Dari segi spesifikasi, varian Pro tentunya memiliki spesifikasi lebih tinggi. Namun, itu bukan berarti ZenFone Max M2 sama sekali tidak bisa diunggulkan. Sama seperti Max M2 Pro, Max M2 juga mengunggulkan daya yang besar. Ponsel ini memiliki baterai 4.000 mAh, 1.000 mAh lebih kecil jika dibandingkan dengan baterai pada varian Pro.
Bagaimana performanya?
Desain
Dari segi desain ZenFone Max M2 terlihat tidak jauh berbeda dari pendahulunya, ZenFone Max M1. Hanya saja, ponsel ini memiliki layar yang lebih besar, yaitu 6,26 inci jika dibandingkan dengan Max M1 yang hanya memiliki layar 5,5 inci.
ASUS bisa melakukan ini karena mereka menipiskan bezel pada pinggiran ponsel. Satu hal lain yang membedakan Max M2 adalah keberadaan poni pada bagian atas layar.
Pada bagian belakang, Anda akan menemukan dua kamera belakang yang tertanam pada bagian kiri atas. Sementara pada bagian tengah, Anda akan menemukan sensor sidik jari, dengan tulisan ASUS pada bagian bawah dalam warna abu-abu.

Meskipun layar Max M2 mencapai lebih dari enam inci, saya tetap bisa menggenggamnya dengan satu tangan dengan cukup mudah berkat bezelnya yang memang tipis. Namun, dari segi desain, tidak ada yang istimewa dari ponsel ini. Tidak heran, mengingat ia memang masuk ke kelas menengah kebawah.
Pada sisi kanan, Anda akan menemukan tombol power dan volume, yang bisa Anda jangkau dengan jari Anda ketika Anda memegangnya dengan satu tangan. Pada bagian bawah, Anda akan menemukan port charger, sementara audio jack dapat Anda temukan pada bagian atas.
Meski memiliki baterai yang besar, ponsel ini tidak terasa sangat berat. Ia juga masih cukup tipis sehingga bisa dimasukkan ke dalam kantong.

Antarmuka dan Software
ASUS menggunakan Android 8.1 Oreo sebagai antarmuka dari Max M2. Perusahaan Taiwan ini tidak memasang skin khusus seperti yang dilakukan oleh Samsung atau Xiaomi. Bagi Anda yang senang dengan pengalaman penggunaan Android murni, ini adalah kabar baik.
Dengan baterai besar, ASUS menujukan Max M2 untuk para gamer. Meskipun begitu, mereka tidak melengkapi ponsel ini dengan aplikasi khusus untuk gaming, seperti Game Genie yang pernah ada pada ponsel buatan mereka sebelum ini.
ASUS juga tidak memberikan banyak sentuhan pada antarmuka kamera Max M2. Mengingat ponsel ini memang tidak mengutamakan kamera, hal ini bukanlah aneh. Namun, antarmuka kamera Max M2 terasa sangat sederhana dan justru menjadi kurang menarik.

Max M2 dilengkapi dengan sensor sidik jari pada bagian belakang. Namun, ASUS juga melengkapi ponsel ini dengan fitur Face Unlock. Selama mencoba fitur ini, saya merasa fitur tersebut cukup responsif. Ia tetap bisa membuka ponsel dengan cukup ponsel, bahkan ketika saya tengah menggunakan aksesori, seperti headset. Sebaliknya, sensor sidik jari pada Max M2 justru terasa agak tersendat ketika hendak membuka kunci.
Kamera
ASUS memasang dua kamera pada ZenFone Max M2, yaitu lensa 13MP yang dipadankan dengan lensa 2MP. Kamera M2 memiliki aperture f/1.8. Pada siang hari atau di dalam ruangan dengan cahaya yang cukup, ponsel ini dapat menghasilkan foto yang cukup baik.


Meskipun lensa kedua dari kamera belakang Max M2 hanya memiliki resolusi 2MP, ini sudah memungkinkan Anda untuk mengambil foto dengan efek Bokeh. Untungnya, software dari ponsel ini tidak hanya bisa membuat latar belakang mengabur ketika mengambil foto dengan manusia sebagai objeknya.

Seperti kebanyakan ponsel dengan harga Rp2 jutaan, Max M2 kesulitan untuk mengambil foto pada malam hari. Foto yang diambil pada malam hari atau keadaan remang-remang akan terlihat dipenuhi dengan noise atau derau. Selain itu, detail foto juga menjadi tidak jelas.

