Namun hal yang membuat siapapun penasaran adalah bagaimana cara mereka tidur di kondisi tanpa gravitasi? Jelas caranya adalah dengan masuk ke kantung tidur yang punya tali pengikat sehingga tubuh mereka tidak melayan tanpa disadar.
Padahal cara mereka tidur bisa lebih rumit lagi. Dikutip dari Space, para astronaut harus melatih tubuh dan pikiran mereka untuk tidur atau istirahaat saat diinginkan. Jadi mereka tidak menunggu badan benar-benar lelah, kondisi tersebut bisa mengganggu kesehatan dan tugas di luar angkasa.
Diketahui bahwa waktu perjalanan pulang kembali ke Bumi sudah dijadwalkan setelah menjalani misi berbulan-bulan. Diuraikan oleh laman situs Space.com para astronaut juga membuat jam tidur menurut kondisi cahaya di luar angkasa.
Berbeda dengan di Bumi, di luar angkasa Matahari terlihat terbit dan tenggelam sebanyak 15-16 kali dalam sehari. Makanya astronaut harus melatih pikiran dan tubuh mereka dengan mengubah jam tidur atau biologis mereka dengan kondisi di sana.
NASA diklaim juga sudah menyesuaikan kondisi di Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk bisa membuat astronaut tidur dengan nyaman. Misalnya pengaturan cahaya, ruang tidur terpisah, hingga pengaturan kadar oksigen di dalamnya. Bahkan NASA sengaja meminta dibuatkan lampu dengan spektrum warna cahaya khusus.
Bagaimana jika mereka mengalami masalah tidur yang serius? Dilaporkan bahwa NASA sudah menyiapkan beragam bekal seperti obat medis khusus atau minuman dengan zat alami yang membantu astronaut rileks. NASA juga menyiapkan layanan telepon langsung ke tim medis atau psikologi di Bumi yang akan membantu mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News