Namun, perangkat ini dikeluhkan memiliki sejumlah bug dan performa fitur Noise Cancelling yang standar. Dua tahun kemudian, Nothing kembali menyapa pecinta audio dengan Ear 2, berbekal sejumlah fitur tambahan berkualitas seperti dukungan konektivitas multipoint.
Kendati demikian, secara fundamental, Ear 2 serupa dengan pendahulunya, terutama soal desain dan fisik. Earphone ini tidak luput dari benang merah desain yang diusung Nothing, yaitu transparansi.
Tidak hanya pada sasis penyimpanan, Nothing Ear 2 juga dibalut bahan plastik serupa akrilik transparan pada masing-masing buds. Hal ini mendukung kesan futuristik yang juga diusung oleh ponsel cerdas karya Nothing.
Namun, tidak semua bagian dari sasis penyimpanan Ear 2 berbahan transparan, sebab di bagian tengah bawah sasis, diapit oleh rongga penyimpanan buds, terdapat bagian solid berwarna lebih gelap.

Bagian tersebut merupakan lokasi baterai sasis bersemayam, dan di permukaannya, kamu bisa menemukan bagian lebih menonjol dibandingkan dengan bodi sasis di sekitarnya, dengan pin penghubung antara baterai pada sasis dan buds, sehingga baterai buds akan terisi saat terhubung dan tersimpan di sasis.
Uniknya, di dasar rongga penyimpanan sasis, kamu akan mendapati lingkaran berwarna merah, mengindikasikan ruang penyimpanan buds kanan, dan putih, mengindikasikan ruang penyimpanan buds kiri.
Sementara itu, secara sekilas, Nothing Ear 2 mengingatkan kami pada desain AirPods, berkat bagian batang panjang, hampir sepanjang daun telinga bagian bawah. Hanya saja, bagian buds antara kedua perangkat ini berbeda.
Bagian buds Ear 2 terdiri dari dua bagian, dengan bagian pertama menyerupai batu kerikil yang sedikit memanjang dan tebal, menghubungkan bagian batang dengan ujung earphone. Bagian ini mendukung kenyamanan perangkat saat digunakan, sebab memenuhi rongga telinga.
Dengan demikian, bagian tersebut mampu menyuguhkan kekokohan lebih baik dan mencegah earphone terlepas saat digunakan dalam aktivitas aktif seperti berlari atau jogging. Selain itu, bagian ini juga membantu teknologi ANC dalam menyuguhkan kemampuannya.
Ditujukan untuk mendampingi pengguna dalam berbagai aktivitas dan kondisi, Nothing juga membekali Ear 2 dengan rating IP54, diklaim menjadikan perangkat ini tahap terhadap debu dan percikan air, meski tidak dapat digunakan untuk berenang atau menyelam.
Sementara itu, alih-alih via ketukan, kamu bisa mengendalikan pemutaran audio pada Nothing Ear 2 dengan menekan bagian batang earphone ini, serupa cara Apple AirPods dikendalikan. Saat kami coba, gestur ini berfungsi dengan baik dan tidak rentan oleh aktivitas tidak sengaja.

Sebab untuk memanfaatkan gestur tersebut, kamu perlu menekan ujung bawah bagian batang dengan tenaga penekanan yang cukup. Selain itu, kamu juga bisa melakukan kustomisasi terkait gestur ini di aplikasi Nothing X.
Sebagai informasi, menekan bagian bawah batang earphone sebanyak satu kali berfungsi untuk Play atau Pause, serta menjawab atau menutup panggilan telepon. Sedangkan menekan bagian yang sama sebanyak dua kali berfungsi untuk melewatkan lagu atau musik yang sedang diputar dan memutar lagu selanjutnya, atau menolak panggilan telepon masuk.
Menekan bagian yang sama sebanyak tiga kali berfungsi untuk kembali ke lagu sebelumnya. Pada bagian yang sama juga, menekan selama beberapa saat akan mengubah pengaturan Noise Cancelling, dengan audio indikator berbeda untuk masing-masing pengaturan.
Melepaskan salah satu earphone dari telinga juga menghentikan pemutaran musik sementara secara otomatis. Soal audio, Nothing Ear 2 mampu menyuguhkan pengalaman mendengarkan musik menyenangkan, salah satunya berkat sound stage baik.
Nothing Ear 2 mampu menyuguhkan audio dengan jernih dan tajam, dan disuguhkan dari arah datangnya suara. Suguhan performa menyenangkan juga dihadirkan eraphone ini saat kami menggunakannya untuk mendengarkan sejumlah lagu.

Salah satu lagu tersebut adalah Perfect milik Ed Sheeran, yang disuguhkan dengan baik, dengan suara sang penyanyi mengalun dengan jernih hingga lagu berakhir, harmonis dengan instrumen lain, termasuk suara petikan jari dan gitar, serta penyanyi latar yang mengiringinya.
Demikian pula saat kami menggunakan perangkat ini untuk mendengarkan lagu Don’t Know Why milik Norah Jones, menyuguhkan suara sedikit serak khas Jones mengalun harmonis dengan petikan bajolin, gitar akustik, drum, piano dan instrumen lain yang mengiringinya.
Sementara itu, saat pertama kali membuka sasis penyimpanan Nothing Ear 2, lampu pada bagian dalam sasis akan berkedip, mengindikasikan proses pemindaian sedang berlangsung. Kamu bisa mengikuti langkah yang tertera pada jendela pop-up di smartphone untuk melakukan proses pairing antara smartphone dengan earphone.
Soal baterai, Nothing mengklaim Ear 2 menawarkan durasi penggunaan pada buds selama empat jam, dan tambahan durasi selama 22,5 jam dengan sasis penyimpanan. Hal serupa juga kami dapati saat menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari.

Namun saat fitur ANC nonaktif, earbuds Nothing Ear 2 dapat digunakan selama sekitar 6 jam dan 36 jam dengan dukungan baterai tambahan pada sasis penyimpanan. Kamu bisa mengisi ulang baterai pada earphone dengan menempatkannya di sasis penyimpanan via kabel USB-C to USB-C yang tersedia di kotak kemasan penjualan, kendati tidak disertai dengan adapter.
Nothing Ear 2 ini cocok untuk kamu yang ingin mendengarkan musik dengan suguhan audio memanjakan telinga, kendati tidak terlalu kuat dalam menyuguhkan suara dengan bass lebih dominan, dan bersedia merogoh kocek sebesar Rp.2.399.000 untuk earphone dalam warna hitam atau putih ini.
8
Nothing Ear 2
Plus
- Desain menawan
- Mendukung charging nirkabel
- Bobot ringan
- Nyaman digunakan
- IP54
- Kompatibel dengan berbagai sistem operasi
Minus
- ANC kurang memuaskan
- Bass kurang kuat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News