sebagai industri yang didominasi oleh laki-laki. Peran perempuan semakin diakui oleh industri teknologi dengan semakin banyak tokoh perempuan yang menjabat sebagai pemimpin di perusahaan teknologi.
Hal ini juga diamini oleh HR Country Leader GE Indonesia Rachma Rochadiat, yang disampaikan dalam hasil wawancara dengan Medcom.id berikut ini.
1. Apa peranan perempuan dalam transformasi bisnis GE?
Wanita memainkan peranan yang fundamental dalam transformasi bisnis GE. Saat kami meletakkan dasar untuk mendirikan tiga perusahaan independen yang berfokus pada penerbangan, layanan kesehatan, dan energi, memiliki tim dan perspektif yang lebih beragam akan membantu mempercepat inovasi yang dibutuhkan.
Kami memiliki karyawan perempuan yang bekerja di semua sektor, peran dan tingkatan dalam perusahaan-perusahaan GE. Kontribusi mereka sangat berharga dalam mendorong perusahaan-perusahaan masa depan ini meraih kesuksesannya sendiri suatu hari nanti.
2. Apa arti tema #breakthebias?
Kampanye International Women’s Day tahun ini adalah #breakthebias.
Bias, baik disengaja maupun tidak disengaja, membuat perempuan sulit untuk maju. Selain itu, tidak cukup hanya mengetahui bahwa bias itu ada. Sebaliknya, kita harus secara aktif mendobrak bias ini, menghancurkan stereotip, dan menolak diskriminasi untuk menyamakan kedudukan bagi perempuan di seluruh dunia, sehingga mereka dapat berjuang dan sukses meraih tujuan mereka.
3. Di dunia sains dan teknologi, perempuan masih termarjinalisasi dan ada stereotip bahwa perempuan hanya cocok untuk posisi tertentu seperti sales atau marketing. Apakah Anda setuju dengan itu? Bagaimana cara menghilangkan stereotip ini?
Sayangnya, stereotip dan prasangka masih ada di tempat kerja, tetapi ada banyak cara untuk menentangnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu caranya adalah dengan angkat bicara ketika Anda melihat ketidakadilan di tempat kerja.
Bagi banyak orang, mungkin menakutkan untuk berbicara karena khawatir akan akibatnya atau hanya karena mereka tidak percaya suara mereka akan membuat perbedaan. Oleh karena itu, perusahaan harus membangun ruang yang aman bagi karyawan untuk membuang prasangka dan bertindak ketika masalah terjadi.
Di GE Indonesia, kami menganggap serius ketidakadilan terhadap perempuan melalui kebijakan Respectful Workplace. Pertama, kami mendorong kesadaran karyawan akan pentingnya memperlakukan, menghormati, dan menghargai kontribusi satu sama lain secara setara, tanpa memandang jenis kelamin, usia, suku, agama, disabilitas, atau karakteristik lainnya.
Selanjutnya, kami menyediakan platform, yang disebut “Ombuds Channel”, bagi karyawan untuk menyampaikan berbagai kekhawatiran. Kami kemudian akan menyelidiki dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya guna memastikan semua karyawan merasa aman dan menjadi bagian dari tempat kerja mereka.
Selain itu, keterwakilan perempuan yang lebih besar dalam berbagai posisi yang tadinya didominasi laki-laki adalah kuncinya. Perkataan yang terkenal dari Marian Wright Edelman adalah "Anda tidak bisa menjadi apa yang tidak bisa Anda lihat."
Lebih sedikitnya perempuan yang bekerja di bidang STEM (Science Technology Engineering Math), misalnya, berarti ada lebih sedikit role model atau teladan bagi para perempuan muda – penelitian menunjukkan ini adalah alasan potensial mengapa stereotip negatif tentang perempuan yang terjun ke bidang STEM tetap ada sampai sekarang.
Jadi, dengan lebih banyak pemimpin perempuan dalam peran seperti itu, akan membuka kemungkinan bagi orang lain untuk mencapai hal yang sama.
4. Apakah ada program khusus di GE yang bertujuan untuk menghilangkan segala diskriminasi yang terkait dengan gender?
Di GE, kami memupuk budaya inklusif yang memberdayakan setiap orang untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka, karena mereka merasa diterima, dihormati, dan dimiliki. Kami mendirikan Women’s Network di GE pada 25 tahun yang lalu untuk mempercepat kemajuan peranan perempuan di tempat kerja.