Foto pada malam hari tanpa flash.

Foto pada malam hari dengan flash.
Untuk kamera depan, ASUS melengkapi Max M2 dengan lensa 8MP. Tidak ada banyak mode yang bisa Anda temukan pada kamera Max M2, baik untuk kamera depan atau belakang. Meskipun begitu, kamera ponsel ini sudah dilengkapi dengan fitur Beautify.


Dan walau Max M2 hanya memiliki satu kamera depan, Anda sudah bisa mengambil foto dengan efek Bokeh dengan ponsel ini. Tentu saja, foto yang dihasilkan tidak sebaik foto Bokeh dengan kamera belakang.
Latar belakang foto selfie dengan Max M2 memang terlihat mengabur, tapi ponsel juga kesulitan untuk tidak mengaburkan bagian pinggir dari objek foto, seperti rambut.

Satu kelemahan lain pada ponsel Max M2 adalah kameranya kesulitan untuk fokus saat mengambil objek dalam jarak dekat. Ketika Anda mengambil foto selfie dengan backlight, maka detail foto juga akan menghilang, kecuali jika Anda rela untuk membiarkan diri Anda terlihat gelap.
Performa dan Baterai
Untuk Max M2, ASUS memadankan Qualcomm Snapdragon 636 dengan RAM 3GB dan memori internal 32GB. Ponsel ini sudah cukup mumpuni untuk melakukan kegiatan seperti menjelajah internet, menonton video, membuat catatan, dan mengirimkan email dengan lancar. Anda bahkan bisa membuka dua aplikasi sekaligus.
Hanya saja, jika Anda sering mengambil foto atau video serta mengunduh game-game berat, memori internal 32GB pada Max M2 mungkin akan penuh dengan habis. Untungnya, ponsel ini sudah kompatibel dengan microSD, sehingga Anda bisa menambahkan memori ponsel.
Anda bisa melihat perbandingan performa Max M2 dengan beberapa pesaingnya pada tabel di bawah.

Max M2 sudah cukup kuat untuk digunakan bermain game seperti PUBG sekalipun, walau Anda harus puas dengan pengaturan grafik low. Satu masalah yang terkadang saya alami ketika saya bermain game dengan Max M2 adalah layar yang terkadang terasa kurang sensitif.
Spesifikasi Max M2 sama dengan spesifikasi ZenFone Max Pro M1 yang ASUS luncurkan sebelum ini. Hanya saja, Max M2 memiliki baterai dengan daya yang lebih rendah, yaitu 4.000 mAh, sementara Max Pro M1 memiliki daya baterai 5.000 mAh.

Seperti yang Anda lihat pada grafik di atas, walau baterai Max M2 dapat bertahan cukup lama, lebih dari sembilan jam, ia masih kalah jika dibandingkan dengan pesaingnya.
Kesimpulan
ZenFone Max M2 adalah ponsel ASUS yang cukup solid. Perusahaan asal Taiwan ini bisa menggabungkan spesifikasi yang cukup mumpuni dengan harga yang cukup terjangkau. Memang, desain ponsel ini tidak istimewa, tapi dengan harganya, itu bukanlah masalah bagi saya.
Sayangnya, Max M2 memiliki spesifikasi yang sangat mirip dengan Max Pro M1. Faktanya, ponsel ini justru memiliki baterai dengan daya yang lebih rendah. Memang, daya baterai Max M2 masih cukup hebat, lebih dari sembillan jam. Sayangnya, pendahulunya, Max M1, justru memiliki daya tahan baterai yang lebih lama.
Jika Anda memang mencari ponsel dengan baterai berdaya besar dan memiliki sedikit dana ekstra, tidak ada salahnya Anda melirik Max Pro M2.
| Spesifikasi | ASUS ZenFone Max M2 |
| Prosesor | Qualcomm Snapdragon 636 |
| GPU | Adreno 506 |
| OS | Android 8.1 Oreo |
| RAM | 3GB |
| Memori Internal | 32GB |
| Kamera | Belakang 12MP+2MP, Depan 8MP |
| Baterai | 4.000 mAh |
| Layar | 6,26 inci IPS HD+ |
| Harga | Rp2.300.000 |
7.8
ASUS ZenFone Max M2
Plus
- Harga relatif terjangkau
- Performa cukup mumpuni untuk bermain game
Minus
- Desain yang tidak menarik
- Kamera yang tidak kaya mode dengan performa kurang memuaskan
- Daya tahan baterai masih di bawah ASUS ZenFone Max Plus M1
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id