Tim teknisi di NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengirimkan satu perintah terakhir via radio pada rover itu, tapi mereka tidak menerima jawaban.
Sekarang, NASA akan berhenti mencoba untuk menghubungi Opportunity. Ini menjadi akhir dari misi rover itu di Mars yang telah berlangsung selama 15 tahun, lapor The Verge.
"Saya di sana kemarin, dan saya di sana ketika tim mengirimkan perintah ke luar angkasa. Dan pagi ini, saya tahu kita tidak mendapatkan jawaban," kata Thomas Zurbuchen, Associate Director untuk Science Mission Directorate NASA dalam pernyataan resmi.
"Kami berdiri di sini dengan rasa apresiasi dan rasa terima kasih dan saya menyatakan misi Opportunity telah selesai."
Spent the evening at JPL as the last ever commands were sent to the Opportunity rover on #Mars. ????
— Dr. Tanya Harrison (@tanyaofmars) February 13, 2019
There was silence. There were tears. There were hugs. There were memories and laughs shared.#ThankYouOppy #GoodnightOppy pic.twitter.com/JYRPtKZ8T5
Opportunity tidak bisa dihubungi sejak Juni 2018 ketika badai debu terjadi di langit Mars dan menutup matahari. Badai itu adalah salah satu badai terbesar yang pernah dilihat NASA. Ini membuat panel surya pada Opportunity menjadi tidak bisa bekerja. Alhasil, baterai Opportunity habis dan rover itu masuk ke mode hibernasi.
Setelah badai berakhir, tim Opportunity berharap mereka akan bisa kembali mengaktifkan rover itu. Mereka merasa, setelah panel surya Opportunity kembali mendapatkan cahaya matahari, mereka akan bisa membuat rover itu mendapatkan energi yang cukup sehingga ia bisa kembali menyala dan menjalin komunikasi di Bumi.
Sejak 10 Juni, Opportunity tidak lagi mengirimkan pesan apapun. Pesan terakhir yang rover itu kirimkan adalah keadaan di Mars sudah menjadi sangat gelap dan baterainya sudah hampir habis.
Tim dalam misi Opportunity telah mencoba semua cara untuk membuat agar Opportunity bisa kembali membangun komunikasi dengan Bumi menggunakan Deep Space Network milik NASA.
Deep Space Network adalah sekumpulan teleskop radio raksasa di Bumi yang digunakan untuk menghubungi pesawat yang ada jauh dari Bumi. Sayangnya, usaha itu tidak berhasil.
Salah satu dugaan tentang alasan mengapa Opportunity mati adalah karena badai di Mars begitu kuat sehingga panel surya rover tersebut tertutup debu, sehingga ia tidak lagi bisa mendapatkan energi dari cahaya matahari.
Beberapa bulan lalu, NASA tidak kehilangan harapan karena periode sejak November hingga Januari adalah musim berangin di Mars. Tim NASA berharap, angin akan bertiup cukup kencang untuk meniup debu atau apapun yang menutupi panel surya pada Opportunity.
Teori lain yang muncul adalah badai debu di Mars mengacaukan jam internal pada Opportunity, yang membuat bot itu tidak tahu kapan waktu untuk "tidur".
Salah satu alasan mengapa rover itu bisa bertahan hingga belasan tahun adalah karena NASA membuat rover tersebut itu tidur setiap malam. Ketika rover itu "tidur", maka ia akan mematikan semua sistemnya, termasuk pemanas robot.
Pada awalnya, NASA membiarkan pemanas tetap menyala pada malam hari. Namun, ternyata ini menyebabkan baterai Opportunity habis. Jadi, NASA memutuskan untuk mematikan pemanas pada malam hari. Suhu Opportunity memang turun, tapi tidak terlalu dingin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News