Selama seperempat abad, jaringan ini telah membantu banyak perempuan di seluruh dunia mengembangkan bakat mereka, membangun jaringan yang kuat, dan memelihara serta mendukung para pemimpin wanita di perusahaan.
Di GE Indonesia, Women's Network menyediakan platform bagi karyawan perempuan untuk mendiskusikan berbagai tantangan yang mereka hadapi dan berbagi kisah sukses yang saling memberdayakan.
Kami juga mengundang pembicara internal dan eksternal untuk berbagi pengalaman mereka, dan merayakan pencapaian para karyawan perempuan terbaik kami dengan menampilkan mereka dalam komunikasi internal dan eksternal kami.
Selain mendukung karyawan perempuan dalam pertumbuhan mereka dan mempersiapkan pemimpin perempuan masa depan, menjaga kesetaraan gaji juga menjadi prioritas GE. Data global kami tahun 2021 menunjukkan bahwa kami telah sangat baik dalam aspek ini.
Rata-rata, selisih gaji pria dan perempuan dalam rentang satu persen satu sama lain di setiap bisnis GE, dengan bisnis seperti penerbangan dan perawatan kesehatan berhasil mencapai kesetaraan gaji 100 persen.
Di GE Indonesia, kami juga secara sadar merekrut dan mempromosikan tim yang lebih beragam, meninjau kesetaraan gaji, dan mempromosikan pengaturan kerja yang fleksibel untuk mendukung karyawan-karyawan perempuan kami.
5. Berapa banyak karyawan perempuan di perusahaan Anda? Berapa banyak yang terlibat langsung dalam rekayasa teknologi?
Berdasarkan data GE global 2021 Diversity Annual Report, karyawan perempuan mencapai 22,3 persen dari seluruh karyawan di GE. GE berkomitmen memperkecil gender gap di perusahaan dan berjanji untuk menempatkan 20,000 perempuan di bidang teknik pada 2020.
Perusahaan juga ingin menghadirkan representasi gender 50:50 di semua program teknis tingkat pemula. Di GE Indonesia, karyawan perempuan kami mencapai 23,2 persen dari seluruh karyawan profesional pada 2021.
6. Apakah ada contoh teknologi dan penemuan fenomenal yang dibuat oleh ilmuwan atau insinyur perempuan di perusahaan Anda?
Dalam sejarah GE selama 129 tahun, ada banyak insinyur perempuan yang fenomenal di perusahaan kami. Termasuk Edith Clark, insinyur elektro profesional pertama di Amerika Serikat, yang mengubah industri pembangkit listrik dan mengelektrifikasi Amerika; Mary Reynolds, yang melakukan penghitungan beban di bidang AC yang waktu itu masih baru dikenal; dan Patricia Leary, seorang insinyur yang membantu merancang mesin supersonik yang menggerakkan jet F-104 Starfighter yang memecahkan rekor Lockheed.
Saat ini, banyak ilmuwan, peneliti, insinyur, dan pengembang produk dari kalangan perempuan di GE yang bergerak terus menjadi yang terdepan dalam inovasi di berbagai bidang seperti perawatan kesehatan, penerbangan, dan energi.
Sebagai contoh, Vishakha Patel, Data Science and Analytics Consultant di GE Healthcare, sedang bekerja menciptakan interoperability antara sistem kesehatan yang berbeda dan memastikan privasi, keamanan, dan integritas data di berbagai solusi digital dan AI-based terbaru, seperti ‘Cancer Cockpit’, sebuah konsep baru yang dikembangkan untuk jalur onkologi pasien.
7. Menurut Anda, di mana posisi kita dalam hal perempuan di bidang teknologi, dan mengapa perempuan harus memilih industri teknologi?
Di Asia Tenggara, keterwakilan perempuan di sektor teknologi mencapai 32 persen, dan di Indonesia, persentase perempuan di perusahaan teknologi lebih kecil lagi (22 persen), artinya masih ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan.
