Sebagian besar gamer pasti sudah mengenali merek HyperX. Merek ini adalah sub-brand gaming dari Kingston. Kingston sendiri di Indonesia mungkin lebih dikenal sebagai produsen perangkat penyimpanan seperti flash disk yang sudah dijumpai sejak lama.
HyperX memiliki banyak produk aksesori dan komponen PC gaming. Salah satunya yang tiba ke meja pengujian redaksi Medcom.id adalah HyperX Pulsefire Core. Melihat tampilan luarnya saja mungkin sebagian orang akan menilai mouse gaming ini terlalu sederhana.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Medcom.id penasaran, apakah desain yang sederhana juga menyajikan pengalaman penggunaan yang biasa saja? Berdasarkan informasi, seri Pulsefire Core merupakan seri entry level dari gaming mouse HyperX Pulsefire.
HyperX Pulsefire Core memiliki tampilan yang tidak mengesankan sebuah mouse gaming premium, namun memiliki dua tombol pengatur DPI di bagian atas dan dua tombol fungsi tambahan di grip sisi kiri.

Bentuk bodinya mengusung desain simetris sehingga pas untuk pengguna non gamer. Desain ini juga lebih nyaman bagi mereka yang sebelumnya tidak pernah menggunakan mouse gaming apalagi dengan desain khusus.
Testbed Medcom.id | |
Prosesor | Intel Core i7-8700K, AMD Ryzen 7 2700X |
Motherboard | ASUS Z370-A Prime, |
RAM | Apacer Panther RAGE 2400 MHz (2x 8GB) |
VGA | Colorful GTX 1070 X-Top-8G, ASUS ROG Strix RX Vega 64 8G |
Pendingin | Noctua NH-U21S |
Storage | Apacer Panther AS340 240GB, Seagate Barracuda 8TB |
PSU | Corsair RM 850X |
Monitor | ASUS PB287Q 4K, ASUS ROG Swift PG258Q |
Mouse | Corsair Dark Core SE, Corsair Scimitar Pro |
Mousepad | Corsair MM1000 Qi, Corsair MM800 Polaris |
Keyboard | Corsair K63 Wireless, Corsair K70 RGB MK.2 SE |
Headset | Corsair HS60, Corsair HS70 |
Kedua sisi grip tidak dilengkapi dengan material khusus untuk melekat digenggaman. HyperX Pulsefire Core membuat sisi grip memiliki tekstur garis sehingga tidak licin seperti permukaan atasnya. Sementara bagian scroll wheel dilengkapi dengan material karet.
Umumnya, sebuah mouse gaming dilengkapi dengan LED RGB sebagai penghias. HyperX Pulsefire Core hanya memiliki LED RGB di bagian logo HyperX yang ada di punggungnya.

Tidak hanya menjadi hiasanya yang bisa dikustomisasi warna dan efeknya. LED RGB di HyperX Pulsefire Core juga berfungsi sebagai indikator konfigurasi yang digunakan. Konfigurasi ini akan dijelaskan pada bagian software pendukungnya bernama HyperX NGenuity.
Perlu dicatat bahwa HyperX Pulsefire Core menggunakan koneksi kabel dengan balutan jenis braided wired. Umumnya material ini tergolong awet. Seluruh tombol di mouse ini juga memiliki switch yang snagat tactile.
HyperX Pulsefire Core terasa sangat ringan, mungkin akan kurang pas dengan selera gamer yang terbiasa menggunakan mouse yang memiliki bobot. Beberapa konsumen di Indonesia dikenal beranggap bahwa mouse gaming yang ringan justru kurang nyaman digenggaman, apalagi bagi gamer genre FPS.
Total ada tujuh tombol yang fungsinya bisa dikonfigurasi atau disimpan menjadi beberapa preset macro. Konfigurasinya bisa dilakukan lewat software HyperX Ngenuity. Menariknya software ini memudahkan proses transfer preset macro ke perangkat HyperX lainnya.

Jadi pengguna tidak perlu melakukan konfirgurasi ulang untuk setiap preset maupun game. HyperX Pulsefire Core memiliki preset DPI di rentang 800, 1600, 2400, dan 3200DPI. Nantinya setiap DPI yang digunakan akan ditandai dengan perubahan warna LED RGB sesuai pilihan pengguna.
Hal ini dirasakan Medcom.id sangat membantu ketimbang harus meraba dan menebak preset DPI yang aktif di tengah game yang berlangsung. Di tambah HyperX Pulsefire Core juga mendukung konfigurasi angka DPI yang diinginkan dengan DPI maksimal 6200DPI.
HyperX mengklaim kemampuan tersebut berasal dari sensor optik Pixart PAW3327 yang digunakan. Masih ada lagi, HyperX Pulsefire Core juga bisa di konfigurasi tingkat polling rate dengan tertinggi adalah 1000Hz atau 1ms.
Polling rate adalah intensitas perangkat mouse merespons atau berkomunikasi dengan perangkat PC. Semakin tinggi polling rate maka latensi menjadi rendah, komunikasi dua perangkat semakin sering sehingga mouse gaming sangat responsif.
Perpaduan konifgurasi DPI dan polling rate ini bisa menjadi formula bagi penggunanya yang memainkan game FPS. Mereka bisa menciptakan gaya bermain mouse gaming yang responsif mengikuti kecepatan reaksi gerakan tangan dengan sangat akurat.
Misalnya, di game FPS mereka bisa menyiapkan beberapa preset DPI yang disesuaikan dengan jenis senjata berdasarkan akurasi atau recoil senjata tersebut. Pemain cukup mengklik tombol konfigurasi DPI untuk shortcut. Jadi pemain bisa benar-benar menguasai senjata sekaligus bidikan mereka.
Kesimpulan
HyperX Pulsefire Core cukup memuaskan untuk sebuah mouse gaming entry level. Harus diakui bahwa tampilan luar dari mouse gaming ini memang terlihat seperti mouse gaming yang setengah hati. Bobotnya yang ringan mungkin akan dikeluhkan oleh beberapa gamer di Indonesia.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa mouse gaming yang menurut mereka nyaman adalah memiliki bobot. desain HyperX Pulsefire Core yang simetris membuat pengguna yang bukan game hardcore nyaman menggunakannya.
HyperX Pulsefire Core juga tidak bisa disamakan dengan mouse gaming yang sekadar murah. Alasannya HyperX Pulsefire Core memiliki software pendukung HyperX NGenuity yang bisa melakukan konfigurasi fungsi setiap tombol atau fungsi macro.
HyperX Pulsefire Core juga mendukung konfigurasi DPI dan polling rate sehingga pemain bisa menciptakan gaya bermain yang sesuai dengan kemampuan dan selera masing-masing. Mouse ini dibanderol cukup terjangkau, dari pantan Medcom.id harganya mulai dari Rp700 ribu.
8.8
HyperX Pulsefire Core
Plus
- Memiliki tujuh tombol fungsi yang mendukung macro
- LED RGB berfungsi sebagai indikator preset DPI
- Mendukung konfigurasi DPI dan polling rate
- Bentuknya nyaman untuk semua ukuran tangan
Minus
- Desain sangat sederhana
- Bobotnya ringan kurang mantap di genggaman