Terbaru, mereka merilis mouse gaming Razer Deathadder V3 Pro. Bagi Anda yang pernah menggenggamnya atau melihatnya mungkin menilai tampilannya biasa saja. Padahal Razer Deathadder V3 Pro memang fokus kepada performanya di atas mouse pad.
Tampilan dan Desain
Ya, Razer Deathadder V3 Pro memang punya tampilan tidak serupa nama depannya yang mengerikan. Namun menurut kami mouse gaming ini sangat elegan. Warna yang disediakan ada dua yaitu hitam dan putih.
.jpg)
Medcom.id menjajal Razer Deathadder V3 Pro warna putih. Tampilannya sangat memikat meskipun ada rasa cemas, apakah warnanya akan menjadi sedikit kuning seiring waktu?
Bobotnya sangat ringan yaitu hanya 63 gram karena didesain sebagai mouse gaming ringan untuk mendukung game yang membutuhkan reaksi dan bidikan cepat.
Tampilannya memang terlihat sangat polos dengan logo Razer yang tidak menyala di bagian punggung. Di sini juga tidak ada efek LED RGB, melainkan LED indikator di depan dekat scroller yang berkedip saat sedang mengisi baterai dan penanda profil DPI
Di paket penjualan, tersedia sticker tape yang berfungsi untuk memberikan tekstur tambahan pada bagian grip dan klik L/R. Sayangnya sticker grip tersebut dengan warna tidak senada dengan warna hitam.
Menurut genggaman tangan, ukuran dan desain Razer Deathadder V3 Pro sangat ergonomis. Di bagian scroller sudah ada grip yang langsung terpasang. Bodi yang memiliki permukaan agak kasar membuat sensasi tidak licin saat tangan lembab berkeringat akibat penggunaan jangka panjang.
.jpg)
Tidak diketahui alasan Razer Deathadder V3 Pro tidak menaruh tombol fly-button DPI melainkan menyatukannya pada fungsi tombol Power di bagian bawah. Di grip bagian kiri atau jempol tersedia dua tombol, jadi totalnya ada enam tombol di mouse gaming ini.
Bagian kaki Razer Deathadder V3 Pro menggunakan material 100% PTFE, sementara kabelnya mengusung model braided tapi ringan dan lembuat. Desain ini disebut Speedflex yang tidak mudah kusut atau menyangkut di permukaan benda lain, seperti meja atau mouse pad.
Paket Penjualan
Sebelumnya sempat disebutkan bahda Razer Deathadder V3 Pro hadir dnegan sticker tape untuk grip kemudian ada kabel Speedlfex USB-C to USB-A yang berfungsi untuk koneksi via kabel sekaligus pengisian baterai mouse gaming.
.jpg)
Razer Deathadder V3 Pro juga merupakan mouse gaming wireless, di sini disediakan aksesori berupa wireless USB dongle dan sebuah USB dongle adapter. Komponen ini sangat penting karena diklaim Razer mampu memberikan kualitas sinyal koneksi wireless yang lebih baik dibandingkan dongle USB wireless terhubung langsung ke PC.
Komponen atau aksesori tersebut dijelaskan Razer mampu menyediakan teknologi HyperPolling yaitu meningkatkan kecepatan respon atau polling hingga empat kali lipat dari polling rate mouse wireless biasa, artinya dari 1.000Hz menjadi 4.000Hz.
.jpg)
Teknologi tersebut mampu mengurangi latensi, di tambah pada komponen di dalam mouse Razer DeathAdder sendiri sudah tersedia teknologi HyperSpeed Wireless untuk menyediakan kecepatan respon 25 persen dibandingkan mouse gaming wirelesss lain.
Fitur dan Perfoma
Apabila tadi sudah dijelaskan konekitvitas yang mendukung wireless dan kabel, Razer Deathadder V3 Pro juga punya baterai dengan daya tahan hingga 24 jam saat menggunakan aksesori HyperPolling wireless dongle dan 90 jam tanpa saat hanya mengandalkan Hyperspeed Dongle.
Sayangnya, Razer Deathadder V3 Pro tampaknya tidak menyediakan fitur quick charge atau pengisian cepat karena mereka tidak memberikan informasi daya tahan baterainya untuk pengisian dalam waktu singkat.
Padahal menurut kami hal itu sangat penting mengingat fitur dan teknologi yang dimiliki Razer Deathadder V3 Pro. Di sini digunakan Focus Pro 30K Optical Sensor yang diklaim mampu menyajikan pergerakan yang akurat bahkan saat digunakan di atas permukaan kaca.
Kemampuan ini didukung juga oleh teknologi AI atau Artificial Intelligence yang mampu menyajikan tracking sangat akurat bernama Motion Sync. Teknologi lain yaitu Smart Tracking membantu sensor bisa membaca dan kalibrasi posisi saat mouse diangkat dari permukaan (pad) sehinga tetap bergerak akurat serta responsif.
Teknologi tadi masih dilengkapi lagi dengan fitur Enhanced Asymmetric Cut-Off, sensor bisa dikustomisasi untuk mengenali jarak yang dibuat ketika mouse diangkat dan ditaruh kembali.
Hal ini untuk menyesuaikan gaya bermain penggunanya sehingga pergerakan pointer sangat akurat mengingat sensor Razer Deathadder V3 Pro bisa dikustomisais hingga 30.000 DPI.
Tidak ketinggalan mouse gaming ini juga sudah memiliki memory on-board yang bisa menyimpan profile pengaturan dan mengaksesnya lewat software Razer Synapse.
| Testbed Medcom.id | |
| Prosesor | Intel Core i9-12900K |
| Motherboard | MSI MAG Z960 Tomahawk WiFi |
| RAM | Kingston Fury Beast DDR5 16GB (2x8GB) |
| VGA | Nvidia GeForce RTX 3070 Ti Reference |
| Pendingin | Asus ROG Strix LC II 360 ARGB |
| Storage | WD Black SN770 1TB |
| PSU | Corsair RM 850X |
| Monitor | ASUS ROG Swift PG258Q |
| Mousepad | Logitech Desk Mat |
| Keyboard | Logitech Keys |
| Headset | Corsair HS70 |
Kesimpulan
Menurut Medcom.id mouse gaming Razer Deathadder V3 Pro sangat cocok bagi gamer yang menginginkan akurasi sangat tinggi tapi didukung teknologi dan fitur yang menajmin performanya.
Razer Deathadder V3 Pro tersedia di Indonesia dengan banderol Rp2.505.000. Harga yang cukup tinggi untuk sebuah mouse gaming namun melihat fitur dan paker penjualannya maka harga ini cukup pantas.
9
Razer Deathadder V3 Pro
Plus
- Desain ergonomis
- Teknologi lengkap menjamin latensi super rendah dan responsif
- Fitur kustomisasi di Razer Synapse lengkap
Minus
- Sticker grip tidak tersedia warna putih
- Posisi DPI button di bawah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id