Selain pewarta media online, saya yakin masih ada banyak profesi di luar sana yang juga memiliki kebutuhan serupa. Pebisnis misalnya yang harus melakukan pertemuan dengan berbagai pihak di berbagai tempat. Tentu akan sangat membantu jika ia bisa mengerjakan pekerjaannya ketika sedang berada di perjalanan.
Itulah yang ingin ditekankan oleh Acer kali ini mellalui laptop Swift 7 terbarunya. Laptop yang masuk ke dalam kategori ultrabook ini memang dirancang dengan sangat ringkas. Ia memiliki bodi dengan ketebalan hanya 9,98mm dan bobot hanya 1,1 kilogram. Bodinya yang ringkas tersebut memudahkan saya untuk mengerjakan pekerjaan secara mobile dengan lebih nyaman tanpa perlu membawa laptop berukuran tebal.
Tidak hanya ringkas, Acer Swift 7 juga tampil cukup elegan. Bodinya menggunakan kombinasi warna emas dan hitam serta dilengkapi dengan layar LED 13,3 inci. Layar tersebut memiliki resolusi Full HD (1920 x 1080 pixel) yang cukup jernih. Layar tersebut cukup membuat saya betah menonton video dari YouTube dan sumber lainnya di sela-sela kesibukan.
Di samping portabilitasnya yang sangat tinggi, Acer Swift 7 juga tergolong sebagai ultrabook yang bertenaga. Sumber performanya didapat dari penggunaan prosesor Intel generasi ke-7 atau Kaby Lake, dalam hal ini adalah Intel Core i7-7Y75 dengan kecepatan hingga 1,61GHz. Didukung dengan RAM 8GB, ultrabook ini mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan saya sepanjang bertugas di lapangan, mulai dari mengetik, browsing, hingga melakukan editing foto.
Dari pengujian yang telah saya lakukan, Acer Swift 7 terbukti mampu tampil sebagai ultrabook yang cukup bertenaga. Di pengujian menggunakan PCMark 8, ultrabook ini mampu meraih skor 2340 poin dan mampu bertahan selama 4 jam 37 menit selama pengujian berlangsung. Artinya, ultrabook ini bisa bertahan selama lebih dari 4 jam jika digunakan secara intensif.
Menurut pengalaman penggunaan saya, daya tahan baterainya bisa diperpanjang hingga lebih dari 6 jam jika Anda mengaktifkan mode battery saving di Windows 10.
Dari sisi grafis, Acer Swift 7 juga cukup unggul. Ultrabook ini mampu mencetak skor hingga 4214 poin di pengujian menggunakan 3DMark Cloud Gate. Bahkan beberapa game ringan seperti Interplanetary bisa dimainkan dengan lancar.
Namun semua itu bukanlah fitur yang membuat saya betah menggunakan ultrabook ini. Acer Swift 7 hadir dengan keyboard yang sangat nyaman. Keyboard tersebut memiliki travelling distance yang cukup dan feedback yang nyaman. Ini membuat saya nyaman ketika bekerja.
Satu lagi yang membuat saya puas adalah touchpad dari Swift 7 yang luas. Touchpad tersebut juga telah dilengkapi dengan sistem palm rejection yang sangat baik sehingga tidak pernah mengganggu saya ketika mengetik.
Sayangnya, ultrabook ini hanya hadir dengan dua port USB Type C, termasuk port untuk mengisi daya baterainya. Acer memang menyediakan converter khusus agar perangkat yang masih menggunakan USB Type A masih bisa terhubung dengan ultrabook ini. Namun, karena jumlah port sedikit, Anda tidak bisa menghubungkan mouse dan flash drive sekaligus.
Kesimpulan
Terlepas dari minimnya port USB di ultrabook ini, Acer Swift 7 merupakan perangkat yang sangat baik. Sebagai sebuah ultrabook, performanya tergolong kencang dan daya tahan baterainya cukup awet. Yang terpenting, Swift 7 sangat nyaman digunakan berkat keyboard dan touchpad, serta bodinya yang sangat ringkas.
| Acer Swift 7 | |
| Ukuran Layar | 13,3 inci (1920 x 1080 pixel) |
| Prosesor | Intel Core i7-7Y75 (1,6GHz) |
| GPU | Intel HD Graphics |
| RAM | 8GB |
| Penyimpanan | 256GB NVMe SSD |
| Bobot | 1,1Kg |
| Harga | Rp19.999.000 |
Acer Swift 7
9
- Ringkas dan ringan
- Performa cukup memuaskan
- Keyboard dan touchpad sangat nyaman
- Minim port USB
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News