Pada awalnya, roket itu akan diluncurkan pada 15 Juli pukul 2.51 pagi IST (15 Juli, 4.21 WIB) dari Sri Harikota Space Centre di India. Rencananya, Chandrayaan-2 akan diterbangkan ke Bulan dan seharusnya bisa mendarat di permukaan Bulan pada 6 September.
Namun, 56 menit sebelum peluncuran, ISRO memutuskan untuk menunda peluncuran karena mereka menemukan masalah dalam pemeriksaan rutin pada roket itu. Tim itu memutuskan untuk berhati-hati dan tidak memaksakan peluncuran roket tersebut.
ISRO berkata pada media India, IANS, bahwa mereka menemukan masalah ketika bahan bakar kriogenik roket dimasukkan ke roket. Sayangnya, ISRO tidak memberikan penjelasan lebih detail terkait keputusan mereka untuk membatalkan peluncuran roket itu, menurut laporan The Next Web.
ISRO berjanji untuk mengumumkan tanggal peluncuran baru dalam waktu dekat. Namun, jika mereka ingin meluncurkan roket itu sekarang, paling lambat, roket harus diluncurkan pada tanggal 16 Juli. Tidak banyak waktu yang dimiliki oleh para peneliti untuk memperbaiki masalah pada roket. Karena itu, kemungkinan, roket baru akan diluncurkan pada September mendatang.
ISRO sangat berhati-hati dalam peluncuran roket ini. Tidak heran, mereka telah menghabiskan sekitar 1.000 crore atau Rp2 triliun dalam misi ini. Chandrayaan-2 adalah misi ke Bulan kedua dari India setelah Chandrayaan-1, yang diluncurkan pada 2009.
Dengan misi ini, India ingin menjadi negara keempat setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, yang bisa mendaratkan rover di Bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News