Outpos ingin memodernisasi pedagang kaki lima, terutama yang bergerak di bidang makanan.
Outpos ingin memodernisasi pedagang kaki lima, terutama yang bergerak di bidang makanan.

Outpos

Cara Outpos Modernisasi PKL

Lufthi Anggraeni • 10 Juni 2021 15:05
Jakarta: Outpos merupakan startup asal Indonesia yang menargetkan pedagang kaki lima, khususnya yang bergerak di bidang makanan, dan bertujuan untuk memodernisasi PKL tersebut. Pedagang kaki lima di bidang makanan bukanlah ranah baru bagi sang CEO, Shariff Raffi.
 
Ide mendirikan startup ini dilatarbelakangi oleh hidup Sharrif Raffi yang tumbuh besar di lingkungan pedagang kaki lima, mengingat kakek dari pihak ibu merupakan warga Jawa yang berpindah ke Singapura dan menjalani bisnis sebagai penjual sate yang dijajakan di gerobak dan tidak memiliki toko tetap.
 
Secara informal, Sharrif telah menggodok ide terkait dengan pendirian Outpos (www.outpos.co) sejak tahun 2019, namun baru menjadi resmi pada tahun 2020, sebelum pandemi melanda dunia. Indonesia menjadi pasar pertama yang disasar oleh Outpos, tidak hanya karena memiliki darah Indonesia, namun juga karena Sharrif melihat potensi besar dari segmentasi ini di Tanah Air.

Cara Outpos Modernisasi PKL
 
Kerap berkunjung ke Jakarta, Sharrif mendapati banyak pedagang makanan yang memasak dan menyuguhkan makanan di gerobak, yang diyakininya berjumlah besar meski belum memiliki angka pasti dari populasi pedagang makanan dengan moda gerobak ini.
 
“Di awal pendirian, Outpos memang khusus untuk Indonesia, dan Indonesia menjadi pasar pertama. Kami akan fokus dulu di Indonesia, dan saat nanti sudah nyaman dengan pasar Indonesia, baru akan rambah pasar lainnya.” 
 
Dengan Outpos, pedagang kaki lima ini berpeluang untuk mengubah bisnis mereka menjadi lebih baik, dengan peralatan pendamping lebih baik. Outpos juga menawarkan peluang bagi pedagang kaki lima untuk bekerja sama dengan merek retail dan manufaktur makanan lebih besar.
 
Pihaknya dapat bekerja sama dengan organisasi sosial yang mungkin akan bermanfaat bagi tujuannya mendukung pedagang kaki lima. Namun tidak hanya menerima donasi, organisasi sosial ini juga dapat memberikan bantuan secara lebih luas, alih-alih hanya sekedar memberi dan menerima donasi.
 
Pada awalnya, Outpos bercita-cita untuk memodernisasi pedagang kaki lima dengan memberi mereka perangkat keras dan perangkat lunak, serta pembiayaan dan sebagainya. Namun kemudian, Outpos menyadari bahwa hal tersebut tidak hanya sesederhana itu, dan justru membantu mereka dalam menciptakan industri konsep retail baru.
 
Cara Outpos Modernisasi PKL
 
Dalam menjalankan misinya, Outpos tidak sendiri dan didukung mitra dalam ekosistemnya, yang mau dan mampu membantu memodernisasikan sejumlah peralatan yang digunakan pedagang kaki lima, atau membantu soal lisensi franchise.
 
“Dalam sejumlah kasus, terdapat pedagang kaki lima mandiri yang memiliki resep makanan menarik. Dan kami dapat membantu mereka dalam membangun merek ritel baru, yang kemudian akan bergabung dengan ekosistem kami.”
 
Menyoal pandemi, Sharrif mengaku awalnya pandemi membatasi ruang geraknya dalam mengembangkan Outpos, sebab sebelumnya, Sharrif rutin datang ke Jakarta untuk bekerja secara langsung dengan tim Outpos di Indonesia dan urusan pengembangan lainnya.
 
Namun, pandemi juga dinilai Sharrif menghadirkan peluang lain bagi Outpos, mengingat banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan mereka sebagai dampak dari penurunan ekonomi yang melanda dunia akibat pandemi.
 
Sebab, masyarakat tersebut kemudian mencoba peruntungan mereka untuk menjadi pedagang, termasuk di bidang makanan. Beberapa di antara mereka bisa jadi merupakan pedagang pemula, yang baru saja mencoba peruntungannya di bidang ini.
 
Cara Outpos Modernisasi PKL
 
“Jadi mereka butuh dukungan dari beberapa orang, dan ini membuat kami menyadari bahwa solusi yang kami tawarkan dapat membantu para pedagang pertama itu, termasuk bantuan dalam menciptakan format baru dalam menghadapi konsumen.”
 
Selain pandemi, Outpos mengaku tantangan terbesar yang dihadapinya pada awal pendiriannya adalah besarnya pasar yang ingin dirangkulnya. Namun hal ini dinilai Sharrif merupakan tantangan yang umum dihadapi startup di awal fasenya, yaitu mengukur besarnya pasar.
 
Untuk mengatasinya, Outpos berupaya melakukan riset mendalam, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan mitra. Namun, tantangan yang dinilai Sharrif sebagai tantangan utama adalah mewujudkan gambaran besar yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah, dan menjadi pendorong pendirian usahanya.
 
Selain itu, Outpos juga mendapati peluang bagi perusahaannya untuk membuat label dan mengekspor konsep dari label tersebut ke negara tetangga di Asia, seperti Thailand, Filipina, dan negara lain yang memiliki kesamaan budaya, dalam hal kehadiran pedagang kaki lima.
 
Cara Outpos Modernisasi PKL
 
Outpos berharap solusi dan kehadirannya dapat membantu PKL dalam menghadapi disrupsi akibat berbagai faktor, termasuk patuh dengan regulasi sehingga dapat menjalani bisnis dengan lebih baik serta dengan modal awal lebih terjangkau.
 
Sharrif juga berharap Outpos dapat membantu membuka mata pencaharian baru bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi, terutama terkait dengan bisnis franchise yang saat ini disebutnya tengah naik daun.
 
Sementara itu, berhasil memenangkan Alibaba 2021 Jumpstarter Competition disebut Sharrif memudahkan investor yang berminat dalam menemukan Outpos dan turut berkontribusi pada solusi yang dihadirkannya untuk memodernisasi pedagang kaki lima.
 
Dengan demikian, peluang untuk mengembangkan dan memperluas solusi guna mencapai tujuannya ini semakin luas. selain itu, turut mengikuti kompetisi ini diakui Sharrif juga menambah wawasan dalam mewujudkan ide menjadi bentuk nyata, tantangan yang banyak dihadapi startup di fase awal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan