NASA Jet Propulsion Laboratory mencoba menggunakan RainCube (Radar in a CubeSat) untuk mengetahui apakah sekumpulan satelit cuaca kecil akan bisa memberikan data tentang cuaca yang lebih komprehensif dengan lebih cepat dan dengan biaya yang lebih murah, menurut laporan CNET.
Alasan JPL menggunakan sekumpulan satelit mini adalah satelit-satelit kecil yang terbang bersama seperti angsa diperkirakan akan bisa memberikan data real-time di bagian dalam badai dengan lebih sering. Dengan begitu, sekumpulan satelit ini akan bisa melacak gerakan hujan, salju dan badai dengan lebih akurat.
"Pada akhirnya, kami mendapatkan informasi yang lebih menarik dengan menggunakan sekumpulan satelit daripada ketika kami hanya menggunakan satu satelit," kata Graeme Stephens, Director of Center for Climate Sciences di NASA Jet Propulsion Laboratory.
RainCube memiliki bobot sekitar 12 kilogram dengan antena sepanjang 50 centimenter. Antena ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal radar khusus ke lapisan badai. Sinyal tersebut lalu akan terpantul oleh titik hujan dan mengirimkan kembali gambar dari apa yang terjadi pada bagian dalam badai.
Sistem radar biasanya memiliki ukuran besar. Namun, para teknisi JPL bisa mengecilkan sistem itu sehingga ia bisa dimasukkan ke dalam CubeSat, sebuah nanosatelit. Ukuran yang lebih kecil ini juga berarti satelit tersebut memakan daya lebih sedikit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News