Xiaomi Vacuum Cleaner G20 tampil dengan desain yang simpel, berbalut warna putih matte yang enak dipandang. Bodi utamanya punya berat 3,7 kg, yang jika diangkat memang lumayan terasa di tangan. Namun, sejatinya bobot ini tidak berpengaruh banyak karena pada akhirnya ia akan digunakan seperti tongkat untuk berjalan.

Mengutamakan portabilitas, Xiaomi Vacuum Cleaner G20 tidak menggunakan kabel alias cordless. Pengguna hanya perlu mengisi baterai setiap kali selesai membersihkan rumah. Cara pengisian baterainya juga sangat mudah, lewat docking yang telah terpasang di dinding dan terhubung dengan adapter sekaligus kontak listrik. Adapter telah dirancang seringkas mungkin agar bisa tersisip pada docking.
Sebagai alat pembersih rumah kekinian, Xiaomi Vacuum Cleaner G20 menyediakan paket penjualan esensial. Utamanya, penghisap debu ini menyediakan tiga macam ujung pembersih: untuk lantai, untuk sofa, dan khusus untuk sudut-sudut perabot maupun perangkat seperti keyboard. Perlu diingat bahwa fungsi utamanya adalah membersihkan kotoran kering, sehingga tidak disarankan menggunakannya sebagai alat pembersih kotoran basah.

Untuk pengoperasiannya, Xiaomi Vacuum Cleaner G20 memanfaatkan dua tombol. Tombol power berbentuk seperti pelatuk cukup besar pada bagian tengah. Satu lagi berupa tuas sebagai pengatur kekuatan hisap yang terdiri dari tiga level beserta indikator LED kecil. Indikator ini juga berfungsi sebagai penanda daya baterai. Tombol power tidak terkunci saat ditekan, dan akan nonaktif saat dilepas.
Soal pengalaman penggunaan, Xiaomi Vacuum Cleaner G20 mampu membantu membersihkan rumah secara cepat. Saya sendiri memiliki hewan peliharaan kucing, dan pastinya rumah akan penuh dengan bulu. Penghisap debu ini memiliki ujung pembersih lantai berukuran agak lebar, dan punya model spiral. Hasilnya, berbagai macam debu termasuk bulu pun dengan mudah terhisap.
Xiaomi mengatakan mereka menggunakan teknologi cyclone 12 kerucut yang mampu memisahkan debu dan udara serta mencegah terjadinya penyumbatan. Ia juga telah dilengkapi sistem filtrasi lima tahap yang akan mengunci partikel berukuran hingga 0,3 μm yang terperangkap sehingga menciptakan udara yang segar dan mencegah terbentuknya polutan sekunder. Efisiensi filtrasi keseluruhan hingga 99,9%.

Selain itu, ujung pembersih ini punya sudut belokan yang lumayan tajam dan pergerakan yang lumayan lincah. Satu dari dua kekurangannya adalah desain bodi pada bagian genggaman cenderung lebar, sehingga penggunaan rasanya kurang nyaman dalam waktu lama. Kekurangan kedua adalah ketiadaan ekstensi untuk mengubah sudut ujung vakum, agar mudah membersihkan kolong tempat tidur atau sofa.
Berbicara soal daya tahan baterai, Xiaomi Vacuum Cleaner G20 dapat beroperasi hingga 45 menit, tergantung mode yang dipilih. Saya biasa memakai mode hemat energi, biasanya pengoperasian hingga 40 menit. Untuk membersihkan rumah yang luasnya sekitar 96 meter persegi, saya memerlukan waktu sekitar 28 menit, sudah termasuk sofa dan kasur.

Kesimpulan
Xiaomi Vacuum Cleaner G20 harganya Rp2.549.000. Mengacu pada beberapa produk pesaing yang juga sudah meramaikan pasar pembersih rumah, harga ini lumayan menarik. Ia merupakan alat penghisap debu canggih yang memanfaatkan teknologi pembersih yang efektif. Dengan harga ini pula, masih sangat wajar apabila ia tidak memiliki kemampuan mengepel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News