Menurut pantauan di situs resminya, Shokz memang fokus menyediakan pilihan headphone untuk pendamping berolahraga. Shokz OpenMove sendiri punya desain yang tidak bisa, karena bagian earpiece justru tidak melekat rapat menutupi lubang telinga.
Siapapun mungkin akan bertanya, apakah desain tersebut bisa menghasilkan audio yang bagus? Medcom.id akan mengulas pengalaman menggunakan Shokz OpenMove.
.jpeg)
Soal desain, sudah dijelaskan sekilas bahwa Shokz OpenMove punya desain tidak biasa. Bagian earpiece tidak dilengkapi eartip busa maupun karet. Mereka mengklaim menghadirkan audio ke telinga dengan teknologi bone conduction, yaitu menyampaikan getaran audio lewat tulang pada telinga.
Tidak percaya, kami langsung mencobanya dan benar kualitas audio tetap bisa terdengar jelas. Lebih lanjut soal desainnya, bagian earpiece tadi dilengkapi magnet yang akan melekat saat tidak digunakan sehingga tidak memakan ruang saat disimpan.
Di paket penjualannya tersedia sebuah kantung untuk menyimpan Shokz OpenMove. Di bagian tangkai sebelah kanan terdapat lampu indikator LED untuk tanda On/Off dan pairing, kemudian tombol Volume +/-, dan cover yang menutupi lubang untuk pengecasan.
.jpeg)
Satu tombol lagi yang tidak terlihat adalah tombol sentuh pada tangkai di area luar earpiece sebelah kiri. Di sini tersedia fitur sederhana seperti memutar audio dan menghentikanya termasuk next song dan previous song.
Tombol ini juga bisa digunakan untuk menerima dan menutup telepon serta mengaktifkan asisten digital dari smartphone. Tidak hanya itu, tombol ini juga digunakan untuk mengaktifkan fitur multi-pairing.
Jadi Shokz OpenMove mendukung koneksi ke dua perangkat sekaligus yaitu smartphone dan laptop. Penggunanya akan sangat dimudahkan saat mengandalkan audio ini ketika usai olahraga dan harus bekerja di depan laptop.
.jpeg)
Kini kita bicara soal proses pairing, langkahnya sangat mudah dan cepat, Anda cukup mengikuti langkah dari buku panduan yang ada di paket penjualan. Shokz OpenMove sendiri tidak hadir dilengkapi dengan aplikasi pendamping di smartphone. Di sini ada suara pendamping untuk indikator setiap fungsi.
Proses pairing selesai kini siap digunakan. Menurut pengalaman kami, material Shokz OpenMove sangat ringan sehingga nyaman. Desain atau bentuknya bisa melekat dengan nyaman di kepala dan telinga, kami memberikan nilai 10 untuk kenyamanannya.
.jpeg)
Shokz OpenMove juga diklaim mengantongi sertifikasi daya tahan IP55 artinya tahan cipratan air termasuk debu. Hal ini penting mengingat headphone ini digunakan sebagai pendamping olahraga.
Soal kualitas audio, menurut kami Shokz OpenMove tidak menawarkan audio premium namun cukup memuaskan lewat audio yang jernih. Di sini ditawarkan dua mode equalizer yang bisa diaktifkan lewat kombinasi tombol khusus, cek di buku panduan.
Mode equalizer yang bisa dipilih adalah Standard Mode yang menyeimbangkan audio dari musik dengan suara disekitar, dan Vocal Booster Mode untuk kualitas suara yang ditingkatkan saat Anda ingin menikmati konten tertentu.
Soal daya tahannya, Shokz OpenMove diklaim bisa bertahan hingga enam jam, menurut pengalaman kami dalam penggunaan seharian yang cukup sering kami butuh melakukan pengisian daya setidaknya dua kali.
Kesimpulan
Menurut Medcom.id headphone olahraga Shokz OpenMove menawarkan kualitas yang memuaskan terutama bagi Anda yang mencari perangkat yang sangat nyaman digunakan serta kualitas audio yang bisa diandalkan.
Desainnya harus diakui cukup aneh tapi ternyata ini mampu menghadirkan pengalaman yang memuaskan. Namun harganya tidak murah yaitu Rp1,3 juta di Eraspace.
8
Shokz OpenMove
Plus
- Teknologi bone conduction
- Desain nyaman digunakan, sertifikasi IP55
- Kualitas audio cukup memuaskan
- Daya tahan baterai sudah cukup awet
- Multi-pairing/device
Minus
- Harga agak mahal tanpa ANC
- Perbedaan Standar Mode dan Vocal Booster Made tidak terlalu terasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id