Satu hal yang menarik adalah ia hadir dengan ukuran fisik yang cukup gemuk, pakem yang selama ini jarang ditemukan pada mouse kasual dengan harga yang masih terjangkau. Melihat paket penjualannya, ia juga tak punya kotak khusus, hanya pembungkus yang bisa langsung dibuang setelah terbuka.
Logitech M190 punya bodi plastik yang sebenarnya bisa membuat ragu pada impresi awal. Kemudian saya ingat bahwa Logitech adalah pemain lama untuk produk ini, sehingga sejatinya ia tetap punya kualitas material yang memadai.

Seperti yang sudah dijelaskan, Logitech M190 punya ukuran yang lebih besar dari jajaran mouse Logitech lainnya. Secara spesifik, mouse ini punya dimensi 115,4 mm x 66,1 mm x 40,3 mm. Ini berarti ia cocok untuk pengguna palm grip, tak seperti selama ini yang identik dengan claw grip karena mouse dengan harga terjangkau biasanya punya bodi yang cenderung minimalis.
Logitech M190 menggunakan hitam sebagai warna utama, ditambah warna sekunder pada sisi pinggirnya yang cukup terlihat. Warna sekunder ini hadir dalam tiga pilihan: hitam, biru, dan merah. Pada warna sekunder ini terdapat alur-alur yang dapat meningkatkan grip, sebagai pengganti tak ada pelapis karet.
Ringkas, Logitech M190 beroperasi secara wireless dengan receiver bawaan. Receiver ini dapat disimpan di bawah bodi, bersama tempat penyimpanan baterai. Mouse ini menggunakan satu unit baterai AA untuk beroperasi, dan daya operasionalnya diklaim dapat bertahan hingga 18 bulan.
Testbed Medcom.id | |
Prosesor | Intel Core i9-10900K, AMD Ryzen 7 3800XT |
Motherboard | ASUS ROG Strix Z490-E Gaming, ASUS ROG Strix X570-E Gaming |
RAM | HyperX Fury DDR4 3200MHz16GB (2x8GB) |
VGA | ASUS ROG Strix RTX 2060 Gaming 6G OC, Sapphire Pulse RX 5700 XT 8G |
Pendingin | Noctua NH-U12S Chromax Black, Noctua NH-D15 Chromax Black |
Storage | WD Black SN750 1TB, Lexar NM500 512GB |
PSU | Corsair RM 850X |
Monitor | ASUS ROG Swift PG258Q, ViewSonic VX2485-MHU |
Mouse | Corsair Dark Core SE, Corsair Scimitar Pro |
Mousepad | Corsair MM1000 Qi, Corsair MM800 Polaris |
Keyboard | Corsair K63 Wireless, Corsair K70 RGB MK.2 SE |
Headset | Corsair HS60, Corsair HS70 |
Agar lebih menghemat daya, ia juga punya tombol power yang terpasang dekat mata optik. Satu kekurangan yang terlihat adalah tak ada indikator aktif mouse, yang biasanya berupa LED merah atau putih.
Sebagai mouse kasual, pengguna tidak akan memerlukan software tambahan karena Logitech M190 tak punya pilihan kustomisasi apapun. Anda tak perlu mengatur DPI demi meningkatkan sensitivitas pergerakannya, karena sejak awal targetnya adalah pengguna kantoran yang mencari mouse berukuran cukup gemuk.
Untuk penggunaan standar, mouse ini punya performa yang memadai, dan dapat menyesuaikan pergerakan pada berbagai permukaan mouse, baik yang hard surface, menggunakan karet, atau yang sudah menggunakan kain sebagai lapisan permukaannya.
Saat dipakai bermain game, mouse ini sudah bisa menemani penggunanya, tentunya dalam beberapa genre yang tidak mengutamakan tempo cepat seperti turn-based strategy atau RPG. Dengan kata lain, ia dapat menjadi duet saat menemani pengguna mengisi waktu luang.
Kesimpulan
Logitech M190 adalah mouse kasual dengan harga Rp199.000 yang menarik, termasuk untuk mereka yang sebelumnya sudah punya mouse. Ukurannya yang agak berbeda memberikan grip yang lumayan, walaupun material bodi seutuhnya dari plastik.
Daya tahan material ini juga tak perlu diragukan, selama Anda tidak sengaja menjatuhkannya. Harganya juga masih cukup terjangkau, terlepas dari satu kekurangannya yang tak punya indikator LED.
8.8
Logitech M190
Plus
- Grip bagus
- Harga terjangkau
Minus
- Tak ada indikator LED
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News