Industri teknologi adalah ruang yang menarik untuk bekerja, terutama saat ini. Teknologi mengubah dan merevolusi cara kita hidup dan bekerja, dan kini menjadi semakin penting. Bagi perempuan yang ingin mengembangkan masa depan, sektor teknologi adalah tempat yang tepat untuk memulai.
Tidak hanya menawarkan kreativitas, inovasi, dan cara kerja baru, pengalaman teknologi juga memberi orang fleksibilitas untuk bekerja di hampir semua sektor.
8. Dibandingkan dengan negara Asia lainnya, Anda melihat seberapa jauh peranan perempuan di industri teknologi, khususnya di GE?
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, peranan perempuan dalam industri teknologi sangat penting, karena saya sangat percaya bahwa memiliki tim dan perspektif yang beragam akan membantu mempercepat inovasi dan pertumbuhan di Indonesia. Meskipun kita dapat memiliki perwakilan perempuan yang lebih besar di industri ini, kita sudah bergerak ke arah yang benar.
Di GE Indonesia, karyawan perempuan kami memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor dan bisnis. Misalnya, kami memiliki karyawan perempuan yang memberikan prestasi luar biasa sebagai insinyur, penasihat teknis, spesialis aplikasi klinis, dan lebih banyak lagi di GE Aviation, GE Renewable Energy, GE Power, dan GE Healthcare.
9. Dibandingkan dekade sebelumnya, apakah ada kemajuan dalam peluang perempuan di bidang ini? Jika ada, mengapa?
Ya, industri STEM (Science, Technology, Engineering, and Math) telah membuat pencapaian yang positif dalam keragaman gender dibandingkan satu dekade lalu. Kita melihat jumlah perempuan yang bergabung ke sektor itu bertumbuh secara signifikan.
Sebuah laporan dari LinkedIn menunjukkan lebih banyak perempuan yang memasuki STEM selama 40 tahun terakhir, dibandingkan bidang yang lain. Ini bisa diatribusikan kepada perempuan yang kini merasa lebih diberdayakan dan bebas, untuk mengejar berbagai peluang di lebih banyak sektor dan bertumbuhnya jumlah perusahaan yang mempromosikan keragaman, transparansi, dan meritocracy.
10. Ketika industri digital booming dan model bisnis digital yang baru bermunculan setiap hari dan menghasilkan peluang kerja, perempuan masih sering ketinggalan informasi. Apa yang bisa dilakukan perusahaan teknologi untuk menarik perempuan ke dalam industri ini?
Di saat selalu ada ruang untuk perbaikan, perempuan di Kawasan ini memiliki persepsi yang positif mengenai upaya-upaya di industri ini. Sebuah studi di Asia Tenggara yang dilakukan oleh Boston Consulting Group mendapati bahwa sekitar 65 persen perempuan setuju bahwa sektor teknologi sudah lebih baik dibandingkan industri lain dalam hal menawarkan program-program yang secara khusus didesain untuk merekrut, mempertahankan, dan mempromosikan karyawan perempuan.
Bahkan, perubahan kecil sekalipun dalam praktik-praktik perekrutan bisa membuat perbedaan. Contohnya di GE, kami menyadari bahwa pilihan kata yang kami tuliskan di job description, seperti compete, champion, autonomy, 24X7, impulsive, persist akan menarik atau malah menurunkan minat dari gender yang berbeda saat mereka melamar sebuah posisi.
Sejak saat itu, kami telah menggunakan tool “degender” untuk melakukan perekrutan. Menjalankan semua job description melalui “degender tool” untuk memastikan semuanya gender-neutral sehingga membuka lebih banyak pilihan kandidat dan mendorong lebih banyak perempuan untuk melamar.
11. Apa nasihat yang akan Anda berikan kepada perempuan yang ingin berkarier di industri teknologi?
Percayalah pada diri Anda sendiri, pada kekuatan dan kelemahan Anda sendiri, dan gunakan itu semua untuk kebaikan. Selalu berikan kinerja terbaik dan terus belajar dan tak takut untuk bicara. Juga penting untuk membangun support system Anda dan temukan seorang mentor bila diperlukan, ketika Anda akan menghadapi berbagai tantangan dalam karier Anda. Terakhir, jangan pernah ragukan diri Anda, sebab anda adalah bagian dari industri ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News