Hal ini menjadikan Jupiter tidak hanya sebagai planet paling besar di tata surya, tapi juga planet yang memiliki satelit alami paling banyak.
Belasan satelit baru ini ditemukan ketika peneliti sedang mencari Planet X, planet besar di belakang Pluto.
"Jupiter sedang ada di langit, dekat dengan kawasan tempat kami mencari obyek tata surya yang sangat jauh, jadi kami bisa melihat satelit-satelit baru di sekitar Jupiter, pada saat yang sama, mencari planet pada bagian pinggir tata surya," kata Scott S. Sheppard, pemimpin para peneliti, lapor Engadget.
Mengingat untuk mengonfirmasi keberadaan obyek di langit memerlukan beberapa kali observasi, diperlukan waktu satu tahun untuk mengonfirmasi keberadaan 12 satelit baru Jupiter.
Sembilan bulan -- yang terbagi ke dalam tiga kelompok yang berbeda -- kemungkinan merupakan puing-puing dari satelit-satelit Jupiter yang lebih besar yang hancur ketika mereka saling bertabrakan.
Kesembilan obyek luar angkasa ini mengorbit dengan arah yang terbalik dari arah putaran Jupiter. Sementara dua bulan lainnya -- yang juga diduga puing dari satelit Jupiter -- memiliki rotasi yang searah dengan Jupiter.
Satu satelit terakhir memiliki lebar satu kilometer, menjadikannya sebagai satelit alami Jupiter paling kecil.
Ia membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk memutari Jupiter Orbitnya bersilangan dengan orbit satelit lain Jupiter, yang berarti ada kemungkinan, mereka akan bertabrakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News