The Last Jedi mendapatkan cukup banyak kritik.
The Last Jedi mendapatkan cukup banyak kritik.

Setengah Kritik The Last Jedi Datang dari Bot

Ellavie Ichlasa Amalia • 03 Oktober 2018 11:05
Jakarta: Ketika Star Wars: The Last Jedi dirilis pada Desember tahun lalu, reaksi penonton terbagi menjadi dua.
 
Sebagian orang mengaku suka dengan Episode VIII tersebut sementara sebagian yang lain tidak segan untuk mengkritik film itu. Cukup banyak netizen yang mengusik para aktor dalam The Last Jedi, membuat mereka berhenti menggunakan media sosial. 
 
Sebuah studi akademik baru menunjukkan bahwa ini mungkin bagian dari usaha terkoordinasi dari bot asal Rusia untuk memecah belah dan menyebabkan kekacauan dalam masyarakat Amerika Serikat. Targetnya adalah film ternama yang merupakan bagian dari pop culture, lapor CBR

Peneliti Morten Bay dalam studinya yang berjudul 'Weaponizing The Haters: The Last Jedi and the strategic politicization of pop culture through social media manipulation', mencoba mengamati reaksi para netizen terhadap film Star Wars.
 
Dalam studinya, Bay menemukan bahwa 50,9 persen dari respons negatif di Twitter akan The Last Jedi datang dari akun yang tidak terotomatisasi, dan 21,9 persen datang dari akun manusia yang telah terverifikasi. 
 
"Kemungkinan, tujuan dari tindakan ini adalah untuk membuat media peduli akan konflik yang terjadi di fandom, dengan begitu, ini akan membangun narasi tentang adanya ketidakharmonisan di masyarakat AS," kata Bay.
 
"Beberapa pengguna ini tampaknya merupakan troll Rusia."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan